Ini adalah artikel yang membahas tentang prinsip ke-tiga untuk membuat presentasi anda menjadi lebih melekat di benak audiens. Untuk mengetahui gambaran besar tentang apa yang saya bahas, saya sarankan anda untuk membaca artikel saya yang ini dahulu.
Prinsip yang ketiga adalah Concrete atau nyata. Suatu presentasi yang konkrit akan mudah untuk dimengerti dan diingat. Banyak presentasi dan kuliah gagal memberikan dampak karena tidak mampu memberikan contoh dan aplikasi nyata dalam konteks sehari-hari.
Seringkali juga kita jumpai kata-kata promosi atau slogan yang menggunakan bahasa-bahasa abstrak yang susah untuk dimengerti. Contohnya adalah:
Kata-kata yang keren itu akhirnya tampak keren saja tapi gagal dimengerti dan memberikan gambaran yang jelas bagi audiens.
Berikut saya berikan perbandingan lain antara kata-kata terkesan indah, wah vs kata-kata yang simpel, kali ini dalam contoh visi dan misi NASA di masa lalu:
Versi 1: “Misi kami adalah menjadi pemimpin internasional di dalam bidang eksplorasi ruang angkasa melalui inovasi yang berpusat pada kemampuan tim dan strategi inovatif pesawat ulang alik”
Versi 2:Â “Meletakkan manusia di bulan dan membawanya pulang kembali ke bumi sebelum akhir dekade ini”
Mana yang terasa lebih konkrit dan nyata untuk anda? Sudah tentu versi yang ke-dua bukan…
Karena versi yang ke-dua lebih simpel dan mampu memberikan gambaran di benak anda. Dan itulah kunci rahasia menampilkan presentasi yang nyata/ konkrit…..
Anda harus mampu menampilkan gambaran di benak audiens
Nah.. berikut saya berikan dua tips supaya presentasi anda menjadi lebih nyata:
Anda bisa menggunakan cerita supaya presentasi anda terasa lebih nyata. Cerita akan memampukan audiens berempati dengan tokoh yang ada di cerita dan bahkan bisa audiens bisa merasa diri mereka mengalami sendiri hal seperti apa yang anda ceritakan.
Oleh karena itu kata-kata yang anda gunakan dalam bercerita akan sangat berpengaruh besar. Gunakanlah kata-kata yang berfokus pada audiens, bukan pada anda. Untuk lebih jelasnya, anda bisa simak contoh berikut:
(kurang efektif) : “Saya pergi ke Bali”
(lebih efektif) Â Â : “Bayangkan anda pergi ke Bali”
Selain itu anda juga bisa memberikan beberapa detil tentang apa yang dialami oleh indera, supaya bisa membantu mereka membayangkan. Contohnya:
“Di tengah riuh ramai orang berbicara dan hawa dingin pegunungan, anda bisa melihat sebuah pura indah di tepi laut”
Indra pendengar (auditory): riuh ramai orang berbicara
Indra perasa (kinestetik) Â : hawa dingin
Indra penglihat (visual) Â Â : melihat pura indah di tepi laut
Tips: dalam presentasi anda tidak perlu melakukan ini tidak perlu sampai seperti penulis novel, anda cukup hanya memberikan gambaran secara singkat
Seringkali orang tidak percaya atau tidak mengerti sampai mereka bisa melihat sesuatu secara langsung (demonstasi). Misalkan saja anda berbicara tentang teknik memasak. Daripada anda berbicara dan menjelaskan sampai berbuih-buih tentang tahap-tahap memasak, lebih baik anda ambil panci, kompor, bahan masakan anda dan langsung anda demonstrasikan. Audiens akan lebih mudah mengerti.
Barusan ini saya juga mendengar presentasi dari seorang mahasiswa mempresentasikan ide bisnisnya tentang protektor velg mobil. Ketika ada seorang juri masih ragu akan kekuatan dari produk tersebut, si mahasiswa tidak bingung mencoba meyakinkan melalui penjelasan. Dia hanya berkata “Ok Pak saya demonstrasikan… dia kemudian memukul velg yang tidak diberi protektor dan velg yang diberi protektor”
Hasilnya?
Yang tidak diberi protektor lecet dan cuil semua, yang diberi protektor tetap mulus tidak kurang apapun. Juri langsung manggut-manggut dan audiens yang lain memberikan tepuk tangan.
——————————————————————————————————
Berikut tadi dua teknik untuk membuat presentasi anda menjadi lebih nyata/konkrit. Selain dua teknik tersebut, anda juga bisa memperbanyak pemberian contoh-contoh nyata pada tiap poin-poin presentasi yang anda sampaikan.
Pertanyaan: “Adakah cara-cara lain untuk membuat presentasi anda lebih konkrit?” Silahkan juga membagikannya pada kolom komentar di bawah