Anda ingin Menjadi Seorang Public Speaker? Baca ini dulu…

By David Pranata | Inspirasi

Mar 24

Jadi anda sudah memutuskan untuk bisa keliling Indonesia, tidur di hotel bintang lima dan dibayar pula (baca: menjadi public speaker) 🙂 ? Sebelum anda benar-benar berkata “Ya”, tidak ada salahnya anda membaca artikel ini dahulu.

menjadi-pembicara

Beberapa saat yang lalu saya sempat berbincang-bincang dengan seorang mahasiswa yang sedang menjalani semester akhir kuliahnya. Saya lalu bertanya kepada dia “Nanti setelah lulus kuliah, apa yang ingin kamu lakukan?”

Dengan wajah antusias, mata berbinar-binar dan suara yang tegas dia berkata “Saya ingin menjadi seorang trainer / public speaker Pak!”

Dan ternyata yang memiliki niatan seperti ini tidak hanya dia seorang, sering ketika saya mengadakan training atau seminar ada beberapa orang yang menghampiri saya dan mengutarakan niatan yang sama. Saya juga seringkali menerima email senada.

Selain mengutarakan niatannya, mereka juga menanyakan satu hal “Bagaimana cara memulainya Pak?” Dalam artikel ini saya akan mencoba untuk sekedar berbagi apa yang saya alami dan ketahui.

Gambaran besar seorang public speaker

Ada sebuah quote menarik dari Brendon Burchard, seorang public speaker yang terkenal dengan Expert Academy-nya, dia berkata:

You are not a speaker. You are an expert who speaks – Brendon Burchard –

Dan cara pandang ini merubah segala-galanya. Berikut penjelasannya:

1. Anda dibayar karena value yang bisa anda berikan

Ini berarti bahwa sebagai seorang public speaker, sebenarnya orang tidak membayar anda akan kemampuan anda untuk berbicara, akan tetapi orang membayar anda karena expertise (keahlian) yang anda miliki.

Atau jika kita bawa lebih jauh lagi, orang membayar anda karena value yang bisa anda berikan ke mereka, bagaimana anda bisa membuat hidup mereka lebih baik karena pengetahuan dan skill yang anda miliki.

Jadi ketika kita memutuskan menjadi seorang public speaker, tidaklah bisa semata-mata karena kita suka atau jago berbicara di depan umum. Kita harus bertanya kepada diri kita sendiri “Expertise apa yang saya miliki, yang ketika saya bagikan bisa bermanfaat bagi orang lain” (dan mereka bersedia membayar untuknya).

2. Speaking hanyalah salah satu cara berbagi

Selain itu, quote di atas juga memiliki implikasi lain. Positioning anda adalah sebagai seorang expert, bukan hanya seorang speaker. Menjadi seorang speaker hanyalah satu cara untuk menyalurkan pengetahuan dan keahlian anda kepada orang lain.

Jikalau anda ingin membangun bisnis ini secara komplit (kita menyebutnya expert industry), maka idealnya anda tidak hanya menjadi speaker, melainkan juga writer, coach dan (bahkan internet marketer). Mengapa juga seorang internet marketer? Karena tuntutan jaman sekarang ini, mau tidak mau anda juga harus belajar bagaimana menyebarkan dan memasarkan konten anda secara online.

Menjadi speaker dan coach memang yang secara nilai menghasilkan nilai rupiah paling besar, akan tetapi dua hal ini sifatnya adalah jasa atau “dollars for hours” (artinya anda menukarkan waktu anda untuk uang). Dua aktivitas ini memiliki batas atas yaitu bagaimanapun juga anda hanya memiliki 24 jam tiap hari.

Menjadi writer dan internet marketer lah yang memampukan anda untuk membuat leverage. Dalam dua hal ini sifatnya adalah anda membuat dan menjual produk. Anda hanya perlu membuat produk (buku atau online course) sekali, setelah itu anda bisa menjualnya berulang-ulang. Inilah yang nantinya akan memampukan anda untuk menghasilkan passive income.

Pesan yang ingin saya berikan

Jadi pesan apa yang bisa saya berikan untuk mahasiswa di atas (dan untuk anda semua yang beraspirasi untuk menjadi seorang public speaker)? Pertama adalah pelajari tiga hal yang akan menjadi langkah awal anda sebagai public speaker. Anda bisa simak artikel mengenainya di link berikut.

Salah satu syarat untuk menjadi seorang public speaker tentunya memiliki kemampauan presentasi / public speaking yang baik. Untuk mewujudkan hal itu, anda bisa subscribe di blog ini untuk mendapatkan tips seputar komunikasi dan presentasi secara free langsung di email anda tiap ada update baru.

Selain itu, jika anda masih belum memiliki audiens (bisa calon klien, follower, fans, subscriber blog) atau produk (bisa buku, audio CD, DVD, online course) maka lekas-lekaslah mulai membangunnya. Mengapa demikian?

Karena di awal-awal karir, tidaklah mudah untuk mendapatkan in-house training atau menyelenggarakan public seminar secara rutin. Mungkin satu dua batch masih memungkinkan, akan tetapi mampu menyelenggarakannya secara kontinu dan berkesinambungan itu lain lagi ceritanya.

Milikilah dahulu pekerjaan lain yang bisa menghasilkan income tetap di awal-awal karir, sambil anda membangun audiens (istilah kerennya list building 🙂 ) dan membuat produk-produk anda. Dengan ini anda bisa terus menatap tujuan anda sambil menjaga dapur tetap mengepul.

Ini adalah proses membangun fondasi bisnis anda. Jika suatu saat nanti anda sudah memiliki audiens dan produk yang kuat maka niscaya anda akan bisa benar-benar sukses sebagai public speaker. Ini bukanlah sesuatu yang mudah, akan tetapi akan menjadi suatu proses yang bermakna.

Okay.. selain bisa keliling Indonesia (bahkan luar negeri), tidur di hotel bintang lima dan dibayar pula 🙂 , menjadi seorang public speaker sangatlah bermakna. Anda bisa melakukan hal yang anda sukai, berbagi hal yang anda pedulikan dan membuat hidup orang lain lebih baik karenanya.

Demikianlah menurut saya, bagaimana menurut anda?

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"