Minggu ini saya mendapat pertanyaan dari salah seorang anggota milis Presentasi Efektif, berikut pertanyaannya:
Karena pertanyaan-pertanyaan ini kebetulan masih dalam satu topik yaitu tentang penggunaan intonasi / vocal variety maka lebih baik saya buatkan sebuah artikel sehingga pembaca lain juga bisa mendapatkan manfaatnya.
Sebelumnya mari kita bahas terlebih dahulu, Apa sih penting nya intonasi suara dalam sebuah presentasi?
Ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa intonasi suara berkontribusi sebesar 37% dari pesan yang ingin kita sampaikan, sedangkan isi pesan tersebut hanyalah 7% (sisanya sebesar 56% adalah bahasa tubuh). Apa maksud dari penelitian ini?
Artinya adalah jika ada ketidaksinkronan dari intonasi suara dan isi perkataaan anda, maka yang dipercaya oleh si penerima pesan adalah komponen yang persentasenya lebih besar (dalam hal ini intonasi).
Contoh: anda berkata “Saya nggak papa kok”, tapi dengan nada ngambek.
Maka yang ditangkap oleh si penerima pesan adalah sebenarnya “ada apa-apa” dengan anda yang sampai menyebabkan anda ngambek (bagi yang sudah berpasangan mungkin anda membaca ini sambil mengangguk-angguk setuju 🙂 )
Jadi sangatlah penting untuk menyelaraskan intonasi suara dengan pesan yang hendak kita sampaikan supaya audiens juga tidak sampai mensalahartikan pesan yang hendak kita sampaikan.
Selain itu penggunaan intonasi yang cenderung monoton juga akan berpotensi untuk membosankan audiens. Ketika anda berbicara dengan nada datar dari awal sampai akhir, mungkin di tengah-tengah presentasi audiens sudah pulas tertidur 🙂 Ketika anda berbicara dengan nada tinggi dan cepat sepanjang presentasi, saya yakin sampai beberapa menit audiens juga sudah menyerah karena tidak mampu lagi mengikuti apa yang anda sampaikan.
Nah.. sebelum kita bahas bagaimana cara menggunakan intonasi suara yang tepat, ada baiknya kita mengetahui apa saja komponen-komponen yang ada dalam sebuah suara. Ini dia komponen-komponennya:
Setelah kita tahu komponen-komponen suara tersebut, lalu bagaimana mengaturnya supaya sesuai dengan presentasi kita?
Kunci dari penggunakan intonasi efektif dalam presentasi adalah menciptakan kontras. Ciptakanlah kontras pada komponen-komponen suara yang ada di atas. Berikut saya berikan contoh-contohnya:
Kontras dalam speech rate, ada saatnya anda berbicara dengan tempo cepat (misal ketika anda sedang antusias menyampaikan sesuatu), tetapi ada juga saatnya anda berbicara dengan tempo lambat (misal ketika anda sedang menyampaikan poin penting)
Kontras dalam quality, anda mengekspresikan apa yang anda rasakan melalui intonasi suara anda. Misal dalam cerita yang anda sampaikan anda sedang prihatin, maka perlihatkan itu juga dalam intonasi anda. Ketika anda sedang gembira, perlihatkanlah juga melalui intonasi anda.
Tips terakhir tentang bagaimana anda harus bersuara adalah…. antusias terhadap apa yang anda sampaikan. Antusiasme itu menular. Jika anda tidak merasa antusias bahwa yang anda sampaikan itu penting, ketika anda menyampaikannya hanya karena sekedar anda diminta, memenuhi kewajiban atau hanya berharap waktu presentasi anda segera usai, maka audiens juga akan mampu merasakannya.
Akan tetapi ketika anda antusias, percaya bahwa apa yang anda sampaikan ini benar-benar penting dan bermanfaat untuk audiens. Maka audiens pun akan dapat merasakan dan akhirnya ikut terbawa antusiasme anda.
————————————————————————————————
Jika anda juga memiliki pertanyaan seputar presentasi atau public speaking, silahkan juga menuliskannya pada kolom komentar yang ada di bawah ini. Nanti akan bisa kita bahas bersama-sama sehingga lebih banyak orang yang mendapat manfaat dari pertanyaan anda.