“Bagaimana ya.. kalau tiba-tiba saya lupa di tengah-tengah presentasi”
“Waduh.. waktunya tinggal 2 menit lagi padahal bahan saya masih banyak”
“Bagaimana ya.. kalau tiba-tiba laptop saya meledak waktu saya berpresentasi”
Pernyataan-pernyataan di atas adalah bentuk-bentuk kekuatiran akan bencana yang mungkin anda alami ketika anda berpresentasi. Berita baiknya adalah kemungkinan besar hal-hal yang anda kuatirkan tersebut itu tidak terjadi.
Berita buruknya adalah Murphy’s Law yang berkata “If things can go wrong, it will go wrong” tetap berlaku 🙂
If things can go wrong, it will go wrongâ – Murphy’s Law –
Artinya hal-hal buruk yang anda kuatirkan tadi tetap saja bisa terjadi. Oleh karena itu sebagai seorang presenter yang handal anda harus siap menghadapi jika hal-hal tersebut akhirnya terjadi.
Berikut adalah beberapa jenis bencana yang mungkin anda alami ketika berpresentasi (dan cara menghadapinya)
Jikalau ini yang terjadi, hal yang pertama anda lakukan adalah jangan panik. Jika anda panik dan berusaha keras mengingat-ingat, biasanya malah tidak ingat-ingat juga.
Tetaplah rileks, tenang, anda bisa mengambil minum dahulu, bertanya kepada audiens sampai di mana tadi presentasi anda atau lompat ke poin berikutnya dahulu.
Saya juga sempat membahas hal-hal yang bisa anda lakukan untuk menghindari bencana ini di artikel “Tolong!!! Saya lupa isi presentasi saya”
Yang sering terjadi adalah presenter kekurangan waktu, waktu tinggal sedikit padahal poin presentasi yang harus disampaikan masih cukup banyak. Yang sering dilakukan adalah mengebut, berbicara sangat cepat hingga akhirnya audiens tidak lagi bisa menangkap isi presentasi mereka. Jika hal ini terjadi maka presentasi anda akan berakhir antiklimaks, kurang mengesankan di akhir.
Jadi yang harus anda lakukan adalah, anda pilih dari sisa materi anda manakah yang paling penting dan lewatkan yang yang kurang penting. Anda bisa berhenti sebentar dan anda hide/sembunyikan slide-slide untuk materi yang anda lewatkan.
Jika yang terjadi adalah sebaliknya (kelebihan waktu), maka yang bisa anda lakukan adalah
Hal yang satu ini sering terjadi dan mungkin suatu saat akan anda alami. Seringkali walau persiapan kita sudah matang hal ini tetap saja bisa terjadi. Ketika ini terjadi yang harus anda lakukan adalah mintalah bantuan.
Yup benar sekali, mintalah bantuan dari teknisi, panitia atau bahkan dari salah seorang audiens. Sambil mereka berupaya memperbaiki hal yang bermasalah, menjauhlah dari laptop anda (jika yang bermasalah adalah laptop anda) dan lanjutkan berpresentasi tanpa bantuan alat – alat tersebut.
Oleh karena itu memang anda musti betul-betul memiliki persiapan yang kuat, sehingga ketika terjadi masalah dengan alat-alat pendukung, anda tetap bisa melanjutkan tanpa masalah.
Selain tiga tips di atas, ada satu mindset yang harus kita miliki dalam menghadapi presentation disaster ini.
Seringkali kita kuatir berlebih karena kita ingin mengindari bencana – bencana tersebut dan ingin tampil sempurna dalam presentasi kita. Segala sesuatunya berjalan dengan lancar, tata bahasa indah tertata rapi dan semua peralatan berjalan dengan semestinya.
Padahal kenyataannya audiens tidak terlalu peduli dengan kesempurnaan, ingat mereka datang ke sebuah acara presentasi bukan karena ingin melihat, memuja dan menuntut penampilan sempurna anda. Berikut adalah alasan sebenarnya mengapa orang datang ke sebuah acara presentasi:
Jadi tidak masalah walaupun anda tampil kurang sempurna, mungkin ada sedikit lupa-lupa, ada kata-kata yang kesleo, atau laptop hang di tengah-tengah presentasi. Selama itu bukan terjadi karena kurangnya persiapan, maka audiens tidak akan mempermasalahkan hal-hal tersebut.
Ada satu kata-kata bijak mengenai hal ini yaitu:
Don’t aim for perfection, aim for connection
Jangan mengejar kesempurnaan, tapi kejarlah keterhubungan dengan audiens. Itulah mindset yang harus anda miliki sebagai seorang presenter. Cobalah untuk bisa benar-benar menyatu dengan audiens dan fokuslah akan apa yang bisa anda berikan untuk audiens.
Dan di akhir kata, jika anda mengira bahwa bencana-bencana yang anda alami ketika presentasi sudah gawat dan memalukan, coba anda bandingkan dengan hal-hal yang pernah dialami pembicara -pembicara berikut. Mungkin setelah membaca kisah mereka, anda akan merasa bahwa yang anda alami masih lebih mendingan
P.S: Cerita-cerita yang dialami oleh pembicara tersebut saya kutip dari buku “Confession of a Public Speaker” karya Scott Berkun, suatu buku tentang public speaking/presentation skill yang sangat saya rekomendasikan untuk anda.
Pertanyaan: “Bencana apa yang pernah anda alami ketika sedang berpresentasi?” Sharingkanlah pengalaman anda pada kolom komentar yang ada di bawah ini.