Cara Menjelaskan atau Menjawab Pertanyaan Secara “To The Point” & Tidak Berbelit-Belit

By David Pranata | Tips Presentasi

Jan 05

Sering kita mendengar penjelasan atau jawaban yang panjang dan berbelit-belit, setelah sekian menit mendengarkan anda tetap tidak tahu apa yang disampaikan. Artikel kali ini akan menghindarkan anda dari kesalahan serupa.

ruwet

Metode yang akan kita gunakan kali ini disebut sebagai metode PREP atau kepanjangannya adalah Point Reason Example Point. Wah.. seperti apa ini penggunaannya? Mari kita simak pembahasan berikut.

Nantinya dalam menjelaskan atau menjawab pertanyaan anda akan mengikuti struktur PREP tersebut yaitu:

  • Point: anda sebutkan poin apa yang hendak anda sampaikan
  • Reason: anda jelaskan mengapa anda menyampaikan poin tersebut
  • Example: anda berikan contoh, aplikasi nyata atau cerita yang mendukung poin yang anda sampaikan
  • Point: anda sebutkan kembali poin yang anda sampaikan

Pendekatan PREP ini bisa digunakan dalam berbagai macam situasi, baik presentasi yang sudah anda siapkan sebelumnya ataupun kondisi yang menuntut anda menyampaikan sesuatu secara impromtu (tanpa persiapan), berikut contoh-contohnya:

  • Menghadapi sesi tanya jawab
  • Menghadapi sesi interview
  • Mengikuti kontes kecantikan (di sesi tanya jawabnya itu lo…)

Jaman dahulu saya pernah mengikuti test TOEFL IBT, di mana salah satu sesinya ada test speaking. Kita diberikan sebuah pertanyaan, diberi waktu berpikir 30 detik dan diminta menjawab berupa uraian berdurasi 40 – 60 detik.

Saya masih ingat dengan jelas, satu pertanyaan yang saya dapat waktu itu adalah “Menurut anda, apa sarana transportasi paling efektif di negara anda?”

Sayangnya waktu itu saya tidak pernah mengetahui teknik ini 🙁

Sehingga yang terjadi adalah saya bingung tujuh keliling memikirkan alternatif jawabannya… inilah yang ada di pikiran saya waktu itu:

“Iya, sepeda motor. Ini kan yang paling banyak dan harga relatif murah” tapi…..
“Bukan-bukan, tentunya naik angkot lebih murah. Jadi angkot lah yang paling efektif” tapi… Indonesia kan negara maritim
“Hmm… kalo begitu pasti jawaban paling pas adalah perahu” tapi… kalo naik perahu lama nggak sampe-sampe
“Kalau begitu pesawat terbang ya mustinya” tapi…

Waktu berpikir habis dan saya masih tidak mau musti menjawab apa. Hasilnya adalah jawaban yang kacau balau, ruwet dan tidak meyakinkan sama sekali.

Akhirnya nilai TOEFL saya di sesi speaking itu jeblok, dapat 2 poin dari max 5 poin. Yang ketika saya lihat interprestasi nilainya adalah: Pengembangan topik sangat terbatas, ada masalah dalam penyampaian, artinya tidak jelas walaupun sudah menjawab pokok permasalahan.

Nah.. tentunya anda tidak ingin bernasib sama dengan saya pada waktu itu kan. Oleh karena itu mari kite pelajari aplikasai dan contoh pemakaian teknik PREP berikut.

Aplikasi penggunaan teknik PREP

Sebagai contoh, mari kita mencoba menjawab pertanyaan TOEFL tadi dengan teknik PREP. Ini dia pertanyaannya:

Menurut anda, apa sarana transportasi paling efektif di negara anda?”

  • Point: Menurut saya sarana transportasi paling efektif di negara saya adalah sepeda motor.
  • Reason: Karena di kota-kota besar Indonesia, sering sekali terjadi kemacetan. Jika anda menggunakan mobil, bisa jadi anda menghabiskan waktu berjam-jam di belakang kemudi untuk menunggu mobil di depan anda bergerak.
  • Example: Saya sendiri biasa menggunakan sepeda motor untuk pergi ke tempat kerja. Pada jam berangkat dan pulang kerja, jalanan sungguh-sungguh macet. Akan tetapi karena saya menggunakan sepeda motor yang ramping, saya masih bisa menyelip dari sisi kanan dan kiri iring-iringan mobil. Hasilnya adalah setiap hari saya tidak pernah terlambat masuk kerja dan saya juga tidak perlu menghabiskan waktu sekian lama di jalan.
  • Point: Oleh karena itu menurut saya, sepeda motor adalah sarana transportasi paling efekif di negara saya.

Jawabannya jelas sekali bukan?

Benar-benar jelas poin yang disampaikan adalah sepeda motor serta menarik karena diberikan ilustrasi berupa cerita / pengalaman pribadi.

Supaya lebih mantap lagi penjelasannya, akan saya berikan satu contoh lagi. Misal anda berpresentasi tentang “Tips Hidup Sehat” dan salah satu poin yang hendak anda sampaikan adalah “Istirahat yang Cukup”

Poin Presentasi: Istirahat yang cukup

  • Point: Salah satu tips untuk menjaga kesehatan kita adalah dengan istirahat yang cukup.
  • Reason: Karena energi yang kita miliki terbatas dan kita harus senantiasa memperbaruinya dengan cukup istirahat. Aktifitas yang berlebihan dalam jangka waktu lama dan tanpa disertai istirahat akan mengakibatkan kondisi tubuh kita menurun.
  • Example: Saya memiliki seorang teman yang suka sekali bekerja, siang malam dia bekerja tanpa henti. Seringkali dia hanya tidur 3 sampai 4 jam setiap harinya. Ketika orang mencoba menasehatinya dia selalu berkata bahwa selagi muda dia harus memanfaatkan waktu untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Hanya saja bulan lalu dia barusan didiagnosa oleh dokter jika dia terkena liver karena beban kerja yang berlebih.
  • Point: Oleh karena itu, demi kesehatan anda beristirahatlah yang cukup. Paling tidak tiap hari sempatkanlah untuk tidur selama 7 – 8 jam.

Nah.. itulah dia pembahasan dan contoh penggunaan teknik PREP dalam mengembangkan poin presentasi atau menjawab pertanyaan. Selalu ingat-ingatlah teknik ini terutama ketika harus menghadapi pertanyaan yang sifatnya impromtu.

PREP akan sangat membantu untuk memstrukturkan pemikiran dan memperjelas poin apa yang hendak anda sampaikan.

Ketika anda praktekkan teknik ini maka jawaban anda akan “to the point”, tidak berbelit-belit plus menarik dan menghibur. Siapa tahu ketika berhasil mempraktekkan teknik ini anda akhirnya berhasil menjadi Putri Indonesia yang berikutnya 🙂

Pertanyaan: “Siapa pembicara/presenter favorit anda?” Yuk latihan! Gunakan teknik PREP untuk menjawab pertanyaan tersebut. Silahkan jawab di kolom komentar, nanti akan saya baca dan lihat semua jawaban anda.

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"