Apa Masalah yang Sering Terjadi di Kebanyakan Training?  

Peserta tersiksa harus mengikuti training yang panjang & membosankan

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Kebanyakan trainer hanya menggunakan 1 metode pembelajaran untuk menyampaikan materi training. Dan saya yakin Anda bisa menebak apa metode pembelajaran tersebut....

Yup... satu - satunya metode yang digunakan adalah LECTURE / PRESENTASI

Nah, sekarang pertanyaannya adalah... "Siapa yang kuat mendengarkan presentasi selama 3 jam, 1 hari atau bahkan 2 hari non stop?"

Tidak heran jika akhirnya internal training yang diadakan menjadi membosankan, tidak efektif dan bahkan membuat para peserta tersiksa. Perusahaan / instansi yang sudah mengeluarkan biaya besar akhirnya juga tidak mendapat hasil yang diinginkan.

Jadi, Bagaimana Seharusnya Sebuah Training Dilakukan?

Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya sebuah proses training dilakukan, mari kita bahas dulu definisi dari training

Highlight dari definisi di atas adalah PROSES TRANSFER SKILL (tidak hanya sekedar berbagi informasi atau inspirasi). Dan penguasaan skill tidak bisa hanya dilakukan dengan sekedar mendengarkan tips dan informasi dari sebuah lecture / presentasi.

Analogi sederhananya adalah Anda tidak bisa belajar naik sepeda, menyetir mobil atau berenang hanya dengan mengikuti seminar atau mendengarkan presentasi.

Demikian juga dengan penguasaan skill - skill dalam konteks dunia kerja, misalnya skill komunikasi, skill presentasi, skill menjual, skill melayani (dan skill - skill lain yang dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan Anda). Skill - skill tersebut tidak bisa dikuasai hanya dengan mendengar presentasi.

Dalam sebuah training Anda membutuhkan variasi metode pembelajaran (tidak melulu lecture saja) supaya materi training lebih mudah diserap dan diterapkan. Contoh metode pembelajaran ini misalnya saja adanya latihan (exercise), studi kasus, role play, demonstrasi, experiential learning dll

Cuma masalahnya kebanyakan internal trainer masih belum mengetahui hal ini, yang mereka ketahui hanyalah memberikan training = presentasi. Mereka memang belum pernah mendapatkan pembekalan tentang bagaimana menjadi seorang trainer yang berdampak.

Jadi Apa Solusinya?

Training of Trainers adalah program pelatihan dua hari penuh (in-house training) tentang merencanakan, mendesain dan membawakan sebuah training berdampak. Peserta akan mempelajari skill - skill yang dibutuhkan untuk menjadi trainer yang kompeten & menciptakan program training yang berdampak.

Tujuan Pembelajaran adalah setelah mengikuti training ini peserta akan menghasilkan sebuah outline / syllabus training lengkap beserta satu sesi showcase training (sesi singkat yang menunjukkan sample keseluruhan training)

Selain itu peserta juga akan dibekali skill – skill untuk:

Tapi Siapa Sebenarnya Pak David Pranata ini Ya? 

Apa kredential yang dia miliki, apa yang pernah dia lakukan, dan siapa klien yang pernah menggunakan jasanya?

Yup.. mungkin Anda belum pernah mendengar saya sebelumnya (karena saya bukan bintang film, artis sinetron atau selebritis). Oleh karena itu berikut saya sharingkan beberapa kredential yang saya miliki. 

Beberapa Karya yang Pernah Saya Hasilkan

Berikut adalah buku - buku yang menjadi hasil karya saya (diterbitkan oleh Elex Media)

Saat para peserta mempelajari dan mempraktekkan konten yang ada 

di workshop Train the Trainers inilah hal-hal yang akan terjadi pada mereka: