Saya yakin Anda pernah mencoba mempersuasi atau meyakinkan orang lain, entah itu membeli produk, mengikuti saran atau meminta mereka untuk melakukan sesuatu. Apakah Anda juga membuat 4 kesalahan cara meyakinkan orang lain yang sering terjadi berikut?
Menjual suatu produk atau cara meyakinkan orang lain termasuk dalam satu cabang ilmu komunikasi yaitu persuasion skill. Beberapa contoh nyata dari persuasi dalam kehidupan sehari-hari adalah:
Hanya saja dalam melakukan persuasi, banyak orang masih melakukan kesalahan. Hingga akhirnya bukannya orang lain mau mengikuti ajakan mereka, malahan orang yang dipersuasi menjadi antipati. Bahkan tidak jarang hal ini bisa berakhir menjadi konflik dan anda malahan dijauhi oleh orang lain.
Nah.. pada kesempatan kali ini akan saya bahas empat kesalahan yang sering terjadi terkait cara meyakinkan orang lain. Ini dia 4 kesalahan tersebut:
Yang sering terjadi adalah karena benar-benar ingin meyakinkan atau menjual, orang menggunakan segala daya upaya untuk membuat lawan bicara berkata “Ya”. Inilah yang sering membuat orang yang dipersuasi merasa terganggu bahkan marah.
Contohnya ada teman saya yang bekerja di sebuah perusahaan yang salesnya diberi instruksi “Pokoknya jangan tutup telepon sampai customer berkata YA!”
Nah… bagaimana perasaan anda ketika anda yang ditelepon? Siapa sih yang suka dipaksa untuk melakukan sesuatu?
Padahal ada suatu kenyataan menarik yang tergambar di quote berikut:
People don’t like to be sold, but they like to buy – Jeffrey Gittomer –
Artinya kurang lebih adalah: orang tidak suka dijualin sesuatu, akan tetapi mereka suka untuk membeli. Buktinya banyak kan yang punya hobi shopping? 🙂
Oleh karena itu dalam meyakinkan orang lain, anda juga harus menjaga keseimbangan. Anda bisa membujuk, akan tetapi janganlah sampai menekan, memaksa atau bahkan menyudutkan pihak lain. Tidak ada seorangpun yang suka dipaksa untuk melakukan sesuatu.
Dalam membujuk orang lain, janganlah hanya berfokus pada keinginan dan manfaat yang bakal anda dapatkan. Bahkan jikalau anda melakukan hal ini secara berlebihan maka anda akan terkesan memelas, berikut contohnya:
Apa kesamaan dari contoh-contoh di atas? Semua alasannya berfokus pada diri sendiri. Okay… sesekali ketika anda benar-benar ingin minta tolong, anda bisa melakukan hal ini. Akan tetapi untuk mempersuasi ini bukanlah cara yang tepat.
Mengapa?
Karena sering kali orang tidak peduli dengan apa yang anda alami, mereka hanya peduli tentang apa yang mereka dapatkan. Jadi ketika meyakinkan orang lain, buat fokusnya kepada orang yang hendak anda yakinkan. Sampaikan apa untungnya mengikuti ajakan anda (atau bisa juga apa ruginya jika sampai melewatkan ajakan anda).
Contohnya:
Salah satu cara untuk bisa meyakinkan orang lain adalah dengan membuat diri anda kredibel. Akan tetapi jika melakukannya sampai berlebihan, bukannya membuat orang lain percaya malahan bisa membuat orang lain menjadi tidak peduli.
Contohnya adalah orang yang maju ke depan dan berpresentasi “Kami adalah perusahaan terbesar di bidang kami.. punya sekian kantor cabang di… berdiri sejak…. kami menduduki peringkat satu 7 tahun berturut-turut….”
Ketika sebagai audiens anda terus menerus mendengar tentang kesuksesan dan prestasi yang disampaikan, maka anda bisa saja menjadi tidak peduli lagi dan berkata “Orang ini terlalu tinggi hati dan penuh dengan dirinya sendiri”.
Membangun kredibilitas dalam meyakinkan orang lain pun ada caranya, tidak bisa dengan hanya sekedar membanggakan diri secara berlebihan.
Sering kali seorang sales memberikan 1001 macam alasan mengapa anda harus membeli produknya atau mereka menjelaskan satu persatu isi katalog produk dengan harapan ada satu produk yang akhirnya anda bakal tertarik.
Akan tetapi apakah cara ini efektif?
Dalam banyak kasus, jawabannya adalah tidak. Bukan berarti ketika berhasil menumpahkan seluruh data dan fakta akhirnya orang akan percaya pada kita.
Justru di jaman sekarang ini, seorang yang jago membujuk orang lain biasanya adalah seorang pendengar yang baik. Mereka mampu mendengar, berempati dan menemukan keinginan dan kebutuhan orang lain. Dari titik itulah (keinginan dan kebutuhan) biasanya dia berhasil meyakinkan orang lain.
Pertanyaan: “Apakah anda pernah menjumpai 4 kesalahan yang ada di atas? atau mungkin anda mengetahui kesalahan lain yang juga sering terjadi? Sharingkan jawaban anda pada kolom komentar yang ada di bawah
Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Cara Mengatasi Grogi Saat Presentasi
Artikel Kontroversial Saya yang Sempat Dilarang Terbit – Silahkan Baca Sebelum Saya Hapus
Prinsip Otoritas – Bagaimana Simbol Kekuasaan Bisa Mengelabui Anda
Tiga Hal yang Harus Anda Miliki Supaya Presentasi Anda Lebih Persuasif