Mengapa Kita Perlu Belajar Presentasi?

By David Pranata | Inspirasi

Oct 10

Pada setiap sesi training yang saya adakan, saya sering memulai dengan menanyakan pada audiens. Apa hal pertama yang terlintas di pikiran Anda begitu mendengar kata presentasi?

presentation

Dengan semangat membara mereka pun saling sahut menyahut: bosan, ngantuk, laper, dan masih banyak lagi variasi-variasi yang lain. Dari semua komentar itu, hanya ada satu saja kesamaannya yaitu semuanya berkonotasi negatif 🙂

Saya pun mulai berpikir, “Kok bisa ya?” Mengapa presentasi selalu dikonotasikan dengan hal-hal dan perasaan yang sifatnya negatif? Bukankah seharusnya presentasi itu menyenangkan karena kita bisa belajar hal-hal yang baru, terhibur karena presenternya lucu atau bahkan merasa terinspirasi untuk berubah?

Tapi akhirnya saya bisa mengerti juga apa yang mereka rasakan setelah saya mengalami suatu kejadian berikut.

Suatu hari saya mendapat undangan untuk menghadiri sebuah seminar nasional di Surabaya. Seminar ini diadakan oleh lembaga kementerian yang bekerja sama dengan satu Universitas swasta yang cukup terkemuka di Surabaya.

Acara sendiri akan berlangsung selama satu hari di sebuah hotel berbintang lima, jadi anda sudah bisa bayangkan betapa gembiranya saya. Saya bisa belajar dari ahli-ahli terkemuka plus makan siang gratis di hotel bintang lima. Horee!

Akhirnya saya pun sampai di lokasi acara, di ballroom tempat acara berlangsung tampak meja kursi yang sudah tertata rapi untuk 200 peserta, di bagian depan terdapat sederet meja pembicara, sedang di belakang ruang meeting tampak meja buffett yang menyajikan hidangan makan siang yang menggoda. Di agenda seminar saya melihat daftar pembicara yang beragam mulai wakil dari kementerian, rektor universitas, guru besar dan dosen senior. Wow!

Pukul 9 tepat ruangan sudah penuh dan acara pun segera dimulai, pembicara pertama adalah wakil dari kementerian yang akan menyampaikan kata sambutan. Persis ketika beliau maju ke depan ada juga seseorang yang membagikan berlembar-lembar kertas kepada masing-masing peserta.

Setelah saya cermati ternyata kertas setebal setebal lebih dari 10 halaman itu berisi naskah pidato yang akan disampaikan. Sang pembicara pun sudah tampak berdiri di belakang mimbar dan mulai membaca kata per kata persis seperti apa yang ada di naskah. Bla bla bla. Bla bla bla.

Saya tidak memiliki keahlian sebagai juru ramal tetapi dengan naskah pidato di tangan, saya bisa meramalkan dengan pasti apa yang akan terjadi dalam kurun waktu 20 menit ke depan.

Setelah penantian panjang selama 20 menit, akhirnya pembicara ke dua siap maju. Beliau adalah rektor dari sebuah Universitas swasta terkenal di Surabaya. Tampaknya topik yang dibawakan bakal cukup menarik (begitu pikiran saya pada awalnya).

Dengan slide presentasi yang jadul dan penuh dengan teks, beliau pun mulai membawakan materi, menerangkan angka-angka, grafik dan bahasa-bahasa yang bagi saya agak susah untuk dimengerti. Sekali lagi saya tercenung, apakah memang saya yang kurang mengerti atau saya yang kurang berusaha untuk memperhatikan pembicara karena hal yang serupa juga saya alami pada pembicara ke tiga, keempat sampai terakhir.

Untuk mengetes apakah saya yang bermasalah (siapa tahu karena sudah terlalu lama tidak lagi duduk di bangku kuliah), bertanyalah saya kepada peserta di sisi kiri dan kanan. Hai, jika ada satu hal (selain makan siang yang lezat) yang anda ingat dari seminar hari ini, apakah itu?. Mereka pun terdiam, berpikir dan akhirnya menjawab Iya ya.. apa ya?

Perasaan saya langsung campur aduk antara gembira dan prihatin. Gembira ternyata saya normal-normal saja, buktinya orang lain juga merasa bingung. Prihatin karena tentunya dana yang sudah dikeluarkan untuk penyelenggaraan seminar ini tidak sedikit, akan tetapi hasil yang didapatkan bisa dikatakan sangat minim. Untuk mengingat satu pesan saja yang bisa didapatkan dari seminar, peserta kesusahan.

Saya pun mulai berpikir mengapa hal ini bisa terjadi?

Menurut saya salah satu faktor penyebabnya adalah kurang mumpuninya kemampuan berbicara di depan umum (public speaking). Tidak peduli seberapa tinggi titel anda, seberapa pandai anda, kemampuan ini musti dipelajari jika anda ingin memberi pengaruh kepada orang lain.

Hanya saja sayangnya, baik di sekolah, universitas maupun perusahaan, kemampuan ini sangat jarang atau bahkan tidak pernah diberikan. Sebagai hasilnya banyak orang masih belum mengerti bagaimana teknik dan cara untuk berbicara di depan umum secara efektif.

Oleh karena itulah saya akhirnya memutuskan untuk menerjuni bidang pelatihan public speaking/presentation skill. Harapan saya adalah dengan demikian maka semakin banyak orang yang memahami cara-cara untuk berpresentasi dengan lebih efektif. Itu juga salah satu alasan mengapa saya menulis artikel dan mendirikan website PresentasiEfektif.com.

Sebelum artikel ini berakhir, saya akan coba jawab pertanyaan yang menjadi judul artikel ini Mengapa kita perlu belajar presentasi?

Karena dengan kemampuan presentasi yang efektif, anda akan mampu untuk membuat acara pertemuan, meeting, seminar atau perkuliahan menjadi lebih menyenangkan. Anda juga akan mampu membuat audiens menerima informasi lebih baik, terhibur dan terinpirasi karena materi yang Anda berikan.

Kemampuan berpresentasi akan membantu perkembangan karir atau bisnis Anda. Semakin efektif Anda dalam menyampaikan ide, pikiran dan pengetahuan Anda maka akan semakin banyak orang yang akan mengingat, tertarik dan percaya pada Anda. Dan saya percaya bahwa karir atau bisnis Anda pasti akan jauh lebih berkembang saat Anda memiliki keahlian presentasi yang baik.

Selain itu, dari pengalaman pribadi saya, perasaan yang timbul ketika kita bisa melihat audiens tertawa, terinpirasi dan berubah karena hal yang anda sampaikan adalah salah satu perasaan yang paling indah yang bisa Anda rasakan. Oleh karena itu, marilah kita belajar berpresentasi dan buatlah hidup Anda dan hidup orang lain menjadi lebih baik karenanya.

Pertanyaan: “Nah, saya ingin tahu pendapat dan pikiran Anda, apa manfaat dan pentingnya bagi Anda untuk bisa mahir dan memiliki kemampuan presentasi yang baik?” Silakan tuliskan di form komentar di bawah ini.

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"

(7) comments

Add Your Reply