Summary Atomic Habits Part #1 – Cara Mudah & Cepat untuk Membangun Kebiasaan

By David Pranata | Review buku

May 02

Kesuksesan seringkali terjadi BUKAN karena perubahan besar yang terjadi dalam sekejab, akan tetapi karena hal – hal kecil yang rutin Anda lakukan. Itulah premis utama dari buku Atomic Habits, berikut ringkasan buku menarik ini.

Atomic Habits – An Easy & Proven Way to Build Good Habits & Break Bad Ones

Definisi & Konsep Habit

Definisi & Contoh Atomic Habits

Apa sih yang sebenarnya disebut dengan habit / kebiasaan itu?

Habit adalah sesuatu yang kita lakukan secara rutin / teratur – bahkan sering kali kita lakukan secara otomatis.

Dan Atomic habits adalah kebiasaan – kebiasaan kecil yang sering kali kita anggap sepele atau kita remehkan, akan tetapi sebenarnya sangat berdampak dalam jangka panjang.

Berikut adalah contoh – contoh dari Atomic Habits:

  • Kalau Anda adalah seorang penulis / content creator, kebiasaan untuk rutin menulis / membuat konten yang akan membuat Anda sukses ke depannya.
  • Jika Anda rutin baca buku (walau cuma satu halaman tiap harinya) akan membuat pengetahuan dan perspektif Anda terus bertambah.
  • Jika Anda ingin hidup sehat, jenis makanan yang sering Anda konsumsi tiap hari-lah yang akan menentukan kesehatan Anda di masa mendatang.

Goal vs Sistem

Apa sebenarnya beda antara goal dan sistem? Goal adalah hasil yang ingin Anda capai, sedang sistem adalah proses yang Anda lakukan untuk mencapai sebuah hasil.

Jika Anda ingin mencapai hasil yang lebih baik, sebaiknya alihkan fokus Anda pada sistem bukan goalnya.

Mengapa demikian? karena goal / tujuan punya kelemahan:

  1. Banyak orang memiliki goal yang sama (misal dalam olahraga, semua punya tujuan yang sama untuk menang)
  2. Mencapai goal biasanya hanya terjadi sesaat saja (misal: punya tujuan kamar rapi, bisa tercapai akan tetapi setelah itu tanpa sistem akan berantakan lagi)
  3. Goal membatasi kebahagiaan. Biasanya orang menjadi gembira saat goal mereka tercapai saja
  4. Goal kurang sesuai untuk jangka panjang. Tujuan goal adalah untuk memenangkan pertandingan, tujuan sistem adalah untuk tetap memainkan pertandingannya.

Tiga Tingkatan Perubahan

Seringkali tidak mudah ketika ingin merubah sebuah kebiasaan, setuju? Berikut adalah alasannya mengapa berubah itu tidak mudah:

  • Kita mencoba mengubah hal yang salah
  • Cara kita mengubah kebiasaan itu tidak tepat

Untuk memahi lebih lanjut, berikut adalah konsep tiga tingkatan perubahan:

  1. Merubah hasil / outcomes-nya, misal: ingin lebih langsing, ingin menulis buku, ingin menang sebuah kompetisi.
  2. Merubah prosesnya, yaitu mengubah kebiasaan & prosesnya, misal: mulai pergi ke gym, rutin menulis tiap hari, mengganti metode latihan
  3. Merubah identitas, yaitu mengubah belief, cara pandang dan citra diri

Banyak orang ingin berubah dan memulai dengan merubah hasil / outcome nya (perubahan level 1) . Alternatif yang lebih baik adalah Anda mulai mengubah dari identitas Anda (level 3). Berikut contoh sederhana tentang hal itu:

Ketika seseorang yang akan berhenti merokok merespon tawaran sebuah rokok, mana yang menurut Anda akan lebih berhasil:

  • Yang menjawab “Maaf, saya sedang mencoba berhenti merokok”
  • Yang menjawab “Maaf, saya bukan lagi seorang perokok”

Dari respon di atas, si B jauh lebih besar kemungkinannya untuk berhasil. Mengapa? karena dia sudah merubah identitasnya.

Dua Langkah Proses Mengubah Habit

Langkah #1 Tentukan identitas / tipe orang seperti apa yang Anda ingini

Misalnya: Anda ingin menulis sebuah buku (outcome), maka tanyakan pada diri Anda sendiri “Tipe orang seperti apa yang akhirnya berhasil menulis sebuah buku?”. Bisa jadi jawabannya adalah seorang yang konsisten dan reliable.

