Apa Yang Harus Saya Lakukan Dengan Tangan Saya? – Panduan Bergestur Ketika Presentasi

By David Pranata | Tips Presentasi

Feb 26

Satu pertanyaan yang sering diajukan kepada saya adalah “Pak.. ini ketika presentasi, tangan saya harus bagaimana ya? Apakah diletakkan di sini atau justru begini saja?” Apakah Anda memiliki pertanyaan serupa? Nah.. berikut pencerahannya.

Harus diletakkan di mana ya tangan saya?

Harus diletakkan di mana ya tangan saya?

Haha.. padahal ketika sedang ngobrol – ngobrol santai dengan teman, hal ini tidak pernah kita tanyakan atau pikirkan. Kita bergestur mengalir saja dan teman kita juga tidak pernah protes. Mereka tidak pernah berkata “Ketika cerita tadi tanganmu kok kaku banget” 🙂

Akan tetapi situasinya menjadi berbeda ketika kita harus berbicara di depan umum, mendadak kita menjadi kuatir dan mulai berpikir “Nanti ketika saya mengucapkan kalimat ini, tangan harus bagaimana ya? Apakah begini atau lebih baik begitu ya?”

Dan ketika menggali informasi dari literatur atau mengikuti saran teman, Anda pun mulai mendapat banyak masukan, misalnya: “Ooohh… nanti kalau kamu mau menekankan sesuatu tanganmu musti begini (sambil teman Anda melakukan gerakan membacok)” atau “Nah..  kamu mau mengilustrasikan sesuatu seperti ini ya (sambil teman Anda menggerakkan tangannya membuat bulatan)”

Akhirnya Andapun berpikir keras dan berusaha mempraktekkan apa yang disarankan oleh buku dan teman Anda. Saat presentasi Anda berkonsentrasi tingkat tinggi supaya gerakan tangan betul dan sesuai mengilustrasikan pesan yang hendak disampaikan.

Usaha keras Anda akhirnya membuahkan hasil, Anda berhasil menampillkan gestur tangan sesuai dengan apa yang selama ini sudah dilatih. Akan tetapi… karena sibuk berpikir keras tentang gestur di saat bersamaan Anda lupa kata-kata yang hendak Anda sampaikan. Hasilnya gestur okay.. tapi tidak ada suara yang keluar 🙂

Saya akui tidak mudah untuk melatih bahasa tubuh. Mengapa? karena dalam bergestur sebagian besar kita lakukan secara tidak sadar (unconscious). Ketika Anda mencoba mengendalikannya dengan pikiran sadar (conscious), berarti Anda mulai membagi fokus sehingga bisa jadi kata-kata yang ingin disampaikan akhirnya malahan lupa.

Belum lagi sebenarnya bahasa tubuh sebenarnya mencakup banyak hal, selain gestur tangan ada pula hal-hal berikut ini:

  • Kontak mata
  • Ekspresi wajah
  • Postur / cara berdiri
  • Pergerakan badan dll

Karena sedemikian banyaknya komponen dari bahasa tubuh, tidaklah memungkinkan jika kita mencoba mengendalikan semuanya dengan pikiran sadar.

“Waduhhh…. lalu bagaimana nih Pak? Apakah tidak ada yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki atau mempelajari gestur tangan dalam presentasi?

Tenang saja.. tenang saja, tentu saja ada yang bisa kita lakukan untuk mempelajari gestur tangan ketika presentasi. Berikut akan coba saya berikan langkah-langkahnya, langsung saja kita simak bersama berikut ini ya…

Panduan Singkat dan Mudah Bergestur ketika Membawakan Presentasi

1. Jangan bawa barang yang tidak diperlukan ketika maju presentasi

Seperti yang Anda ketahui sebelumnya, dalam bergestur seringkali kita lakukan secara tidak sadar (unconscious) oleh karena itu jangan bawa barang-barang yang tidak diperlukan ketika sedang presentasi. Bisa-bisa Anda tidak sadar dan memainkan barang-barang tersebut.

Loohh… memangnya bawa barang apa Pak?

