10 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan oleh Presenter Pemula

By David Pranata | Tips Presentasi

Mar 08

Dari pengalaman saya memberi coaching, banyak presenter (terutama yang masih awal belajar presentasi) melakukan kesalahan-kesalahan yang hampir sama. Berikut adalah daftar 10 kesalahan umum yang sering terjadi.

man's foot about to slip on banana peel

 

Harapan saya adalah setelah membaca tulisan ini anda bisa mengetahui dan mempraktekkan…. Eiiitsss, salah! maksud saya adalah menghindari kesalahan-kesalahan berikut:

(1) Tidak melakukan persiapan yang memadai

Kebanyakan orang hanya mempersiapkan slide presentasi, setelah itu mereka merasa bahwa tugas mereka sudah usai. Mereka justru melewatkan hal terpenting yang harus dipersiapkan yaitu draft konten presentasi (seperti cara membuka, menutup dan bagaimana mendukung poin-poin yang mereka sampaikan). Sehingga yang sering terjadi adalah alur presentasi yang kacau dan presenter masih kebingungan bagaimana musti menyampaikan pesan mereka.

Belum lagi jika mereka juga lupa mempersiapkan faktor-faktor teknis yang mendukung presentasi. Bisa-bisa yang terjadi adalah slide presentasi yang tidak bisa dibuka, video yang macet atau bahkan tidak tahu bagaimana cara menyalakan mic.

Oleh karena itu, selalu lakukan persiapan yang matang. Prepare..prepare..prepare, ini adalah tips presentasi paling jitu yang sering dilupakan orang.

(2) Tidak berlatih isi presentasi mereka

Berlatih adalah proses membiasakan diri dengan isi presentasi anda, yaitu dengan mencoba menyampaikan dan mengulang apa yang sudah anda persiapkan. Banyak orang tidak berlatih karena malas dan menganggap proses ini membuang-buang waktu saja. Sehingga ketika akhirnya tampil banyak presenter akhirnya gelagapan dan kebingungan karena lupa apa yang harus disampaikan berikutnya.

Berlatih akan membuat anda terbiasa dengan isi presentasi anda. Dengan berlatih pula kepercayaan diri anda akan meningkat, karena anda tahu bahwa anda sudah melakukan apa yang harus anda lakukan demi suksesnya presentasi. Untuk beberapa tips mengenai cara berlatih, anda bisa menyimak artikel saya yang satu ini.

(3) Berbicara dengan tingkat energi yang rendah

Yang saya maksud sebagai berbicara dengan tingkat energi yang rendah adalah presenter berbicara tanpa rasa antusiasme dan percaya diri. Dalam menyampaikan materia mereka seolah hanya bergumam dan berharap bahwa waktu cepat berlalu sampai akhirnya mereka selesai menyampaikan isi presentasi mereka.

Padahal tingkat energi (level antusiasme) itu menular, jika anda tidak bisa antusias dengan topik yang anda bawakan, apa lagi audiens. Jadi, berbicaralah dengan antusias, tunjukkan bahwa apa yang akan anda sampaikan penting bagi audiens dan bisa membawa manfaat bagi mereka.

(4) Terlalu berusaha keras untuk tampil sempurna

Banyak presenter yang berusaha sedemikian keras untuk terlihat serius dan sempurna. Kata-kata yang mereka sampaikan dibuat seformal mungkin dan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar, tanpa cacat. Bahkan untuk memastikan bahwa tidak ada yang salah, mereka akan membaca draft presentasi kata demi kata.

Hasilnya? hal ini akan membuat presenter sulit untuk connect dengan audience. Ada satu quote yang menarik tentang hal ini yaitu:

“Don’t aim for perfection, aim for connection”

Janganlah mencari kesempurnaan, carilah keterhubungan dengan audiensCobalah untuk tampil menjadi diri anda sendiri, natural dan otentik, niscaya anda juga akan mendapatkan perhatian dari audiens anda.

(5) Terlalu data sentris

Isi presentasi yang disampaikan kebanyakan berupa data-data yang juga tidak dijelaskan maknanya lebih lanjut. Misalnya di dalam suatu presentasi perkenalan diri presenter berkata:

“Nama saya Agung. Saya lahir di kota Surabaya, pada tanggal 19 Juni 1979. Saya anak kedua dari tiga bersaudara. Waktu SD saya bersekolah di…. waktu SMP saya bersekolah di… s/d waktu kuliah saya kuliah di… Hobby saya adalah makan dan berenang, dst”

Jikalau anda cermati, presentasi di atas berisi kumpulan data-data (yang akhirnya membuat perkenalan diri seperti laporan orang hilang atau profil kriminal di televisi 🙂 ) Daripada menyajikan sekian banyak data yang belum tentu bermakna bagi audiens, lebih baik anda mengambil beberapa poin yang bisa anda bahas secara lebih mendalam.

Misalnya pada presentasi perkenalan diri tadi, si Agung bisa memilih poin “Saya anak kedua dari tiga bersaudara” dan menjelaskan lebih lanjut bagaimana pengalaman menjadi anak kedua itu bisa membentuk dirinya atau memberikan cerita-cerita menarik terkait pengalamannya menjadi anak kedua.

