Cara Membangun Relasi (yang Juga Membangun Bisnis & Karir Anda)

By David Pranata | Tips Komunikasi

Apr 11

Untuk membangun sebuah bisnis / karir yang sukses ada banyak hal yang Anda butuhkan, mulai dari keahlian, keuletan, pandai melihat peluang dst. Selain semua karateristik tersebut, ada satu hal lagi yang mutlak Anda butuhkan yaitu relasi.

cara membangun relasi

Networking: Cara membangun relasi yang membangun bisnis & karir Anda

Ketika saya menyebutkan bahwa Anda membutuhkan relasi untuk bisa membangun bisnis dan karir yang sukses, semua orang mengangguk tanda setuju dengan pernyataan tersebut. Untuk sukses Anda butuh orang lain.

Dengan bantuan orang lain maka bisnis atau karir Anda akan bisa melejit lebih cepat sekaligus menjangkau lebih banyak orang. Anda juga bisa mencapai suatu level yang mungkin tidak akan pernah Anda capai jika hanya melakukannya seorang diri.

Ada juga sebuah quote menarik dari Bob Burg yang sangat menarik untuk dicermati berikut ini.

quote-networking

Artinya adalah “Orang berbisnis dengan orang yang mereka kenal, suka dan percaya“. Setuju?

Contoh simpel dari hal ini adalah:

  • Pernahkah Anda membeli sesuatu bukan karena produknya, akan tetapi lebih karena penjualnya?
  • Apakah Anda merasa lebih nyaman berkerja sama dengan teman baik Anda atau orang yang sama sekali belum Anda kenal?

Oleh karena inilah maka Anda perlu terus menerus untuk membina dan mengembangkan relasi dengan orang lain. Dan di sinilah networking skill memegang peranan penting

Networking Skill

Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan networking skill itu?

Networking skill: kemampuan untuk membina dan membangun relasi (terutama dengan orang yang baru saja dikenal atau dijumpai)

Berikut adalah beberapa contoh event atau acara yang memungkinkan Anda untuk bernetworking:

  • Seminar atau workshop
  • Customer gathering
  • Pameran dll

Dan sebenarnya kesempatan ber-networking tidak hanya terbatas pada acara di atas saja. Tiap saat bisa saja datang kesempatan untuk berkenalan dan membangun relasi dengan orang lain. Misal ketika Anda berbincang dengan orang yang sedang bersama mengantri atau orang yang duduk di sebelah Anda dalam pesawat.

Siapa tahu orang yang sekarang berada di depan atau samping Anda ini nantinya akan menjadi calon suplier, customer atau bahkan partner bisnis Anda di kemudian hari.

Jikalau momen – momen itu datang, apakah Anda sudah memiliki skill untuk bernetworking secara efektif? Yang akan membuat bisnis Anda lebih berkembang?

Ataukah Anda akan melewatkan kesempatan berharga itu lagi? Dan bahkan membuat orang menjadi antipati dan tidak nyaman?

Oleh karena itu yuk mari kita pelajari prinsip networking efektif berikut ini.

Prinsip Networking Efektif

Prinsip utama dalam networking adalah selalu ingat bahwa tujuan utama networking adalah untuk membangun relasi. Anda di sana untuk mengenal seseorang dan membina relasi menjadi lebih baik.

Banyak orang melakukan kesalahan yaitu dengan menganggap acara – acara networking sebagai sarana dan tempat untuk berjualan dan mempromosikan produk. Mereka sibuk melakukan promosi dan presentasi produk kepada tiap orang yang mereka jumpai.

Dengan pendekatan seperti ini hasilnya bukanlah relasi yang terbentuk melainkan orang lain malah menjadi antipati.

Prinsip kedua yang perlu kita ingat adalah proses membangun relasi dilakukan secara bertahap. Relasi bukanlah sesuatu yang bisa dibangun secara instan.

Sebagai analogi, ketika mencari pasangan hidup Anda tidak akan bertemu dengan seseorang menarik dan langsung berkata “Maukah Anda menjadi pasangan hidup saya?”

Sama halnya dengan proses networking dalam konteks bisnis. Ada tahap – tahap yang perlu dilalui. Seringkali tujuan awal dari sebuah kesempatan networking adalah sekedar mendapatkan contact number dan janji untuk bertemu kembali di lain kesempatan.

Setelah mengetahui dua prinsip utama tersebut, sekarang marilah kita belajar cara dan langkah – langkah melakukannya. Berikut adalah tiga tahapan dalam proses networking yang perlu Anda ketahui.