Sering sekali saya menjumpai presenter yang membawa bolpoin, kertas atau bahkan map ketika presentasi. Dan apa yang terjadi setelah itu? Sepanjang presentasi mereka sibuk cetat-cetet bolpoin, melipat-lipat kertas atau melambai-lambaikan map.

Dan mereka sama sekali tidak sadar sudah melakukan hal tersebut sepanjang presentasi mereka.

Jadi tinggalkan saja barang-barang Anda tersebut, jika Anda butuh notes saran saya gunakan presenter view atau catat dalam karton ukuran kecil (yang selain lebih sedap dipandang mata juga membutuhkan kekuatan ekstra untuk bisa dilipat-lipat).

2. Jangan lakukan gestur tangan yang menunjukkan bahasa tubuh tertutup

Jadi apa yang disebut dengan bahasa tubuh tertutup? Hmm… terus terang agak susah juga ya menjelaskannya. Supaya lebih gampang saya berikan saja contoh-contohnya dalam bentuk gambar.

lipat tangan

tangan tutup

tangan di kantong

Gambar di atas adalah beberapa contoh gestur tangan yang tertutup yaitu:

  • Tangan terlipat di depan dada
  • Tangan dikaitkan di depan badan
  • Tangan dimasukkan ke dalam saku celana

Jika bahasa tubuh Anda tertutup maka bisa jadi Anda dipersepsikan oleh audiens bahwa Anda tidak terbuka, menyembunyikan sesuatu atau nervous. Oleh karena itu sadari dan hindarilah gestur tangan yang tertutup seperti di atas.

Sebaliknya, tampilkanlah bahasa tubuh yang terbuka, berikut adalah satu contohnya:

Gestur terbuka: jenis bahasa tubuh yang harus Anda tampilkan

Gestur terbuka: jenis bahasa tubuh yang harus Anda tampilkan

Akan tetapi bukan berarti sepanjang presentasi Anda harus bergestur seperti itu ya (nanti bisa-bisa dikira Anda sedang memimpin doa, bukannya berpresentasi). Jikalau tidak sedang bergestur, Anda bisa meletakkan dua tangan Anda dengan santai di samping badan.

Jadi di tahapan ini yang perlu Anda sadari hanyalah “Jangan menampilkan bahasa tubuh tertutup, tampilkanlah bahasa tubuh yang terbuka”. Itu saja yang perlu Anda pikirkan secara sadar, terutama jika selama ini secara default gestur tangan Anda adalah tertutup.

3. Bergesturlah secara natural tetapi lebih besar dari biasanya

Maksud gestur tubuh natural adalah bawa gestur tubuh ketika Anda sedang mengobrol dengan teman baik Anda ke presentasi Anda. Bergesturlah seperti ketika Anda sedang santai bercakap-cakap dengan teman Anda.

Presentasi Anda nantinya akan terlihat natural seperti pembicaraan pada umumnya, bukan sesuatu yang dibuat-buat. Inilah gestur tubuh paling tepat untuk presentasi dan serahkanlah hal ini pada subconsious mind (pikiran bawah sadar), tidak perlu berpikir keras ke mana Anda harus menggerakkan tangan Anda.

Nah.. selain bergestur secara natural, bergesturlah juga lebih besar dari biasanya. Apa maksudnya ini? Ketika Anda bercakap-cakap dengan teman, Anda hanya berhadapan dengan satu orang, akan tetapi ketika berpresentasi Anda akan berhadapan dengan banyak orang.

Oleh karena itu supaya gestur Anda bisa terlihat, bergesturlah lebih besar atau lebih luas. Anda bisa menaikkan tangan lebih tinggi, merentangkan tangan lebih lebar supaya gestur Anda jelas terbaca oleh audiens.

Patokannya semakin besar jumlah audiensnya maka semakin besar atau luaslah Anda harus bergestur.

Jadi itu adalah tiga tips bergestur yang bisa Anda terapkan secara singkat dan mudah. Tujuannya adalah supaya Anda tidak lagi bingung atau kuatir bagaimana harus meletakkan tangan ketika sedang berpresentasi. Selamat mempraktekkan!

 

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"