Cerita – Cara Membuat Audiens Bertindak Sesuai dengan Apa yang Anda Sampaikan

By David Pranata | Tips Presentasi

Jul 11

Cerita / story adalah cara yang ampuh untuk membuat presentasi anda menjadi menarik, mudah diingat sekaligus menyampaikan pesan anda. Plus yang terpenting dengan menggunakan cerita yang tepat anda bisa membuat audiens bertindak sesuai dengan pesan yang anda sampaikan pada cerita anda.

Cerita bisa digunakan sebagai media hiburan maupun media pembelajaran. Dalam presentasi yang saya lakukan, cerita selalu menjadi senjata rahasia saya.

story-500x231

Oh ya.. artikel ini sekaligus menjadi bagian penutup dari pembahasan kita tentang cara membuat presentasi anda melekat di benak audiens. Total ada 6 komponen (SUCCESs) yaitu Simple, Unexpected, Concrete, Credible, Emotion dan Story.

Mengapa anda perlu menggunakan cerita dalam presentasi?

Cerita adalah sebuah bentuk hiburan

Cerita adalah sebuah bentuk hiburan yang sudah ada sejak jaman dahulu kala dan sampai sekarang pun masih tetap menjadi favorit, bahkan menjadi sebuah industri raksasa. Bukankah ketika kita cermati, film dan novel juga adalah sebuah bentuk dari cerita.

Formatnya saja yang berbeda akan tetapi intinya tetap merupakan sebuah cerita. Oleh karena itu buatlah presentasi anda menjadi lebih menghibur dengan menambahkan cerita di dalamnya.

Cerita efektif untuk media pembelajaran

Seringkali kata-kata, nasehat atau petuah saja tidak cukup untuk membuat orang ingat dan melaksanakannya. Akan tetapi jika hal-hal tersebut dikemas di dalam sebuah cerita orang akan lebih mengingat dan melaksanakannya.

Sebagai contoh, nasehat dan kata-kata bijak anda pada murid- murid supaya “Jangan Mudah Menyerah” mungkin cepat sekali dilupakan oleh mereka. Akan tetapi ketika anda kemas dalam bentuk sebuah cerita, misalnya cerita tentang diri anda yang dulu tidak memiliki apa-apa, untuk sekolah saja susah, tapi anda tidak mudah menyerah sampai akhirnya berhasil mencapai cita-cita anda akan lebih mengena dan lebih menginspirasi.

Cerita mampu menyentuh emosi

Dalam mengambil keputusan, kita tidak hanya menggunakan pertimbangan logis saja, bahkan seringkali emosi lebih berperan. Emosilah yang mendorong kita untuk bertindak. Contoh sederhananya adalah ketika anda semula pergi berbelanja tanpa niatan untuk membeli apa-apa. Hanya saja begitu melihat banner “SALE, DISKON 50%” emosi anda langsung tergerak dan mengeluarkan senjata andalan anda yaitu kartu Visa dan Mastercard 🙂

Ceritalah yang menyentuh bagian emosi dari audiens, sesuatu yang sulit dilakukan oleh data dan statistik. Dengan cerita audiens bisa tergerak emosinya yang nantinya akan membuat mereka untuk bertindak.

Cerita membuat audiens untuk bertindak

Ketika mendengar cerita, audiens akan merefleksikan diri mereka dengan karakter yang ada di dalam cerita dan apa yang dialami oleh karakter tersebut. Nantinya mereka akan menggunakan apa yang telah mereka dengar sebagai referensi untuk bertindak. Di kemudian hari ketika mereka mengalami situasi yang sama sesuai dengan yang dialami karakter dalam cerita, mereka akan melakukan sesuai dengan apa yang mereka telah terima dan simpan sebagai referensi.

Nah.. jadi tadi telah kita bahas tentang manfaat-manfaat menggunakan cerita dalam presentasi anda. Jadi tunggu apa lagi, segera gunakan cerita dalam presentasi anda dan buatlah audiens bertindak.

Pertanyaan: “Adakah manfaat lain dari cerita yang saya lewatkan?” Silahkan membagikan jawaban anda pada kolom komentar yang ada di bawah.

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"