Baru beberapa saat berlalu dan audiens sudah lupa isi presentasi Anda? Pastikan hal tersebut tidak terjadi lagi setelah menerapkan teknik ini!
Keywords – membuat poin penting melekat di benak audiens
Tujuan utama dari presentasi adalah mengkomunikasikan pesan yang bisa dimengerti dan diingat oleh audiens. Ini adalah esensi yang paling penting, bahkan lebih penting dibanding tampil menarik dan menawan.
Meskipun presentasi Anda menarik, audiens sampai tertawa – tawa akan tetapi jika mereka tidak paham dan tidak ingat apa yang Anda sampaikan, menurut saya ya tetap saja presentasinya tidak mencapai tujuan.
Harapannya adalah ketika Anda ingin menyampaikan “A dan B”, maka yang diterima audiens juga “A dan B” (bukannya “B dan C” atau bahkan “C dan D”). Kelihatannya ini adalah hal yang simpel, akan tetapi banyak orang yang gagal melakukannya.
Contoh dari pengalaman saya sebagai trainer. Di awal training presentasi yang saya bawakan, saya memberikan satu exercise sederhana dalam bentuk presentasi perkenalan. Di sini peserta diminta untuk berbagi tentang 2 hal menarik dari diri mereka.
Ini praktek pertama di training Speak with Power
Kelihatannya mudah bukan? Akan tetapi cukup banyak juga peserta yang gagal. Lah.. bagaimana gagalnya Pak?
Seusai peserta presentasi maka saya akan melakukan sampling beberapa audiens dengan bertanya pada mereka “Apa dua hal menarik dari Pak A yang barusan saja presentasi tadi?” Tidak jarang inilah respon yang saya dapat…
Sekali lagi hal ini cukup sering saya jumpai. Dan ini terjadi pada presentasi dengan topik sederhana (perkenalan diri) dengan durasi singkat (2 menit). Jadi Anda bisa bayangkan jika topik presentasinya kompleks dengan durasi presentasi yang panjang.. pasti lebih kacau lagi hasilnya.
Kegagalan penyampaian pesan ini bisa terjadi karena presenter tidak memiliki kejelasan akan poin penting yang ingin mereka sampaikan. Jika dari presenternya sendiri tidak jelas apa yang ingin dia sampaikan, apalagi audiens penerima pesannya.
Seringkali mereka juga menggunakan kalimat yang panjang sehingga audiens harus menerka – nerka bagian mana yang menjadi poin yang ingin disampaikan. Berikut adalah contoh nyata dari masalah ini.
Misal saja Anda ingin mengkomunikasikan hal menarik tentang diri Anda yaitu: pecinta musik rock. Saat menyampaikannya inilah yang Anda katakan:
“Hal menarik pertama tentang diri saya adalah dari sejak kecil saya dibesarkan di keluarga yang suka musik, dari situ saya terekspos dari sekian banyak jenis musik, mulai dari bapak saya yang suka keroncong, ibu yang suka dangdut sampai dengan kakak yang suka musik rock. Dari situlah kecintaan saya pada musik mulai tumbuh. Kakak-lah yang akhirnya memegang pengaruh penting saya akhirnya ikut jatuh cinta menjadi pecinta musik rock.”
Saat Anda menyampaikan hal di atas, audiens mungkin masih kebingungan, sebetulnya poin apakah yang ingin Anda sampaikan, apakah itu:
Itulah beberapa interpretasi yang bisa didapat audiens dari kalimat yang Anda sampaikan. Mereka masih meraba – raba manakah hal utama atau poin penting yang sebenarnya ingin Anda sampaikan.
Jadi bagaimana mengatasi hal ini? Saya perkenalkan kepada Anda micro skill Keywords.
Micro skill keywords artinya Anda akan membuat kata kunci dari hal yang ingin Anda sampaikan. Kata kunci ini berisi poin penting yang memang ingin Anda sampaikan dan tekankan pada audiens. Harapannya adalah jika audiens lupa semua isi presentasi Anda, paling tidak mereka masih ingat kata kunci ini saja.
Beberapa tips supaya kata kunci ini powerful adalah:
Untuk lebih jelasnya, saya akan berikan dalam contoh presentasi di atas:
Skenarionya masih sama yaitu Anda ingin mengkomunikasikan bahwa Anda adalah pencinta musik rock. Berikut adalah draft presentasi Anda.
“Hal menarik pertama dari diri saya adalah PECINTA MUSIK ROCK. Sejak kecil saya dibesarkan di keluarga yang suka musik, dari situ saya terekspos dari sekian banyak jenis musik, mulai dari bapak saya yang suka keroncong, ibu yang suka dangdut sampai dengan kakak yang suka musik rock. Dari situlah kecintaan saya pada musik mulai tumbuh. Kakak-lah yang akhirnya memegang pengaruh penting saya akhirnya ikut jatuh cinta menjadi pecinta musik rock.”
Kalau Anda cermati draft tersebut mirip sekali dengan yang versi sebelumnya, bedanya hanya ada tambahan “pecinta musik rock” di awal. Walaupun hanya sedikit perbedaannya secara draft, akan tetapi efek kejelasan (clarity) yang ditimbulkan sangatlah besar.
Audiens sekarang mengerti dengan jelas bahwa poin penting yang Anda tekankan adalah “pecinta musik rock“. Hal ini juga diperkuat dengan:
Wahh… ternyata mudah sekali ya Pak? Ya memang. Untuk itulah mengapa teknik – teknik yang saya bagikan ini saya sebut dengan micro skill. Menerapkannya sangatlah sederhana dan mudah. Anda bisa langsung melakukannya saat ini juga.
Akan tetapi dampaknya luar biasa.
Saat peserta workshop saya bagikan micro skill keywords ini dan mempraktekkannya maka ketika ditest, 100% audiens bisa mengingat dan menyebutkan dengan tepat poin penting yang dimaksud.
Jadi selamat mempraktekkan teknik keywords ini! Audiens akan lebih mudah mengetahui dan mengingat pesan penting yang ingin Anda sampaikan. Simak pula artikel – artikel blog mendatang di mana saya akan berbagi lebih lanjut tentang micro skill – micro skill berikutnya yang akan semakin memperkuat kejelasan pesan Anda