Jikalau Anda ingin membuat audiens gelisah, bosan setengah mati dan bahkan sampai tertidur di dalam presentasi Anda, maka inilah resep manjur untuk melakukannya. Silahkan praktek-kan siapa tahu Anda akan menjadi solusi ampuh untuk para penderita insomnia 🙂
Nah.. saya yakin Anda sudah tidak sabar lagi untuk segera mempelajari teknik-teknik ampuh berikut ini. Langsung saja, ini dia ketujuh teknik tersebut:
Untuk apa sih memangnya persiapan dan latihan? Bukankah itu hanya buang-buang waktu saja? Lebih baik waktu yang berharga itu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih menyenangkan, misalnya saja menonton film atau berjalan-jalan ke mall. Lagian rasanya tidak ada orang yang di akhir hidupnya sampai menyesal dan berkata bahwa dia ingin mempersiapkan presentasi lebih baik lagi.
Jadi nanti ketika akan presentasi lebih baik langsung saja, setelah sampai di depan nanti toh juga akan terpikir apa yang harus disampaikan. Dengan cara ini akan lebih hemat waktu dan tenaga.
Slide yang penuh tulisan akan sangat cepat dibuat. Bayangkan saja untuk membuat slide hanya perlu langkah berikut:
Plus waktu presentasi kita kan nggak mungkin lupa, tinggal baca saja teks yang ada di slide. Aman, cepat dan mudah!
Notes: Oh ya.. untuk font di slide juga nggak perlu besar-besar, yang penting saya masih bisa baca. Jika audiens yang dibelakang nggak bisa baca, mereka kan bisa dengar dari saya.
Ngapain memangnya kontak mata segala? bukannya pandangan mata audiens sudah tertuju ke slide. Plus mereka kan juga sudah bisa mendengarkan suara saya. Jadi mustinya tidak perlu sampai harus mengadakan kontak mata dengan mereka.
Oh ya lagian bagaimana saya bisa membuat kontak mata dengan mereka? Posisi saya kan membelakangi mereka, soalnya saya harus membaca teks yang ada di slide presentasi (yang jumlahnya buanyak banget).
Ini kan presentasi, bukan kontes menyanyi. Jadi segala sesuatu yang berkaitan dengan intonasi suara (pitch, tempo, melody, volume) itu kan tidak diperlukan. Yang paling penting itu kata-kata yang kita ucapkan, bukan nada atau intonasi-nya. Sekali lagi ini kan presentasi bukan kontes menyanyi.
Jadi cukup ketika saya berbicara hanya gunakan satu nada saja, misalnya: Do do do do do. Yang paling penting adalah suara saya bisa terdengar oleh audiens, saya kira itu sudah lebih dari cukup.
Audiens butuh bukti nyata akan apa yang saya sampaikan, dan sebagai presenter tugas saya adalah menemukan dan menyampaikannya pada mereka. Jika saya bisa menemukan 174 bukti, data dan statistik yang menjadi pendukung untuk poin yang saya sampaikan, maka sudah sewajibnya saya menyampaikan semuanya itu kepada audiens.
Menggunakan cerita? Aduh.. untuk apa. Audiens mana suka mendengarkan cerita. Belum lagi nanti kita malah dikira penyampaiannya kesana kemari dan cerita yang tidak jelas asal usulnya. Cari cerita yang sesuai juga susah.
Yang paling penting itu sudah jelas-jelas data.. data.. dan data. Sajikan semua, jangan sampai ketinggalan satu pun. Kalau perlu gunakan grafik yang kompleks dan ruwet. Semakin ruwet semakin baik, itu tandanya bahwa konten presentasi kita memang kompleks.
Audiens kan sudah datang memang untuk mendengarkan tentang diri saya, jadi sudah seyogyanya isi presentasi semuanya berfokus tentang diri saya. Saya akan cerita panjang lebar tentang apa yang saya alami dan terutama kesuksesan saya. Supaya kredibilitas saya terbentuk dan mereka tambah percaya pada saya.
Tidak perlu sama sekali mengerti tentang apa yang audiens butuhkan. Saya akan berbicara sesuai dengan apa yang ingin saya sampaikan. Di presentasi, saya kan yang paling memegang otoritas.
Justu audiens yang harus berterima kasih jika saya melebihi waktu yang sudah ditentukan. Bukannya mereka justru akan mendapatkan lebih? Saya juga tidak meminta mereka membayar lebih ketika saya berpresentasi lebih lama.
Jadi dalam berpresentasi saya kira tidak perlu sampai harus menepati waktu yang dialokasikan. Saya akan terus berbicara sampai saya merasa bahwa memang sudah cukup. Semakin lama justru semakin baik, dengan ini audiens akan lebih berterima kasih.
Haha.. itu dia tadi 7 cara ampuh untuk membuat audiens gelisah dan bahkan tertidur dalam presentasi Anda. Jangan lantas Anda baca dan terus Anda praktekkan lo.. Itu tadi adalah hal-hal yang harus Anda hindari ketika Anda menyampaikan presentasi.
Pertanyaan: “Apakah Anda memiliki tips lain lagi untuk membuat audiens gelisah dan tertidur dalam presentasi?” Silahkan sharingnya di kolom komentar di bawah ya…
PS: Jika Anda suka atau merasa artikel ini bermanfaat, tolong SHARE melalui tombol Social Media (Facebook, Twitter, Google+ atau Linkedin) yang ada. Terimakasih