Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Cara Mengatasi Grogi Saat Presentasi

By David Pranata | Tips Presentasi

Feb 05

Hal yang sering sekali ditanyakan ke saya entah itu saat training atau melalui email adalah “Pak, mengapa setiap kali saya presentasi saya merasa gugup, gemetar dan nervous? Adakah cara mengatasi grogi saat presentasi?”

Kenyataannya.. 

Jikalau Anda juga mengalami hal yang sama (gugup, gemetar, grogi, nervous dan segala padanan kata lainnya) ketika presentasi, maka ini adalah ucapan saya kepada Anda….

“Selamat! karena itu berarti Anda normal”

Perasaan takut, deg-degan, gemetar adalah sesuatu yang normal (pokoknya tidak sampai pingsan). Semua orang juga mengalaminya. Jangan berpikiran bahwa Anda sendirilah satu-satunya yang mengalami hal ini, atau bahkan merasa ada sesuatu yang salah atau tidak normal dengan diri Anda.

Mereka yang sudah sering berpresentasi (guru, dosen atau pembicara) juga bisa merasa nervous ketika harus presentasi, apalagi jika situasinya berubah menjadi lebih menantang. Misalnya saja Anda sebagai dosen biasa presentasi di depan mahasiswa, akan tetapi ketika harus mengajar di depan para pemilik bisnis mendadak Anda mulai merasa nervous.

Cerita Pengalaman Pribadi

Saya sendiri tidak luput dari fenomena ini. Saya pernah mendapat kesempatan untuk menjadi pembicara di acara Toastmasters Conference. Ini adalah sebuah acara pertemuan anggota-anggota klub Toastmasters dari 3 negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunei.

Saya membawakan satu sesi berjudul “What Should I Do with My Hands?” yang berisi tentang panduan bahasa tubuh ketika Anda melakukan public speaking. Sesi ini sendiri dilangsungkan di ballroom hotel dan dihadiri kurang lebih 150 orang.

Jkt-conf

Ini foto saya waktu mejeng membawakan materi.. tapi lagi ngapain ya itu?

Walaupun saya sudah beberapa kali membawakan materi ini, akan tetapi waktu itu tetap saja nervous bukan main. Mengapa demikian? karena situasinya sudah berbeda dan menjadi lebih menantang. Beberapa hal yang membuat presentasi ini lebih menantang adalah:

  • Eventnya adalah sebuah event besar (dihadiri oleh perwakilan 3 negara)
  • Materi musti saya bawakan dalam bahasa Inggris (yang akhir-akhir ini sudah jarang saya lakukan)
  • Ruangan ballroom yang gueedee banget (jangankan 150 orang, 1000 orang juga muat di situ)

Ketika membawakan materi saya masih merasa grogi, tegang dan terlihat berpikir. Akhirnya ketika membawakan beberapa kali agak tersendat dan tidak bisa benar-benar santai. Yah, yang jelas sesi itu bukanlah penampilan terbaik saya deh.

And it’s okay! Itulah bagian dari sebuah proses. Saya menjadi mendapat pengalaman lebih karena event ini. Lain waktu ketika menghadapi event serupa saya akan lebih siap.

Lalu Bagaimana Cara Mengatasi Grogi Saat Presentasi?

Waktu orang-orang bertanya kepada saya, mereka berharap bahwa saya memiliki satu solusi instan yang ajaib dan manjur (bahkan ada juga yang bertanya apa obat yang perlu diminum 🙂 ). Mereka berharap nanti ketika tips ini dipraktekkan maka dalam sekejab semua rasa gugup, gemetar dan grogi akan hilang tidak bersisa.

Sayangnya saya tidak punya tips, mantra atau obat ajaib tersebut. Cara mengatasi grogi saat presentasi membutuhkan sebuah proses. Dan untuk menjalani proses ini butuh waktu dan upaya (inilah yang kebanyakan orang tidak mau melakukannya, mereka ingin sesuatu yang instan).

