Dalam berkomunikasi ada tiga tipe komunikator, yaitu pasif, agresif dan asertif. Apakah yang dimaksud dengan tipe – tipe tersebut? Tipe yang manakah Anda?
Dalam komunikasi dikenal ada tiga tipe komunikator: pasif, agresif dan asertif.
Apa yang dimaksud dengan komunikator pasif, agresif, dan asertif ini? Nah, sebelum mempelajari definisi tiga tipe komunikator tersebut, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu tipe komunikator yang manakah Anda.
Silahkan akses kuisioner berikut untuk mengetahui hasilnya.
Berikut adalah definisi dari tiga jenis komunikator tersebut:
Mereka yang selalu lebih baik diam, nrimo. Kuatir akan apa yang nanti dipikirkan atau dikatakan orang lain tentang dirinya. Mereka selalu berpikir “Bagaimana nanti kalau saya dianggap orang yang sulit, suka komplain atau cerewet?”. Mau bicara mereka selalu takut dianggap bodoh atau sok tahu.
Hal ini mengakibatkan mereka tidak bisa mencapai tujuan mereka. Mengapa demikian? Karena mereka tidak pernah bisa meminta atau mengekspresikan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan mereka.
Ada apa-apa ya diam saja. Ketika disakiti mereka diam. Lama-lama masalah terpendam ini bisa menjadi stress, sakit hati atau merasa tak berdaya.
Mereka yang lebih menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan mereka. Jika perlu gunakan cara seperti marah atau intimidasi. Mereka juga tidak peduli akan kepentingan atau perasaan orang lain.
Apakah orang tipe ini bisa mendapatkan keinginan mereka? Jawabnya bisa, akan tetapi dengan mengorbankan relasi mereka dengan orang lain. Akibatnya mereka dijauhi orang.
Di Indonesia, dengan budaya timurnya, tipe pasif lebih populer dibandingkan tipe agresif. Sementara di negara-negara barat tipe agresif lebih sering dijumpai.
Sebelum kita masuk ke tipe asertif, ada satu tipe lagi yang sebenarnya cukup banyak yaitu pasif-agresif. Tipe ini adalah gabungan dari tipe pasif dan tipe agresif tadi. Orang dengan tipe ini ketika berhadapan orang yang bersangkutan dia bersikap pasif, diam aja. Akan tetapi di belakangnya dia akan berkata, “Awas ya…” Senjatanya adalah balas dendam dan menjelekkan orang lain di belakang.
Tipe asertif adalah tipe yang percaya diri. Mereka bisa mengungkapkan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan mereka, tanpa merusak relasi. Mereka juga nyaman menjadi diri sendiri, otentik dan apa adanya, tanpa senantisa kuatir akan apa yang dipikirkan atau dikatakan orang lain.
Mereka bisa bicara untuk memperjuangkan aspirasi, ide dan perasaaanya dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan orang lain.
Semuanya berada di dalam sebuah spektrum. Tidak ada orang yang mutlak pasif terus, agresif terus atau asertif terus. Tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Misalnya saja:
Bersikaplah asertif pada hal, situasi atau kondisi yang Anda anggap penting. Hal ini sesuai dengan tagline saya “Speak and Express What Matter Most”.
Nah, itulah tadi pembahasan tentang tiga tipe komunikator, Tujuan video kali ini adalah untuk awareness / kesadaran, Anda bisa mulai dari diri sendiri. Dengan menyadari ini kita bisa bertanya apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi lebih asertif. Apapun perubahan selalu diawali dengan awareness
Saat Anda merasa konten ini bermanfaat silahkan like dan share ke teman dan keluarga yang Anda rasa akan mendapat manfaat dari video / konten ini.
Untuk mendapat tips – tips seputar presentasi dan komunikasi secara rutin baik di youtube ataupun di email Anda, silahkan subscribe di blog (plus dapatkan bonus e-course “21 Hari Menjadi Pribadi Menarik & Disukai Orang Lain). Untuk subscribe tinggal isikan saja nama dan alamat email pada kolom di bawah ini.