Software zoom meeting memiliki beberapa pilihan tampilan view yang bisa Anda gunakan. Manakah yang mustinya Anda pilih saat presentasi online?
Ada beberapa tampilan view yang bisa Anda pilih pada software zoom meeting. Sebelum, saya jelaskan jenis – jenisnya, mungkin Anda bertanya terlebih dahulu “Pak, di mana tombol setting untuk mengganti viewnya?”. Berikut adalah ilustrasi foto letak tombol setting view.
Saat Anda klik maka akan muncul beberapa jenis tampilan view yang bisa Anda pilih, berikut adalah opsinya:
Berikut adalah penjelasan untuk masing – masing view beserta screenshot tampilannya:
Speaker view adalah tampilan di mana video pembicara akan ditampilkan dalam ukuran besar, sedang audiens yang lain ditampilkan dalam ukuran thumbnail yang kecil – kecil. Berikut adalah contoh screenshot tampilannya:
Gallery view adalah tampilan di mana semua video baik pembicara maupun audiens ditampilkan dalam ukuran thumbnail yang sama besarnya. Berikut adalah contoh screenshot tampilan layarnya:
Immersive view adalah fitur tampilan terbaru yang dirilis zoom, dalam tampilan ini semua peserta akan tampak berada seolah – olah dalam sebuah ruangan virtual bersama. Setting tampilan ini hanya akan muncul jika posisi Anda adalah meeting host. Berikut adalah contoh screen shot tampilannya:
Menurut pendapat saya pribadi, jika Anda melakukan presentasi maka tampilan immersive view kurang cocok. Immersive view lebih cocok digunakan jika sifat meeting Anda adalah diskusi, ngobrol santai, reuni atau silaturahmi bersama.
Nah, jikalau di atas sudah saya katakan bahwa immersive view tidaklah cocok untuk presentasi online, kalau begitu mana yang lebih tepat untuk digunakan… speaker view atau gallery view?
Jika Anda menjawab “Speaker view Pak!” (karena seringkali ini adalah tampilan default yang muncul begitu host / co-host mem-pin video Anda yang notabene adalah pembicara)… maka jawaban Anda kurang tepat.
Loohh.. mengapa demikian Pak?
Karena jika speaker view-lah yang digunakan, maka Anda akan presentasi sambil melihat video Anda sendiri (layaknya presentasi di depan cermin). Hal ini bukanlah sesuatu yang natural dilakukan saat Anda melakukan presentasi tatap muka. Saat presentasi tatap muka sesungguhnya seharusnya yang Anda lakukan adalah melihat wajah dan reaksi audiens, bukan melihat diri sendiri.
Plus, apa yang terjadi jika Anda melihat video sendiri? Anda akan menjadi lebih self conscious (memikirkan diri sendiri) misalnya saja:
Dan ini adalah nature atau sifat dasar dari manusia (tenang saja ini bukannya karena Anda itu orang narsis). Semua orang kurang lebih juga seperti itu (termasuk saya sendiri). Saat ada cermin di depan, kita akan cenderung lebih memperhatikan diri sendiri. Padahal fokus yang tepat saat kita presentasi adalah bagaimana pesan kita tersampaikan dengan jelas serta bagaimana audiens bisa mendapat manfaat dari padanya.
Oleh karena itu speaker view bukanlah pilihan view yang tepat saat kita presentasi. Kalau speaker view bukanlah pilihan yang tepat, maka apa pilihan view yang paling tepat?
Yup, betul sekali jawabannya adalah gallery view. Dengan memilih gallery view maka Anda akan bisa melihat wajah dan reaksi audiens saat mendengarkan presentasi.
Sedapat mungkin mintalah audiens untuk menyalakan kamera / video mereka. Dengan ini Anda akan bisa melihat dan merasakan reaksi dari mereka. Anda akan mendapatkan energi dari mereka.
Hal ini akan berbeda jauh jika kondisi semua peserta mematikan video, Anda akan merasa seperti berbicara sendiri tanpa ada reaksi sama sekali dengan audiens.
Plus ada satu lagi tips saat Anda memilih gallery view untuk presentasi online. Walaupun Anda sudah memilih gallery view di mana semua audiens akan tampil dalam video thumbnail kecil, menurut Anda kira – kira fokus Anda paling banyak tertuju ke video siapa? Hayoo.. ngaku saja.
Hal ini sebenarnya sama dengan saat kita group foto bersama – sama teman dan keluarga, kira – kira ketika melihat foto tersebut, siapakah yang pertama kali Anda cari? Pasti diri Anda sendiri. Betul nggak?
Nah, jadi walaupun tampilan sudah dibuat menjadi gallery view, tetap saja fokus kita adalah ke video sendiri. Dan seperti yang sudah saya uraikan di atas, kita menjadi lebih self conscious. Fokus menjadi ke diri sendiri bukannya ke audiens.
Oleh karena itu satu hal ekstra yang bisa Anda lakukan adalah matikan tampilan video Anda sendiri. Berikut adalah caranya:
Jadi kesimpulannya adalah…
Untuk presentasi online gunakanlah tampilan gallery view dan sembunyikan tampilan video Anda sendiri (hide self view)
Plus satu lagi tips untuk memastikan bahwa audiens akan merasa bahwa Anda senantiasa melakukan kontak mata (eye contact) kepada mereka adalah… untuk mayoritas waktu arahkanlah pandangan mata Anda ke webcam. Saat Anda melihat ke webcam berarti audiens akan melihat di video bahwa Anda sedang melakukan kontak mata kepada mereka secara individu satu persatu.
Jadi kesimpulannya, bagaimana cara melakukan kontak mata saat presentasi online?
Arahkan pandangan mata Anda secara bergantian dengan mayoritas kontak mata ke arah webcam dan sesekali melihat thumbnail video audiens untuk melihat wajah dan reaksi mereka saat mendengarkan materi yang Anda sampaikan.
Saat Anda ingin belajar materi – materi seperti di atas secara langsung dari saya, atau Anda ingin mengetahui lebih banyak lagi tips – tips presentasi online serupa seperti di atas, maka saya ada kabar gembira untuk Anda.
Saya dan Gramedia Academy akan mengadakan eksklusif webinar “Jumpstart Your Online Presentation Skill”, berikut infonya:
Detil Eventnya sendiri adalah sebagai berikut:
Jumpstart Your Online Presentation Skill (bersama David Pranata & Gramedia Academy)
Tanggal : 29 September 2021
Jam : 14.00 – 16.00
Investasi : Rp 50.000
Segera manfaatkan kesempatan berharga ini (dengan harga investasi super terjangkau). Sampai ketemu di webinarnya ya!