Yang pertama adalah Anda membutuhkan mindset yang benar dalam menghadapi sebuah presentasi. Jangan sampai juga Anda terjebak dan masih memiliki mitos-mitos keliru sehubungan dengan rasa nervous berpresentasi. Untuk mengatasi mitos yang keliru dan memiliki mindset yang benar, Anda bisa simak dua artikel saya terdahulu berikut:

Jikalau Anda sudah memiliki mindset yang tepat, maka berikut adalah 4 tips cara mengatasi grogi saat presentasi yang bisa Anda terapkan.

Warning: tips – tips berikut sama sekali tidak sexy dan tidak menawarkan solusi instan, butuh waktu dan tenaga untuk akhirnya benar-benar sukses menerapkannya.

Empat Tips Mengatasi Grosi Saat Presentasi

1) Jam Terbang

Presentasi adalah sebuah skill, untuk menguasainya dibutuhkan latihan dan praktek berulang-ulang. Jangan berharap sekali mencobanya dan bisa langsung menjadi mahir. Anda membutuhkan pengulangan untuk menjadi lebih terbiasa dan menguasai skill yang baru Anda pelajari.

Sama halnya dengan belajar menyetir mobil, pertama melakukannya Anda pasti gemetaran bukan? Saya dulu ingat waktu belajar menyetir kaki saya sampai gemetar dan berguncang hebat ketika macet di tanjakan parkir mall. Akan tetapi setelah sering melakukan dan menguasainya, apakah Anda masih gemetaran? Tidak lagi kan?

Sama halnya dengan presentasi. Anda butuh jam terbang. Anda harus melakukan dan mempratekkannya berulang-ulang sehingga menjadi lebih terbiasa dan bisa mengurangi rasa grogi yang Anda rasakan.

Kita bisa karena terbiasa

2) Persiapan

Ingin lebih tenang, tidak lagi pucat pasi sampai keluar keringat dingin ketika harus presentasi? Lakukan persiapan ekstra, ini adalah tips presentasi yang paling jitu untuk mendukung kesuksesan presentasi Anda.

Jika Anda harus berpresentasi datanglah lebih awal untuk membiasakan diri dengan situasi yang ada. Jikalau Anda datang terlambat sambil tergopoh-gopoh dengan keringat bercucuran (karena habis naik tangga 4 lantai demi menyingkat waktu antri lift) pastilah kondisi mental Anda juga kacau balau.

Datang lebih awal juga memberikan waktu untuk mengecek dan memastikan semua peralatan berfungsi dengan normal. Sering saya melihat presenter menjadi panik hanya karena di awal slide mereka tidak bisa terputar, microphone tidak menyala atau tidak tahu cara menggunakan remote clicker.

Mengapa hal-hal tersebut bisa terjadi? Ya karena kurang persiapan. Oleh karena itu lakukan persiapan sebelumnya, hal ini akan mampu mengatasi rasa grogi saat presentasi.

3) Latihan

Latihan adalah proses mengulang dan membiasakan diri dengan konten presentasi yang akan Anda bawakan. Tidak bisa Anda merancang konten sekali, selesai, dan ketika membawakan langsung lancar dan fasih. Anda membutuhkan proses latihan untuk mengingat dan benar-benar memahami isi presentasi Anda.

Di sini yang saya maksud latihan bukannya menghafal kata per-kata. Saya tidak menyarankan Anda melakukan hal ini.

Mengapa? Karena nanti ketika Anda tampil dan merasa tegang, maka kemungkinan lupa akan lebih besar. Begitu Anda lupa satu kalimat atau bahkan satu kata, maka buyarlah semuanya. Anda akan blank di tengah-tengah presentasi 🙂

Selain itu ketika menghafal kata per-kata, cara Anda membawakan tidak akan natural seperti orang berkomunikasi. Audiens akan merasa Anda hanya seperti membaca atau melakukan monolog, bukannya berkomunikasi dengan mereka. Akhirnya tidak ada koneksi yang terjadi.

Jadi dalam latihan apa yang harus dilakukan?

  • Yang harus Anda hafalkan adalah poin-poin presentasi saja. Untuk penjabarannya bisa Anda rancang dan bawakan dalam latihan. Bayangkan ketika menjelaskan poin seperti Anda sedang bercerita pada teman dekat Anda, sehingga gaya presentasi Anda nantinya akan lebih komunikatif bukannya gaya menghafal.
  • Ingatlah juga urut – urutan poin / alur yang harus Anda bawakan. Dengan ini maka presentasi Anda akan bisa lebih mengalir dan saling berkaitan. Slide presentasi juga akan sangat membantu untuk mengingat dan memastikan urutan Anda tidak kacau balau.

