Hal-Hal Konyol dan Memalukan yang Pernah Saya Alami Ketika Berpresentasi

By David Pranata | Lain-lain

Jun 26

Satu hal yang bisa membuat kita tertawa dan terhibur adalah ketika melihat orang lain tertimpa kesialan (hayoo.. betul nggak 🙂 ). Jadi ini dia kisah – kisah konyol dan memalukan yang saya alami ketika berpresentasi.

memalukan

Dari pengalaman saya memberikan training, seminar atau kuliah banyak hal-hal konyol, lucu dan memalukan yang saya alami. Ketika dahulu mengalaminya hal itu membuat saya sedih dan galau, akan tetapi seiring waktu berlalu sekarang saya bisa tertawa mengingat hal-hal tersebut.

Nah, daripada saya tertawa sendirian lebih baik saya sharingkan juga ke anda. Siapa tahu anda juga bisa ikut tertawa membacanya 🙂

Jadi ini dia empat pengalaman konyol dan memalukan yang pernah saya alami ketika berpresentasi:

(1) Blank di tengah-tengah presentasi

Di awal-awal karir saya, seorang teman meminta saya mengisi satu sesi seminar di event yang diadakan oleh perusahaannya. Dia berkata “Ini kesempatanmu untuk mempromosikan training sekaligus nanti di akhir sesi kamu bisa berjualan seminar yang berbayar”. Tanpa pikir panjang saya langsung meng-iyakan tawarannya.

Di sesi seminar itu sendiri saya akan berbicara tentang topik “Lima Tips Berpresentasi Efektif”. Ketika memasuki tips ketiga, mendadak saya lupa sama sekali apa tips keempat yang harus saya bahas. Sambil berbicara saya berusaha keras mengingatnya tapi tetap saja tidak berhasil.

Saya sempat berpikir bagaimana kalau nanti saya loncat dulu ke tips kelima (sambil berharap akhirnya tips no empat bakal ingat). Akan tetapi kalaupun berhasil struktur presentasi saya bakal jadi aneh karena tips kelima inilah yang paling keren, paling wah dan paling hebat.

Jika saya menyampaikan tips nomor lima dahulu dan setelah itu baru nomor empat, maka jika diibaratkan seperti film action presentasi saya akan seperti: Jagoan utama berhasil mengalahkan boss penjahat akan tetapi ternyata setelah itu ternyata masih ada anak buahnya yang ketinggalan. Jadi saya berpikir… “Wah, hal ini tidak bisa dilakukan.”

Jadi bagaimana akhirnya nasib saya?

Saya teringat bahwa di kantong saya ada kertas contekan saya yang saya lipat-lipat (waktu itu saya belum tahu presenter view). Tapi bagaimana ya caranya saya bisa mencontek tanpa kelihatan oleh para peserta?

Akhirnya saya menemukan ide brilian, di meja pembicara saya melihat panitia lupa menyediakan air minum. Jadi saya pun berkata pada audiens “Sebentar ya… saya ambil air minum dahulu” dan saya pun berjalan ke balik pilar. Haha.. Di sana, diam-diam saya buka contekan dan terselamatkanlah saya 🙂

Akhirnya saya pun berhasil melanjutkan presentasi sambil tetap terlihat tidak blank di mata audiens (haha.. padahal di dalam hati bingung dan kuatir setengah mati).

(2) Lampu mati di tengah-tengah sesi training

Bulan lalu saya baru saja selesai mengadakan sesi training “Speak with Power” untuk sebuah perusahaan di Palembang. Di hari kedua, di saat-saat saya membawakan materi tentang cara mendesain slide tiba-tiba “Byarrr peett” dan seluruh ruangan pun menjadi gelap gulita.

Saya memandang audiens dan mereka pun memandang saya. Kita sama-sama kebingungan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dalam hati saya berpikir “Waduhhh… kok ya pas lampu matinya di topik mendesain slide”. Saya tidak bisa membayangkan membawakan topik cara mendesain slide tanpa menggunakan slide.

Jadi apa yang saya lakukan waktu itu?

