Public speaking atau presentasi adalah skill yang membutuhkan latihan dan pengulangan supaya Anda menjadi mahir. Hanya saja banyak orang yang masih belum menyadarinya.
Frase judul artikel di atas (stage time, stage time, stage time) adalah kalimat favorit yang sering dilontarkan oleh Darren LaCroix, 2001 world champion of public speaking. Artinya tidak lain adalah latihan, latihan, latihan. Ini adalah cara untuk membuat Anda mahir dalam public speaking.
Darren juga mampu menjadi juara dunia public speaking karena latihannya yang benar-benar ekstra keras. Quote lain dari dia yang menggambarkan hal ini adalah “Let no one out-prepare you” artinya “Jangan ada orang lain yang berlatih lebih keras dari Anda”.
Nah, bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda cukup berlatih untuk menjadi lebih mahir dalam presentasi?
Presentasi atau public speaking termasuk skill yang untuk benar-benar bisa menguasainya membutuhkan latihan dan pengulangan (atau istilah kerennya deliberate practice).
Oleh karena itu ketika mengadakan workshop presentasi, saya tidak pernah menjanjikan muluk-muluk. Bahkan di halaman keterangan workshop saya selalu menyatakan FAQ yang berbunyi seperti ini.
Q: Apakah jika mengikuti workshop ini, dalam dua hari saya pasti bisa presentasi?
A: Jawaban singkatnya adalah “Tidak”. Presentasi adalah sebuah skill yang membutuhkan latihan dan praktek secara kontinu.
Sama seperti ketika Anda belajar menyetir mobil, di awal Anda ikut kursus supaya mengerti dasar, cara yang benar plus praktek awal, akan tetapi setelah itu Anda masih tetap harus melatihnya supaya menjadi mahir.
“Laah.. kalau begitu mengapa musti ikut training presentasi segala Pak? Latihan sendiri saja kan juga bisa?”
Sama halnya dengan analogi menyetir mobil, Anda ikut kursus menyetir supaya mengetahui dasar – dasar menyetir yang benar. Ikut kursus juga bisa belajar dengan lebih cepat (dan lebih aman), plus kalau belajar mengemudi dengan baca buku atau diceritain saja kan susah 🙂
Tapi setelah lulus dari kursus Anda tetap perlu latihan dan praktek sendiri bukan? Supaya skill dan teknik yang sudah dipelajari waktu kursus lebih terinternalisasi & tambah luwes dan jago mengemudinya.
Persis dengan kursus mengemudi, demikian jugalah dengan ikut training presentasi.
Ini juga satu hal yang penting, karena jika cara berlatih Anda keliru bisa – bisa Anda sudah latihan sekian lama tetap saja tidak ada perkembangan berarti. Jikalau seperti itu bisa – bisa Anda merasa putus asa dan berpendapat bahwa Anda tidak berbakat.
Jadi ada saja langkah – langkah berlatih yang tepat? Berikut empat langkah yang saya sarankan:
Kalau teknik dasar Anda salah dan setelah itu dilatih diulang – ulang, bukannya nanti tambah baik malahan tambah nggak karu-karuan. Dan yang lebih parahnya lagi, karena sudah terbiasa bisa jadi nanti membenarkannya tambah susah. Anda bisa simak satu contoh cerita mengenai hal ini di artikel berikut.
Untuk belajar teknik yang benar bisa melalui berbagai macam cara, Anda bisa belajar melalui buku, online course atau yang paling cepat dengan ikut workshop atau training. Intinya adalah belajarnya dari orang yang sudah pernah melakukannya dengan sukses.
Jikalau ada sekian banyak skill dan langsung ingin Anda praktekkan semua bersamaan, pasti Anda bakal kebingungan. Misalnya saja Anda barusan belajar presentasi dan ingin mempraktekkan apa yang sudah dipelajari. Nah, presentasi sendiri ada sekian banyak skill yang musti dikuasai contohnya:
Jikalau Anda langsung ingin praktek semuanya dalam satu kesempatan, pasti akhirnya bingung (haha.. dan bisa – bisa malah lupa apa yang musti disampaikan).
Oleh karena itu cara berlatih yang tepat adalah dengan fokus pada satu skill terlebih dahulu, misalnya saja Anda fokus pada penguasaan kontak mata. Nanti ketika Anda berpresentasi, jadikan kontak mata sebagai prioritas utama pembelajaran Anda, pusatkan pikiran sadar Anda di sana.
Setelah memilih satu skill sebagai fokus, lakukan praktek dan pengulangan skill ini sampai Anda mahir. Proses pengulangan ini adalah tahapan mengubah conscious competence menjadi unconscious competence. Artinya bisa menguasai satu skill dengan otomatis tanpa harus melibatkan pikiran sadar.
Contohnya paling mudah adalah ketika sekarang Anda sudah mahir mengemudi. Anda bisa memindahkan persneling tanpa harus berpikir sadar. Hal ini tentunya jauh berbeda ketika Anda masih berada di tahap awal pembelajaran.
Dalam melakukan pengulangan ini, lebih baik lagi jika ada yang bisa memberikan feedback untuk performa Anda. Feedback akan membuat Anda mengetahui bagian mana yang sudah baik dan bagian mana yang masih perlu diperbaiki.
Untuk itulah ketika Anda ingin berlatih presentasi, saya sangat menyarankan Anda untuk bergabung di klub Toastmasters. Di sana Anda bisa berlatih masing – masing skill presentasi secara bertahap dan mendapatkan feedback yang sesuai.
Setelah Anda mulai menguasai skill yang menjadi fokus awal tadi, Anda bisa lanjut memilih skill lain untuk didalami. Misalnya sesuai contoh di atas, setelah menguasai kontak mata maka Anda beranjak untuk menguasai skill membuka presentasi.
Silahkan ulang proses di atas sampai akhirnya Anda bisa menguasai skill – skill yang ada secara komplit. Itulah cara berlatih yang efektif untuk akhirnya mampu menguasai sebuah skill secara komplit.
Kesalahan yang sering terjadi adalah orang asal berlatih tanpa benar-benar memfokuskan satu hal spesifik yang ingin mereka kuasai. Latihan menjadi tidak terfokus dan akhirnya mereka tidak mendapatkan apa – apa dari latihan yang mereka lakukan. Apakah Anda juga melakukan kesalahan yang sama?
Jadi itu tadi adalah empat langkah berlatih yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan kemampuan presentasi (dan berlaku juga untuk skill – skill lain yang ingin Anda kuasai). Dengan terus menerus berlatih Anda juga akan mendapatkan jam terbang.
Selain meningkatkan skill dengan bertambahnya jam terbang Anda juga akan semakin percaya diri dan mampu mengatasi rasa nervous Anda. Nah, setelah Anda mengetahui manfaat berlatih ini, tunggu apa lagi? Langsung saja Stage Time, Stage Time, Stage Time!