Metode pembelajaran yang banyak saya gunakan dalam training adalah experiential learning (atau sering juga disebut dengan game based learning). Untuk mengetahui apa sebenarnya pendekatan ini, keunikan, keunggulan beserta kelemahannya, silahkan simak tulisan saya berikut ini.
Secara umum experiential learning didefinisikan sebagai:
Process of learning through experience, and more specifically defined as “learning through reflection of doing”
Yaitu proses belajar dari pengalaman. Pembelajarannya sendiri akan banyak didapat dari hasil refleksi ketika menjalani pengalaman tersebut.
Dalam ruang training pengalaman ini didapatkan dari game yang memang didesain khusus untuk pembelajaran tersebut (oleh karena itu pendekatan ini juga disebut dengan game based learning).
Jadi jika kita mengacu pada definisi, proses refleksi dan sharing pengalaman memegang peranan penting dalam pembelajaran experiential learning ini. Jika tidak ada sesi refleksi dan sharing bisa jadi aktifitas / game yang berlangsung hanya lewat begitu saja tanpa ada makna / pembelajaran yang berarti.
Mayoritas trainer menggunakan game sebagai ice breaking (tujuannya hanya untuk menyegarkan suasana atau mengakrabkan antar peserta). Contohnya adalah pernahkah Anda menghadiri training dan diminta menari chicken dance, pijit – pijitan atau game tangkap jari? 🙂 Itu adalah contoh game sebagai ice breaking.
Game ice breaking ini sendiri sering tidak berkorelasi dengan materi utama atau tidak mengajarkan sesuatu. Tujuannya murni hanya untuk menyegarkan peserta supaya tidak mengantuk.
Sedang game pada pembelajaran experiential learning memang didesain khusus untuk menyampaikan materi pembelajaran. Esensi pembelajarannya justru berada pada game tersebut (dan proses refleksinya).
Jadi secara singkat berikut adalah perbedaan game pada umumnya dengan game experiential learning
Satu quote yang bisa menggambarkan keefektifan metode pembelajaran dengan menggunakan experiential learning adalah:
How You Do Anything is How You Do Everything
Seringkali ketika bermain game, apa yang kita pikirkan dan lakukan saat itu mencerminkan juga cara berpikir dan bertindak dalam dunia nyata. Atau singkat kata, perilaku ketika bermain game = perilaku sesungguhnya
Ketika Anda mengajarkan sebuah konsep belum tentu peserta mengerti atau mampu menerapkan konsep tersebut. Dengan menggunakan game maka Anda bisa mentest pemahaman serta bagaimana peserta mengaplikasikan konsep tersebut secara praktek.
Mungkin sampai di sini Anda masih belum memiliki gambaran tentang seperti apa game experiential learning itu berlangsung, berikut adalah contoh – contoh game experiential learning yang saya miliki. Anda bisa cek lebih detil keterangan dan mekanisme yang ada dengan klik ke tiap game yang bersangkutan.
TRADE TO WIN adalah sebuah game komunikasi yang mengajarkan peserta untuk mengenali mindset dan gaya komunikasi mereka. Simak info detilnya di dengan klik gambar di samping.
MOVEMENT MOMENTUM adalah sebuah game komunikasi yang mengajarkan bagaimana mencetuskan, menyampaikan dan meyakinkan ide Anda kepada orang lain. Simak info detilnya di dengan klik gambar di samping.
SPEED CHAMPIONS adalah game yang mengajarkan proses komunikasi dan koordinasi dalam sebuah tim untuk mencapai tujuan bersama.. Simak info detilnya di dengan klik gambar di samping.
PRIMAL DRIVE adalah sebuah game yang mengajarkan bagaimana berkomunikasi dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama sambil di saat yang sama tetap memperhatikan juga kebutuhan pribadi. Simak info detilnya di dengan klik gambar di samping.
Sebagai sebuah metode pembelajaran tentu saja metode experiential learning ini ada keunggulan dan kelemahannya. Berdasar pengamatan saya pribadi berikut adalah keunggulan dan kelemahan metode ini:
Itu dia tadi konsep pembelajaran dengan menggunakan konsep experiential learning yang sekarang ini banyak saya terapkan dalam training – training yang saya bawakan. Melihat hasilnya sungguhlah positif, maka ke depannya saya akan lebih banyak lagi menciptakan game – game dalam training saya.
Harapan saya adalah suatu hari saya bisa bertemu dengan Anda untuk memainkan game – game dalam training yang saya adakan.