Kira-kira menyenangkan nggak?
Kalau pas mau foto, kita bisa fotografi
Kalau pas butuh edit-edit gambar, kita menguasai adobe photoshop
Kalau pas lapar dan ingin makan enak, kita bisa masak
Kalau pas musti presentasi, kita menguasai bagaimana cara presentasi yang baik
Kalau pas ingin olahraga, kita menguasai tennis dan yoga
Kalau pas lagi butuh penghasilan ekstra, kita menguasai skill trading saham
Wah.. pasti keren ya, bisa ini bisa itu. Hidup pasti juga terasa lebih mudah dan lebih bervariasi. Kita ingin menguasai banyak hal, akan tetapi sering kendalanya adalah kita tidak punya cukup waktu dan skill yang dibutuhkan untuk menguasainya.
Apalagi setelah anda baca bukunya Malcolm Gladwell yang berjudul Outliers, dimana dia mengatakan untuk menjadi jago dalam suatu bidang, anda butuh paling tidak 10,000 jam praktek supaya bisa menguasainya. Glodakkk… itu sih sama saja dengan musti belajar 8 jam sehari selama 3.5 taon nonstop (tanpa hari libur lagi). Bagaimana bisa?
Tapi.. eittss tenang dulu. Itu adalah perkiraan waktu yang dibutuhkan sampai anda jadi benar-benar mahir ato istilah kerennya jadi expert. Tapi kenyataannya, untuk mempelajari sesuatu anda kan tidak musti sampai jadi benar-benar ahli kan?
Contohnya:
Sehingga kita nggak perlu sampai selama itu untuk bisa menguasai sebuah skill, bahkan anda bisa menguasai sesuai dalam waktu relatif singkat. Pengarang buku ini (Josh Kaufman) mengatakan paling tidak sediakan waktu 20 jam untuk berlatih, maka anda sudah bisa menguasai sesuatu. Teknik ini disebut oleh dia sebagai rapid skill acquisition.
Nah.. apa ini rapid skill acquisition?
Ini adalah sebuah teknik penguasaan skill dengan cara membagi skill tersebut ke bagian-bagian yang lebih kecil (subskill), identifikasi mana saja yang penting dan fokus mempelajari bagian tersebut dahulu. Setelah ini akan saya bahas apa beda rapid skill acquistion dengan belajar, berlatih dan pendidikan akademis.
Rapid Skill Acquisition VS Belajar (Learning)
Apakah anda juga mengalami hal ini? Anda belajar bahasa Inggris dari bangku SD sampai SMA (total 12 tahun lo 🙂 ), tapi begitu ketemu orang asing dan musti berbahasa Inggris langsung gelagapan dan tidak tahu apa yang musti diomongkan?
Tapi ada juga lo.. orang yang sama sekali tidak mengerti bahasa Inggris (contoh: imigran) musti pindah ke Amerika dan dalam setahun saja sudah bisa ngomong, baca dan tulis Inggris dengan lancar.
Nah.. itulah bedanya rapid skill acquisition dan belajar. Rapid skill acquisition lebih menekankan hal esensial apa yang perlu dipelajari dan praktek. Sering dalam pelajaran bahasa Inggris di sekolah, yang kita terima lebih menekankan belajar grammar daripada belajar bicara, plus jarang sekali praktek. Hasilnya? ya itu.. sampe 12 tahun belajar pun diminta ngomong masih gelagapan.
Rapid Skill Acquisition VS Berlatih (Training)
Berlatih adalah proses mengulang-ulang hal yang secara mendasar sudah anda kuasai, tujuannya supaya anda tambah jago dan tambah kuat.
Contohnya adalah berlari. Anda sudah tahu dasar-dasar berlari, akan tetapi anda perlu berlatih supaya otot tambah kuat, nafas tambah tidak ngos-ngosan dan larinya tambah cepat. Inilah yang disebut dengan training.
Sedang rapid skill acquisition lebih ke proses di mana anda belajar dan menguasai hal-hal dasar yang dibutuhkan dalam sebuah skill.
Rapid Skill Acquisition VS Pendidikan Akademis
Pendidikan Akademis biasanya difokuskan supaya anda bisa melalui suatu persyaratan tertentu.
Contohnya adalah: seseorang yang masuk di jurusan teknik informatika dan belajar segala sesuatu tentang komputer dan pemrograman. Setelah dia lulus apakah dia bakal pasti bisa buka bisnis pemrograman komputer?
Belum tentu. Karena yang dia pelajari selama di bangku kuliah adalah supaya dia bisa memenuhi persyaratan yang ada saja (dalam hal ini adalah lulus UAS).
Sedang nantinya untuk membuka bisnis, tentunya dibutuhkan skill yang berbeda lagi, misal: bagaimana mendapatkan modal, meyakinkan customer, marketing dst.
Nah.. setelah kita tahu bedanya rapid skill acquisition dengan belajar, berlatih dan pendidikan akademis, sekarang mari kita belajar langkah-langkah untuk bisa menguasai sebuah skill dengan cepat. Penulis mengatakan ada 10 langkah yaitu:
Pertanyaan: “Jadi, skill apa yang ingin anda pelajari sekarang?” Silahkan sharingkan di kolom komentar di bawah