Saya berkata “Okay.. kalau begitu sambil menunggu lampu menyala, kita praktek dulu apa yang sudah diajarkan tadi”. Dan semua peserta pun berkelompok di tengah gelap gulita memandangi laptop mereka (haha.. yang untungnya masih bisa menyala karena ada baterainya).

Setelah 30 menit lampu belum juga menyala, akhirnya saya putuskan “Kalau begitu kita makan siang saja dahulu”. Ajakan yang langsung disambut gembira oleh seluruh peserta training. Di tengah-tengah makan siang, saya berdoa keras “Ayo lampu nyala… lampu nyala”

Dan untunglah doa saya didengarkan, 45 menit setelah itu akhirnya lampu menyala juga. Akhirnya kita pun bisa hidup berbahagia menjalani sisa sesi training yang ada.

(3) Laptop blue screen di tengah-tengah presentasi

Saya pernah membawakan sesi di satu acara training yang melibatkan beberapa orang trainer. Sebagai seorang yang selalu persiapan ekstra, saat trainer sebelumnya menyampaikan materi saya sudah siap dengan laptop dan materi saya. Semua file sudah siap dibuka, tinggal colok kabel LCD projector saja dan “I’m ready”.

Begitu trainer sebelumnya selesai menyampaikan materi dan MC mengambil alih kendali, dengan percaya diri saya meraih kabel konektor, menancapkannya ke laptop saya dan…. blue screen (tanda komputer hang). Sementara di ujung ruangan saya mendengar MC berkata “… dan mari kita sambut pembicara kita selanjutnya Bapak David Pranata”. 

Langsung saja saya maju dengan konsentrasi buyar. Pembukaan terpaksa saya lakukan tanpa slide, ritme jadi agak kacau, sampai ada saat-saat di mana saya sendiri tidak tahu bahwa sebenarnya saya ini sedang ngomong apa.

Untunglah akhirnya laptop saya berhasil di-restart dan tidak hang lagi. Di situ saya akhirnya bisa lebih tenang dan mulai bisa mengembalikan situasi dan kondisi saya.

Memang sebagai seorang presenter kadang kita harus menghadapi hal-hal teknis yang sama sekali tidak terduga.

(4) Hanya ada satu orang yang mendaftar

Masih ingat pengalaman saya blank di nomor satu? Nah.. di akhir sesi seminar itu saya mencoba berjualan seminar lanjutan (yang waktu itu tiketnya saya hargai Rp 100.000 per orang). Itu adalah pengalaman pertama kali saya berjualan melalui seminar.

Anda bisa bayangkan perasaan saya ketika melihat satu demi satu peserta mulai meninggalkan ruangan tanpa ada satupun yang menghampiri meja registrasi. Sampai akhinya ada satu remaja yang didampingi ibunya datang dan bertanya-tanya di meja registrasi (waktu itu saya hanya melihat dari kejauhan).

Dan sampai akhir, ternyata hanya ada satu anak itu saja yang mendaftar (mungkin itu juga mendaftarnya karena kasihan ya )

Itulah pengalaman saya pertama kali saya menjual sebuah seminar. Di akhir saya putuskan untuk membatalkan seminar dan mengembalikan uang anak tersebut.

Saya bisa melihat peristiwa ini sebagai kegagalan yang memalukan atau saya bisa melihatnya sebagai keberhasilan meyakinkan satu orang. Akhirnya saya memilih yang kedua… inilah keberhasilan saya yang pertama untuk meyakinkan satu orang 🙂

Dan sebetulnya masih banyak lagi pengalaman-pengalaman konyol dan memalukan lain yang saya alami ketika berpresentasi. Saya berpikir bagaimana jika pengalaman-pengalaman ini (beserta cara mengatasinya) saya kumpulkan menjadi satu dan saya tulis menjadi satu ebook.

Nah.. oleh karena itulah saat ini saya sedang menulis edisi revisi dari ebook saya “When Your Laptop Explode: and other tough public speaking situation”. Rencananya ebook ini akan saya berikan sebagai bonus bagi mereka yang membeli buku “Speak with Power”.

Oh ya.. buku Speak with Power sendiri rencana akan terbit di akhir bulan Juli, nantikan saja informasinya ya!

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"