Sekarang ini kita hidup di dunia yang serba berlimpah ruah pilihannya. Apakah Anda mau makan, beli HP atau nonton film, buanyaakk sekali pilihan yang ada. Bagaimana kita harus mensikapinya?
Saya ingat dahulu masa-masa masih duduk di bangku SD, salah satu kegemaran kami adalah duduk setia setiap jam 3.30 sore di depan televisi. Mengapa? Itu adalah jadwalnya pemutaran film anak-anak 🙂 Bahkan sampai sekarang saya masih ingat beberapa jadwalnya: Hari Selasa adalah He-Man, hari Rabu adalah Kura-Kura Ninja, sisanya saya lupa hehehe….
Jika saja ada hari di mana saya kelewatan menonton film tersebut, besok waktu di sekolah saya tinggal bertanya kepada teman sekelas “Eh.. kemarin bagaimana ceritanya Kura-Kura Ninja?” 90% kemungkinan mereka akan tahu jawabannya dan siap menceritakannya.
Nah.. coba Anda lakukan hal serupa saat ini, Anda bertanya ke teman Anda “Kemarin sempat nonton sinetron A nggak? Apa ceritanya?” Saya yakin peluang Anda mendapatkan cerita dari teman Anda hampir mendekati 0.
Mengapa bisa demikian?
Sekarang kita hidup di jaman di mana pilihan yang tersedia melimpah ruah. Dahulu saluran televisi hanya ada satu, yaitu TVRI. Sekarang jumlahnya hampir tak terhitung, untuk ganti channel di TV kabel urut dari awal sampai selesai saja nggak abis-abis mencet tombolnya. Belum lagi dengan adanya internet dan youtube.
Tidak hanya pilihan saluran TV yang melimpah ruah, keanekaragaman ini terjadi di segala aspek kehidupan kita. Berikut saya beri contoh-contohnya ya:
Apakah fenomena ini membuat kita lebih bahagia dan bisa membuat keputusan yang lebih baik? atau justru membuat kita bingung, frustasi dan akhirnya salah memutuskan?
Riset menunjukkan terlalu banyak pilihan justru akan membuat kita bingung, frustasi, tidak bahagia dan akhirnya tidak memutuskan 🙂
Salah satu eksperimen terkenal yang menunjukkan hal ini adalah dalam pemilihan selai roti. Pelanggan yang datang dibagi menjadi 2 kelompok:
Di kelompok A hanya 3% yang akhirnya membeli sedang di kelompok B ada 30% yang akhirnya membeli. Haha.. mungkin yang di kelompok A akhirnya bingung karena kebanyakan pilihan dan akhirnya memutuskan untuk tidak usah beli saja daripada pusing memikirkan mau beli yang mana.
Dalam hati saya mengiyakan riset tersebut. Pengalaman saya sendiri ketika berada di food court yang besar  dengan sekian banyak pilihan makanan, justru malah saya bertambah bingung. Saya berkeliling-keliling sekian lama tapi tetap saja tidak bisa memutuskan mau makan yang mana.
Nah, supaya Anda tidak lagi bingung, frustasi dan akhirnya malah tidak membuat keputusan, berikut saya berikan tips untuk bisa tetap fokus dalam menghadapi keanekaragaman pilihan yang ada. (Sebetulnya saya mau memberikan 17 alternatif pilihan cara mengatasi hal ini, akan tetapi daripada nanti Anda bingung mau pilih yang mana…. Ya sudah saya berikan satu saja ya 🙂 )
Berikut adalah empat langkah yang bisa Anda lakukan:
Pernahkah Anda mengalami ketika sibuk banget? Ada sekian banyak hal yang harus dikerjakan dan menuntut perhatian Anda di waktu yang sama? Anda berusaha untuk bereaksi terhadap tiap hal yang ada dan akhirnya menjadi seperti angin ribut.
Anda berusaha menyelesaikan semuanya dan akhirnya tidak ada sama sekali yang selesai. Pikiran Anda juga menjadi ruwet dan bertambah bingung.
Ketika hal ini terjadi maka langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah menyadari bahwa saat itu Anda memang sedang bingung. Terimalah kenyataan bahwa memang ada banyak hal yang harus diselesaikan atau pilihan yang bisa diambil, akan tetapi nantinya Anda hanya bisa mengerjakan atau memilih satu hal saja.
Di jaman sekarang ini sangatlah penting untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan atau prioritas Anda. Jikalau tidak Anda akan tambah lebih mudah diombang-ambingkan oleh pilihan dan promosi yang semakin banyak dan meyakinkan.
Misalnya saja ketika menghadapi sekian banyak pilihan buku yang bisa dibaca, maka sebelum memilih saya akan menentukan keinginan atau prioritas saya dahulu: Apakah saya mau:
Nah.. ketika saya bisa menentukan prioritas dari hal di atas maka tentunya akan lebih memudahkan saya dalam menentukan pilihan yang sesuai. Menentukan keinginan /prioritas ini juga akan membantu Anda mengeliminasi pilihan yang tidak sesuai.
Sadarilah bahwa dengan pilihan yang segudang justru akan membuat Anda bertambah bingung, batasilah jumlah pilihan yang Anda miliki. Anda bisa memulai dengan mengeliminasi pilihan yang tidak sesuai dengan prioritas atau keinginan Anda.
Berikut saya beri contoh simpel, misalnya saja ketika Anda berada di foodcourt raksasa dan kebingungan mau makan apa.
Nah, daripada mengunjungi stand satu demi satu sambil memelototi daftar menunya (yang sudah pasti bikin Anda tidak makan-makan dan tambah lapar), maka tentukan dulu pilihan Anda secara global, misal: Anda mau masakan Indonesia. Ini berarti Anda sudah mengeliminasi pilihan Western food, Chinese food atau Japanese food.
Lebih mudah kan sekarang? Nah.. dari situ Anda tinggal putuskan depot masakan Indonesia dan makanan apa yang Anda inginkan. Paling tidak bingungnya sudah berkurang 🙂
Banyak orang tidak bisa menikmati atau fokus karena setelah mengambil pilihan mereka masih sibuk berandai-andai apa yang akan terjadi ketika mereka mengambil pilihan yang lain. Misalnya saja sambil makan nasi pecel yang Anda pilih, Anda malah sibuk berandai-andai bagaimana jika tadi Anda memilih makan nasi goreng.
Inilah yang membuat kita tidak bisa benar-benar menikmati plihan yang kita ambil.
Sadarilah bahwa kita tidak mungkin bisa mengambil keputusan yang tepat 100%. Apapun keputusan yang Anda ambil saat itu, fokus dan nikmati saja.
Jikalau saat ini Anda sedang membaca tulisan ini, maka saya sangat berterima kasih 🙂 Dari sekian juta artikel dan tulisan yang ada di internet, Anda sudah mempercayakan waktu Anda yang berharga untuk menikmati artikel ini. Thank you, thank you! Saya harap tulisan ini bisa berguna dan bermanfaat untuk Anda.