4) Embrace It

Arti embrace dalam bahasa Indonesia adalah nikmatilah. Walaupun Anda sudah menerapkan tiga tips di atas, akan tetap ada saat di mana Anda merasa nervous. Nikmati saja perasaan itu! Rasa nervous artinya badan Anda sedang bersiap menghadapi sesuatu yang penting.

Seringkali kita merasa nervous karena kita terlalu mengejar kesempurnaan. Anda merasa kuatir, misalnya saja terhadap hal-hal berikut ini:

  • Bagaimana kalau nanti mendadak di satu bagian saya lupa
  • Bagaimana nanti kalau saya membawakannya tidak lancar dan tersendat-sendat
  • Suara, tata bahasa, pelafalan, logat dst saya tidak bagus.. bagaimana ya ini?

Percayalah.. hal-hal di atas justru bukan hal yang paling penting untuk audiens. Audiens dalam presentasi adalah tipe yang sangat pengertian 🙂 Walaupun waktu presentasi Anda ada lupanya sedikit, ada bagian yang agak tersendat atau tata bahasa ada yang salah, mereka tidak masalah dengan hal-hal tersebut.

Laa.. kalau begitu apa yang penting untuk audiens?

Mereka datang ke presentasi Anda bukan untuk melihat sebuah show yang mempertontonkan kehebatan atau kesempurnaan Anda. Mereka datang untuk belajar sesuatu yang baru, untuk lebih terhibur atau terinspirasi melakukan sesuatu. Inilah yang harusnya menjadi fokus ketika kita menjadi seorang presenter.

Ketika Anda tidak lagi mengejar kesempurnaan akan tetapi lebih berfokus ke bagaimana memberi manfaat maka rasa nervous juga akan berkurang

Ending Cerita Pengalaman Saya

Pada cerita presentasi saya di atas, banyak kesalahan atau ketidaksempurnaan yang saya lakukan. Misalnya saja:

  • Ada kata-kata yang terselip
  • Grammar atau pronounciation yang tidak tepat
  • Kalimat yang ditambah atau diulang (karena sedang berusaha keras mengingat apa poin sesudahnya 🙂 )

Hal-hal di atas tentunya bisa diperbaiki dan ditingkatkan, akan tetapi yang penting adalah bagaimana waktu itu saya bisa memberi manfaat, hiburan dan inspirasi kepada audiens. Jadi ketika di akhir sesi banyak yang datang dan berkata:

  • “Wah.. saya belajar banyak tentang body language hari ini, akan segera saya praktekkan!”
  • “Presentasinya simpel dan menghibur Pak, banyak bagian yang saya bisa ketawa”
  • “Benar-benar menginspirasi Pak David, saya jadi ingin tahu juga bagaimana caranya menjadi seorang pembicara”

Kata-kata di atas tidak saya karang-karang sendiri, itu benar diucapkan oleh audiens yang hadir (setelah saya translatekan ke bahasa Indonesia ya 🙂 ). Bagi saya itu adalah ukuran kesuksesan presentasi saat itu, bukannya kesempurnaan kita membawakan materi.

Plus pengalaman dan feedback yang saya dapat pada hari itu akan saya gunakan sebagai bekal untuk menjadi lebih baik di presentasi yang mendatang. Itulah yang menurut saya disebut dengan sebuah proses belajar.

Jadi itu dia tadi tips-tips yang perlu Anda ketahui tentang cara mengatasi grogi saat presentasi. Sekali lagi tips-tips tersebut bukanlah sesuatu yang instan dan ajaib. Untuk menerapkannya butuh waktu, tenaga dan proses.

Akan tetapi jikalau Anda terus menerus melakukannya maka tanpa Anda sadari, Anda akan terus berkembang menjadi presenter yang lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi. Selamat mempraktekkan!

Pertanyaan: “Adakah tips mengatasi rasa grogi saat presentasi yang juga ingin Anda bagikan ke pembaca lain?” Silahkan sharingkan tips Anda di kolom komentar yang ada di bawah

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"