Nah, sekarang fokus Anda akan bergeser dari menulis buku (berdasar outcome) ke bagaimana menjadi pribadi yang konsisten & reliable (identitas)

Langkah #2 Buktikan pada diri Anda sendiri dengan keberhasilan – keberhasilan kecil

Dengan keberhasilan kecil maka identitas yang Anda berikan akan semakin kuat tertanam dalam diri Anda. Dalam contoh di atas, konsistenlah menulis tiap hari (walau jumlahnya tidak banyak). Hal ini akan membuat identitas Anda sebagai pribadi yang konsisten & reliable akan semakin kuat.

4 Aturan Pembentukan Habit

Mengapa Habit bisa Terbentuk?

Habits – bagaimana bisa terbentuk?

Sebelum membahas 4 langkah bagaimana sebuah habit bisa terbentuk, ada baiknya kita bahas mengapa sebuah habit bisa terbentuk.

Prinsip utamanya adalah simpel. Tindakan yang membuahkan hasil menyenangkan akan diulang, dan tindakan yang hasilnya tidak mengenakkan tidak akan diulang. Dari mana kita tahu hasilnya bakal menyenangkan atau tidak? Dari proses trial & errror.

Ketika habit mulai terbentuk, aktivitas dalam otak akan menurun. Otak tidak lagi mulai perlu menganalisa segala hal apakah hasilnya akan menyenangkan atau tidak. Inilah mengapa akhirnya nanti sebuah habit bisa berjalan secara otomatis.

Empat Langkah Pembentukan Habit

Proses membentuk habit bisa dibagi menjadi 4 langkah berikut: (1) cue, (2) craving, (3) response, (4) reward
  1. Cue – penggerak atau stimulus awal. Ini adalah indikasi awal penanda bahwa nanti akan ada reward, sekaligus yang akan memunculkan craving
  2. Craving – motivasi yang mendasari sebuah habit. Tanpa craving maka orang tidak akan termotivasi untuk bertindak.
  3. Response – adalah ketika Anda melakukan habit tersebut
  4. Reward – apa yang Anda dapatkan ketika melakukan habit tersebut. Tujuan dari habit adalah untuk mendapatkan reward ini.

Supaya lebih jelas berikut adalah contoh 4 langkah pembentukan habit tersebut (contoh pertama adalah hal yang sering Anda lakukan 🙂 )

Contoh #1 Habit sering mengecek handphone

  • cue: notifikasi di handphone Anda berbunyi / berkedip
  • craving: Anda penasaran ingin tahu apa isi pesannya
  • response: Anda cek handphone & baca isinya
  • reward: Anda lega & rasa penasaran hilang

Berikutnya Anda akan langsung mengecek handphone begitu ada notifikasi

Contoh #2 Habit buat kopi setelah bangun tidur

  • cue: Anda bangun tidur
  • craving: Anda ingin merasa segar & terjaga
  • response: Anda buat dan minum kopi
  • reward: Anda merasa lebih segar, bertenaga

Berikutnya meminum kopi akan langsung Anda asosiasikan dengan bangun tidur

Supaya 4 habit bisa berulang, maka Anda membutuhkan 4 langkah di atas. Mengapa demikian?

  • Jika tidak ada cue, habit tidak akan dimulai
  • Jika tidak ada craving, Anda tidak akan termotivasi
  • Jika tidak ada response / tindakannya susah, maka Anda tidak akan melakukannya.
  • Jika tidak ada reward, Anda tidak punya alasan untuk melakukannya lagi

4 Law of Habit Change

Berdasar dari empat komponen habit tersebut, maka berikut adalah 4 law (4 aturan) yang harus dipenuhi supaya sebuah habit bisa terbentuk dan berulang.

  1. Cue – Make It Obvious (Buatlah Jelas)
  2. Craving – Make It Attractive (Buatlah Menarik)
  3. Respones – Make It Easy (Buatlah Mudah)
  4. Reward – Make It Satisfying (Buatlah Memuaskan)

Nah, sampai di sini ketika saya ingin menulis kelanjutan ringkasannya saya sadar ternyata tulisan ini sudah hampir 1000 kata (bahkan ini belum mulai masuk bagian pertama masih di pendahuluan 🙂 ). Oleh karena itu sebaiknya tulisan ini saya bagi menjadi beberapa bagian saja supaya tidak terlalu panjang.

Pada bagian berikutnya akan saya bahas masing – masing dari 4 Law of Habit Change yang sudah disebutkan di atas. Jadi dinantikan post – post berikutnya ya!

Pertanyaan

Ada di sini yang sudah membaca buku Atomic Habits ini? Silahkan berikan komentar tentang kesan atau pendapat Anda juga tentang buku ini? Tuliskan saja komentar Anda di bagian bawah post ini.

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"