Dengan melakukan hal tersebut maka presentasi akan menjadi lebih menarik dan bermakna, tidak hanya sekedar pembacaan data-data yang sekian banyak jumlahnya.

(6) Terlalu banyak materi yang ingin disampaikan

Presenter pemula biasanya ingin menyampaikan materi sebanyak dan sekomplit mungkin. Mereka takut jikalau yang disampaikan tidak komplit maka mereka akan dianggap kurang kredibel atau bahkan dikomplain oleh audiens. Jadi mereka menjejalkan semua hal yang mereka ketahui di dalam presentasi mereka.

Hasilnya? Mereka bisa saja berbicara melebihi waktu yang diberikan atau mereka mengebut dalam menyampaikan materi. Kedua hal inilah yang akhirnya membuat presentasi mereka menjadi kacau balau.

Oleh karena itu batasi jumlah materi yang akan anda sampaikan. Ada satu quote menarik tentang hal ini dari pembicara favorit saya, Craig Valantine, yang mengatakan:

“When you squeeze your information in, you squeeze your audience out” – Craig Valentine –

(7) Tidak ada kontak mata

Yang sering dilakukan pembicara adalah memandang langit-langit, tembok di depan mereka atau lantai yang ada di bawah mereka. Dalam berpresentasi mereka tampak seperti bekerja keras hanya untuk menghafal dan menyebutkan kata-kata yang sudah mereka rencanakan sebelumnya.

Hasilnya adalah tidak ada kontak mata dengan audiens. Presenter pun sulit connect dengan audiens.

Hal yang harus anda ingat adalah presentasi adalah suatu bentuk dari komunikasi. Tanpa melakukan kontak mata, anda tidak akan bisa berkomunikasi dengan efektif.

(8) Berpresentasi menggunakan slide yang jadul

Slide presentasi yang digunakan rumit sekali dan penuh dengan tulisan. Dalam berpresentasi presenter juga hanya menghadap ke slide dan membaca kata demi kata, persis dengan apa yang ada di slide. Banyak presenter melakukan hal ini karena mereka memang tidak tahu prinsip pembuatan slide yang efektif. Selain itu mereka juga “bermain aman” dengan menempatkan seluruh draft presentasi mereka di slide, dengan melakukan ini mereka kan tidak perlu menghafal atau berlatih isi presentasi mereka.

Sehingga yang terjadi adalah presentasi mereka menjadi membosankan. Bahkan sesi ini bukan lagi disebut sebagai presentasi melainkan menjadi sesi membaca bersama.

Untuk menghindari hal ini gunakanlah slide presentasi yang simpel. Anda bisa mempelajari prinsip membuat slide yang efektif di artikel saya yang satu ini.

(9) Berdiri kaku di satu tempat dengan gestur yang sangat terbatas

Ketika melihat presenter melakukan ini, saya sering membuat guyonan bahwa pasti si presenter sangat merasa kehilangan saat-saat duduk di bangku sekolah terutama ketika mengikuti upacara bendera. Karena sepanjang presentasi mereka hanya berdiri tegak dengan kedua tangan di samping (posisi siap) atau berdiri tegak dengan kedua tangan silang di belakang (posisi istirahat di tempat). Hal ini akan membuat presentasi mereka terkesan kaku dan kurang didukung dengan penekanan dari gestur tubuh.

Oleh karena itu ketika berpresentasi, berdirilah dengan rileks, biarlah tangan anda membuat gestur secara natural seperti ketika anda bercakap-cakap dengan teman ngobrol anda. Anda juga tidak harus terpaku untuk berdiri di satu tempat, anda bisa berjalan dan berpindah posisi sesuai dengan irama yang ada di presentasi anda.

(10) Presenter selalu bergerak ke sana kemari

Jika ada presenter yang berdiri tanpa bergerak sama sekali, maka ada juga yang justru terlalu banyak bergerak. Tubuh mereka bisa bergerak ke kanan ke kiri, maju mundur atau sampai berjalan dari kiri ke kanan tanpa henti. Hal ini lah yang disebut dengan pacing, yaitu melakukan gerakan yang sama berulang kali.

Ini bisa terjadi karena presenter mengalami rasa nervous, sehingga tanpa sadar mereka melakukan gerakan pacing tersebut. Hanya saja hal ini akan menimbulkan gangguan dan bisa menyebabkan audiens menjadi kehilangan fokus dari isi presentasi anda.

Jikalau anda melakukan hal ini, sadarilah dengan meminta feedback dari teman anda atau merekam sendiri presentasi anda dengan video. Sehingga di presentasi anda yang berikutnya anda bisa meminimalkan hal yang satu ini.

Berikut telah anda dapatkan 10 kesalahan umum yang sering dilakukan presenter pemula, dengan mengetahuinya maka anda pun bisa lebih menyadarinya dan mampu menghindari supaya kesalahan yang sama tidak terjadi pada anda.

Pertanyaan: “Kesalahan manakah yang pernah anda lakukan?” atau mungkin ada kesalahan lain yang bisa anda tambahkan?” Silahkan sharingkan jawaban anda pada kolom komentar di bawah

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"

(8) comments

Add Your Reply