The Cost of NOT Doing Anything – Biaya untuk TIDAK Melakukan Apapun

By David Pranata | Inspirasi

Mar 03

Seringkali ketika ingin berinvestasi di suatu hal yang kita tahu pasti itu baik untuk masa depan, kita masih berpikir “Wah.. kok mahal banget ya?” (dan akhirnya mengurungkan niat). Akan tetapi tahukah Anda jika ternyata ada juga – The Cost of NOT Doing Anything – biaya untuk tidak melakukan apapun?

not-doing-anything

The Cost of Not Doing Anything – apa sih itu?

Suatu hari Anda melihat sebuah website yang memberitakan tentang sebuah workshop yang memang dari dulu ingin Anda hadiri. Sekilas melihatnya Anda merasa “Hmm…. rasanya saya memang butuh ini deh”.

Ketika scroll ke bawah (yang biasanya panjang banget halamannya), Anda mulai melihat modul pembelajaran yang ada, testimoni dari mereka yang pernah mengikuti dan manfaat yang akan didapat. Semakin yakinlah Anda bahwa workshop ini adalah solusi yang tepat, bermanfaat dan bahkan bisa merubah hidup Anda.

Akan tetapi tatapan mata Anda terhenti ketika sampai di satu bagian tertentu dari web tersebut yaitu… bagian jumlah investasi yang dibutuhkan 🙂 Dalam hati Anda berkata “Waduuhh… harganya sekian juta, kok mahal banget ya?”

Dan Anda pun mulai berpikir “Wah, uang segitu sebenarnya bisa untuk beli….

  • handphone paling keren keluaran terbaru”
  • makan enak di restoran favorit sampai berkali-kali”
  • nonton bioskop di XXI sampe mabuk”

Akhirnya Andapun mulai membuat argumentasi – argumentasi untuk meyakinkan diri sendiri bahwa sebenarnya Anda tidak benar-benar membutuhkan workshop tersebut, misalnya saja:

  • “Sebetulnya skill saya ini kan sudah cukup baik.. cukup lah! Belajar terus nanti malah tambah bingung”
  • “Materi seperti itu sebenarnya kalau mau cari di internet yang gratisan kan banyak, ngapain musti keluar uang banyak-banyak”
  • “Belum tentu juga workshop nya bagus. Hayoo bagaimana kalau ternyata nggak bagus? Malah menyesal kan?”

Dan akhirnya untuk kesekian kalinya.. rencana mulia untuk mengembangkan diri akhirnya urung dilakukan lagi. Anda bahkan mengucap syukur “Untung tadi sempat pikir-pikir lagi dulu.. kalau nggak sudah melayang deh uang saya”

Singkat kata.. Anda berhasil menghemat biaya untuk bergabung di workshop. Akan tetapi bagaimana dengan biaya untuk TIDAK bergabung di workshop?

“Hah… biaya untuk tidak bergabung? Apa maksudnya Pak? bukannya kalau tidak jadi ikut berarti kita tidak perlu bayar?” Tidak ada biaya yang harus kita keluarkan.

Hmm… jawabannya bisa ya, bisa juga tidak. Untuk ilustrasinya, simak cerita pengalaman pribadi saya berikut:

Cerita Saya

Tujuh tahun lalu Pak Arlan, teman saya di Toastmasters, menginformasikan dan mengajak saya untuk bergabung di sebuah workshop tentang public speaking. Judul workshop itu adalah “Speak Up with Confidence” yang dibawakan oleh Gerald Green, seorang pembicara publik dari Malaysia sekaligus pelopor Toastmasters di kawasan Asia Tenggara.

Serta merta saya langsung berkata “Ya” pada ajakan teman saya ini (sambil membayangkan setelah lolos dari workshop itu saya pasti tambah keren presentasinya). Akan tetapi saya tertegun kaget ketika mendengar bahwa investasinya sekitar dua juta rupiah dan lokasinya didakan bukan di Surabaya melainkan di Bali.

Pikir saya waktu itu “Waduhh.. uang segitu banyak, belum lagi musti keluar biaya akomodasi dan transportasi”. Saya juga mulai meyakinkan diri sendiri bahwa bahwa belum tentu workshop tersebut bisa benar-benar membawa manfaat, misalnya:

  • “Kemampuan presentasi saya kan sudah lumayan, masa perlu sih sampai perlu ikut workshop segala”
  • “Nanti minta teman saya saja ikut ceritain dan ajarkan isinya… sama saja kan?”
  • “Trainernya sudah kakek-kakek, bisa jadi nanti malah sering lupa waktu bawain materi”

Akan tetapi karena benar-benar tertarik melihat daftar pembelajarannya, ingin belajar bareng dengan teman saya (dan bisa sekalian jalan-jalan ke Bali 🙂 ), akhirnya saya memutuskan untuk bergabung.