Tiga Tahapan Proses Networking

Secara umum ada tiga tahapan dalam proses networking supaya relasi bisa terjalin dengan baik. Berikut adalah ketiga tahapan tersebut secara singkat:

  1. Membangun Kesan Pertama
  2. Membangun Rapport / Hubungan Baik
  3. Meningkatkan Relasi

Setiap tahapan tersebut memiliki tujuan yang berbeda – beda, setelah ini akan saya bahas rincian masih tahap tersebut beserta tips – tipsnya.

prinsip-networking

Tiga tahapan proses networking

Tahap 1: Membangun Kesan Pertama

Ketika bertemu dengan seseorang yang baru, secara tidak sadar pikiran Anda maupun lawan bicara akan menyusun sekian banyak asumsi dan persepsi tentang orang yang ada di depan Anda. Oleh karena itu di awal, buatlah kesan atau impresi yang baik.

Berhasil membangun kesan pertama yang baik akan memudahkan Anda dalam tahap – tahap networking berikutnya. Sebaliknya, jika asumsi dan persepsi yang dibuat lawan bicara kurang baik maka berikutnya usaha Anda akan susah atau bahkan mustahil.

Analoginya adalah dalam lomba balap Formula 1, posisi dan cara start yang baik memang tidak akan menjamin Anda untuk memenangkan lomba. Akan tetapi posisi dan cara start tersebut akan sangat membantu peluang Anda untuk memenangkan balapan hari itu.

Beberapa hal yang bisa menentukan kesan pertama yang Anda ciptakan antara lain:

Masing – masing hal di atas terkesan sederhana, akan tetapi ada cara dan etiket melakukannya dengan tepat. Salah melakukannya bisa membuat kesan pertama yang Anda timbulkan kurang baik.

Tahap 2: Membangun Rapport / Hubungan Baik

Rapport atau sering juga disebut hubungan baik adalah bagaimana cara agar kita bisa cepat klik dengan orang lain. Dengan menerapkan tips – tips yang ada pada langkah ini maka pembicaraan Anda bisa cepat connect dengan lawan bicara. Dalam beberapa situasi, bahkan Anda bisa merasa seperti sudah berjumpa dengan kawan lama.

Satu hal yang bisa Anda aplikasikan untuk cepat membagun hubungan baik adalah dengan mencari kesamaan antara Anda dengan lawan bicara Anda.

Kita akan suka dan cepat klik dengan orang yang memiliki kesamaan dengan kita. Dengan mengidentifikasi kesamaan maka kita akan merasa menjadi bagian dari satu kelompok. Dari situ pulalah topik pembicaraan bisa mulai berkembang.

Sebagai contoh misalnya saja Anda bertemu seseorang yang kebetulan menyukai klub sepak bola yang sama dengan Anda. Saya yakin Anda akan bisa langsung klop dengan dia. Rasanya seperti menemui orang yang senasib dan seperjuangan.

Tahap 3: Membangun Relasi (dan Meningkatkannya)

Untuk mengetahui cara membangun relasi dan meningkatkannya, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu tentang konsep tingkat pembicaraan. Prinsip utamanya adalah supaya relasi berkembang, Anda harus meningkatkan level pembicaraan Anda.

Jikalau Anda menghabiskan waktu sekian lama berbincang-bincang akan tetapi masih tetap di level yang sama maka relasi tidak akan bertambah lebih dekat.

Berikut adalah 5 level pembicaraan yang ada berikut penjelasannya:

  1. Phatic level adalah tingkatan pembicaraan yang paling rendah. Pembicaraan di tingkat ini lebih karena suatu etiket atau keharusan saja. Misalnya saja sekedar bertukar sapa atau bertanya apa kabar masing – masing pihak.
  1. Factual level adalah tingkat pembicaraan di mana kita saling bertukar data dan informasi. Yang dimaksud data adalah sebuah informasi yang sudah ada, Anda tidak perlu berpikir panjang lebar lagi. Misalnya saja saling bertukar informasi tentang tempat kerja, bidang usaha atau hobi.
  1. Evaluative level adalah tingkat pembicaraan di mana kita memberi atau bertanya tentang opini atau pendapat. Tingkatan ini lebih tinggi dari faktual, karena ketika Anda memberi atau bertanya opini maka lawan bicara harus berpikir terlebih dahulu.
  1. Gut level adalah tingkat pembicaraan di mana hal-hal yang dibicarakan atau diungkapkan sudah berhubungan dengan perasaan.
  1. Peak level adalah level tertinggi di dalam sebuah pembicaraan, di tingkatan ini orang mulai saling membicarakan tentang perasaan terdalam mereka. Yang jelas-jelas membedakan peak level ini dengan tingkat-tingkat sebelumnya adalah topik pembicaraan yang dibahas (lebih pribadi).

Supaya relasi bisa berkembang lebih dekat, maka Anda harus menaikkan tingkatan pembicaraan, mulai dari phatic sampai ke level lebih tinggi yang Anda inginkan. Jadi sekali lagi kuncinya adalah “Saat Anda ingin meningkatkan relasi maka tingkatkan level pembicaraan Anda”.

 

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"

(3) comments

Add Your Reply