Bagaimana Jika Saya Blank di Tengah-Tengah Presentasi

By David Pranata | Tips Presentasi

Jun 22

Satu pertanyaan yang sering ditanyakan ke saya oleh peserta training adalah “Pak.. bagaimana jika mendadak saya blank di tengah-tengah presentasi?”

Blank Ketika Presentasi --- Image by © Randy Faris/Corbis

Blank Ketika Presentasi — Image by © Randy Faris/Corbis

Anda sedang menyampaikan presentasi kepada audiens, sejauh ini semuanya berjalan dengan lancar. Dari lima poin yang ingin anda sampaikan, tinggal dua lagi yang kurang.

Anda pun meneruskan presentasi dengan berkata “Okay.. tadi sudah kita bahas bersama tiga tips supaya kebun anda tetap segar dan terawat dan sekarang tips yang keempat adalah…….”

“Tips yang keempat adalah……”

“……….”

Dan hal paling mengerikan yang pernah dialami oleh mereka yang pernah berbicara di depan umum pun terjadi pada Anda. Anda mendadak blank di tengah-tengah presentasi Anda.

Anda melihat ke audiens dengan kebingungan, mereka pun ganti melihat Anda dengan pandangan yang lebih kebingungan lagi. Situasi pun menjadi hening tiada kata yang terucap. Keringat dingin mulai mengalir dari kening Anda.

Apa yang harus saya lakukan ketika menghadapi hal ini?

Haha.. berikut adalah pencerahannya. Saya akan berikan beberapa tips untuk mencegah dan mengatasi kondisi ini. Berikut adalah tips-tipsnya:

1. Gunakanlah notes

Saya berulangkali mengataskan bahwa notes ibarat sebuah asuransi dalam presentasi Anda. Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan blank di tengah-tengah presentasi. Dengan adanya notes, Anda akan terselamatkan.

Ada beberapa cara menggunakan notes, satu yang saya rekomendasikan adalah dengan menggunakan presenter view. Jikalau Anda belum mengerti apa itu presenter view dan cara menggunakannya silahkan simak artikel saya yang berikut ini.

Sehingga ketika Anda lupa atau blank, Anda tinggal hentikan presentasi, berjalan menuju notes anda, baca sebentar dan lanjutkan presentasi seperti biasa. Percayalah, saya yakin bahkan audiens tidak mengetahui jika pada saat itu Anda sebenarnya blank dan benar-lupa akan isi presentasi Anda.

2. Ubah, ganti atau lewati bagian tersebut

Yang tahu persis isi draft presentasi Anda hanyalah Anda sendiri. Audiens tidak ada seorang pun yang tahu persis isinya apalagi membandingkan draft presentasi dengan apa yang benar-benar Anda presentasikan.

Jadi ketika Anda blank di satu bagian, sebetulnya Anda bisa berpindah ke bagian lain dahulu atau bahkan melewati bagian yang Anda lupakan tersebut.

Sekali lagi tidak ada audiens yang tahu bahwa sebenarnya ada bagian yang anda ganti atau lewati. Yang sering kuatir sebenarnya adalah kita sendiri ketika membandingkan aktual presentasi dan draft yang kita rencanakan.

3. Akui dan Bertanyalah kepada audiens

Lupa atau blank adalah hal yang manusiawi saya kira semua orang pernah mengalaminya, apalagi di tengah-tengah situasi yang menegangkan seperti presentasi. Jadi sebenarnya ketika kita lupa audiens sendiri tidak akan terlalu mempermasalahkannya.

Ingat, bahwa dalam sebuah presentasi audiens tidak menuntut kesempurnaan. Audiens hanya berharap bahwa seusai presentasi mereka akan mendapatkan informasi baru, terinspirasi atau bisa terhibur oleh apa yang Anda sampaikan.

Jadi ketika mendadak Anda blank, bisa saja justru Anda berkata:

  • “Waduh.. tiba-tiba saya kok lupa ya sampai di mana tadi. Ada yang bisa bantu mengingatkan?”
  • “Wah.. apa yang tips hidup sehat yang keempat ini? Saya kok tiba-tiba hang, mungkin ada yang tahu apa tipsnya?”

Nah.. saya kira itu tadi tiga tips yang bisa saya bagikan tentang mengatasi blank di tengah-tengah presentasi. Tidak banyak-banyak tips, kalau tidak malahan di tengah-tengah blank Anda malah kebingungan pilih tips mana yang mau diaplikasikan 🙂

Selain tiga tips di atas, tentunya juga dibutuhkan latihan sebelum presentasi. Jika anda sama sekali tidak pernah latihan sebelumnya.. ya wajar saja jika anda sering lupa-lupa di tengah presentasi.

Pertanyaan: “Pernahkah Anda blank di tengah-tengah presentasi?” Sharingkan pengalaman anda di komentar yaa…

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"