Dan dua hari di Bali itu benar-benar merubah hidup saya. Saya baru menyadari bahwa pengetahuan saya tentang public speaking masih jauh dari cukup dan banyak hal yang bisa saya pelajari.

Saya juga tidak akan lupa di malam ketika kita bersantai bersama di Pantai Sanur, Papa Green bertanya pada saya “David.. apa yang kamu inginkan dalam hidup ini?”. 

Dengan nada polos saya menjawab “Saya ingin seperti kamu, menjadi seorang pembicara profesional dan membagikan apa yang saya ketahui” (sesuatu yang jika orang lain mendengarnya waktu itu akan tertawa karena melihat skill bicara saya yang pas-pasan).

Itulah workshop yang mengawali perubahan dalam hidup saya. Semenjak itu saya serius mendedikasikan diri untuk belajar ilmu public speaking dan bahkan akhirnya beralih profesi menjadi seorang pembicara publik.

Anda bisa bayangkan betapa gembiranya saya ketika menerima honorarium training saya yang pertama (waktu itu untuk training 1 hari besarnya sama dengan 3 bulan gaji saya di perusahaan).

Anda juga bisa bayangkan betap bangganya saya ketika bulan Januari lalu saya mengunjungi Papa Green di Penang sambil membawa satu buku “Speak with Power”.

Saya juga bisa bercerita panjang lebar tentang apa profesi saya saat ini dan berkata “Inilah yang telah kamu perbuat kepada hidup saya. Kamu lah yang memulainya” (haha.. dalam konotasi yang baik ya). Ini foto saya waktu itu:

mengunjungi Papa Green di Penang, Januari 2016

Jikalau saja waktu itu saya memutuskan untuk tidak mengikuti workshop “Speak Up with Confidence”, mungkin saya bisa menghemat dua juta rupiah (yang akhirnya menjelma menjadi sebuah handphone yang sekarang bakal sudah usang, ketinggalan jaman dan tidak lagi bisa dipakai).

Biaya saya mengikuti workshop Papa Green waktu itu adalah Rp 2 juta rupiah.

Biaya jika saya TIDAK mengikuti workshop adalah karir dan profesi yang sekarang saya nikmati. Plus segenap penghasilan ekstra yang saya dapatkan dari profesi sebagai pembicara publik. Jika ditotal secara materi jumlahnya jaauuuhhhhh lebih besar dari Rp 2 juta rupiah.

Jadi itulah yang saya sebut dengan The Cost of NOT Doing Anything – biaya untuk tidak melakukan sesuatu, terutama dalam hal pengembangan diri Anda. Biayanya adalah semua potensi, kemungkinan pendapatan dan kesuksesan yang Anda lewatkan jika Anda mengikuti dan mengaplikasikan apa yang Anda pelajari.

Jadi….

Apakah selama ini Anda masih menghambat diri Anda sendiri? (dengan hanya memikirkan biaya untuk melakukan sesuatu)

Andaikan workshop yang Anda impi-impikan untuk hadiri itu berharga Rp 5 juta rupiah. Biaya untuk mengikuti workshop itu sudah jelas (ya tentu saja Rp 5 juta rupiah itu). Akan tetapi berapakah biaya untuk TIDAK mengikuti workshop tersebut?

  • Bisa jadi tidak ada (Rp 0,-), jikalau Anda sama sekali tidak mendapat manfaat atau tidak mempraktekkan apa yang sudah Anda pelajari.
  • Bisa jadi Rp 5 juta atau kurang, jikalau Anda mempraktekkannya masih setengah-setengah atau kurang maksimal
  • Bisa jadi lebih dari Rp 5 juta (bahkan lebihnya berkali – kali lipat), jika sebenarnya workshop tersebut mampu menggali potensi Anda dan membuat Anda jaaauuuhhh lebih sukses dari sebelumnya.

Jadi pesan saya adalah “Jangan batasi potensi diri Anda, Teruslah belajar. Keep on Learning!”

Miliki Kemampuan Presentasi yang Bisa Anda Banggakan

Saat Anda ingin lebih sukses dalam hidup, penghasilan lebih meningkat dan menguasai satu skill yang jarang dikuasai oleh orang lain… yuk bergabung di Speak with Power Workshop.

Speak with Power for Business Professional

Speak with Power for Business Professional

Speak with Power for business professional adalah training 2 hari penuh tentang cara menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dalam konteks bisnis. Untuk info lebih mendetail dan registrasi silahkan klik link di bawah ini :

Info Detil Speak with Power Workshop

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"