Bagaimana perasaan anda ketika membaca headline blog ini? Pasti pucat pasi bukan 🙂 Membuat presentasi yang simpel saja sampai butuh 76 cara??
Tenang saja, saya hanya bercanda. Saya tidak akan membagikan 76 cara akan tetapi cukup 3 cara saja untuk membuat presentasi anda lebih simpel (dan singkat).
Blog post ini bermula dari pertanyaan salah seorang peserta seminar “Everyone Can Be a Public Speaker” minggu lalu di Universitas Widya Mandala Surabaya. Saya menerima satu pertanyaan sebagai berikut:
“Pak David kan mengajarkan supaya presentasi itu simpel dan tidak banyak poin yang disampaikan… tapi Pak, bagaimana cara mempresentasikan materi kuliah yang banyak berisi poin-poin?”
Mungkin anda juga memiliki pertanyaan atau masalah serupa, oleh karena itu berikut adalah tiga tips untuk menyiasatinya dan membuat presentasi anda lebih simpel.
Anda harus menyadari bahwa di dalam presentasi anda memiliki keterbatasan waktu. Selain itu audiens juga memiliki keterbatasan dalam menerima dan menampung jumlah informasi baru yang masuk.
Lebih baik anda membagikan tiga poin yang bisa diingat (dan diterapkan), dibandingkan anda membagikan 76 poin yang akhirnya dilupakan (dan bahkan tidak didengarkan) oleh audiens.
Jadi Pak.. berapa donk jumlah poin yang ideal?
Saya tidak punya jawaban yang pasti, karena tentunya hal ini juga tergantung durasi dan materi itu sendiri. Akan tetapi jika saya harus menyebutkan angka, maka saya akan menyebutkan 3 – 5 poin. Jika poin yang anda sampaikan lebih banyak dari itu, pastikan anda menggunakan teknik-teknik yang ada di artikel ini.
Oleh karena waktu dan jumlah poin yang bisa anda sampaikan terbatas, maka dalam penyusunan materi anda haruslah… (lanjut ke tips ke 2).
Jikalau anda menganggap semua hal penting maka justru tidak ada yang penting. Saya tahu bahwa memilah mana yang penting dan kurang penting tidaklah mudah. Seringkali menentukan hal ini seperti ada teroris yang menodongkan pistol ke teman anda, dan anda harus memilih siapakah dari teman anda yang bisa selamat.
Membuat materi yang simpel lebih sulit dibandingkan membuat materi yang rumit. Ketika anda ingin membuat materi yang rumit dan susah dipahami, tinggal anda masukkan saja semua materi yang anda. Jika perlu isi text book tinggal di copy paste ke slide presentasi.
Hasilnya? presentasi yang abstrak dan susah dimengerti 🙂
Ada perbedaan antara cara penyampaian di buku dan di presentasi. Di buku anda bisa membuka dan mereview ulang apa yang baru saja anda baca, sedangkan dalam sebuah presentasi anda tidak bisa melakukan hal tersebut.
Sehingga ketika saya harus mempresentasikan materi dari text book, inilah yang saya lakukan:
Dan dalam melakukan hal tersebut, sering kali saya harus merombak total struktur dari buku/materi asli. Yang penting adalah gambaran besar dan poin penting tetap tersampaikan dengan jelas.
Lalu.. adakah tips untuk menyampaikan poin-poin tersebut dalam slide presentasi? Tentu saja, langsung saja kita lanjut ke tips berikutnya
Supaya audiens lebih mudah menerima poin-poin presentasi anda, anda bisa mencantumkan poin-poin tersebut di dalam slide presentasi. Nah bagaimana cara menampilkan poin tersebut dalam slide presentasi yang juga terkesan simpel?
Nah.. tentunya anda tidak mungkin menampilkan dalam slide presentasi seperti ini bukan? 🙂
Slide di atas tidak saja ruwet, selain itu juga tidak mencerminkan pembelajaran yang anda dapatkan dalam tips yang pertama dan kedua. Berikut adalah beberapa contoh menyampaikan poin anda dalam slide presentasi:
Anda tampilkan dalam satu slide dengan gambar yang menyertainya, plus nanti ketika presentasi gunakan animasi sehingga poin presentasi muncul satu persatu.
Atau alternatif lain, anda juga bisa buatkan masing-masing poin satu slide sendiri-sendiri. Toh untuk membuat ekstra slide lagi anda tidak perlu mengeluarkan biaya bukan?
Jadi itu tadi tips-tips yang bisa saya berikan untuk membuat anda mampu menyajikan presentasi yang lebih simpel. Silahkan anda praktekkan dan buat audiens anda mengangguk-angguk, menatap anda dengan antusias tanda mengerti dengan jelas apa yang anda sampaikan.
Pertanyaan: “Bagaimanakah dengan kebanyakan presentasi yang sering anda dengar sekarang, lebih banyak yang simpel ataukah justru yang rumit?” Silahkan sharingkan jawaban anda pada kolom komentar di bawah