Di dunia ini sudah ada sekian banyak presentasi yang isinya membosankan (mendengar sambil berjuang menahan kantuk) dan tidak jelas apa poin yang ingin disampaikan (sampai usai tetap tidak tahu apa maksudnya). Jangan ikut membuat presentasi serupa, ikuti panduan simpel ini untuk membuat presentasi menarik dan mengena.
Jikalau saat ini Anda bertanya “Okay Pak David, lalu kira – kira faktor – faktor apa saja yang bisa membuat sebuah presentasi bisa menjadi menarik (plus pesannya mengena) di audiens?”
Pertanyaan ini juga yang sering ditanyakan kepada saya. Terus terang tidak gampang menjawabnya. Susahnya adalah karena pertanyaan ini terlalu general (umum). Menjawab pertanyaan ini serupa dengan menjawab pertanyaan “Bagaimana cara supaya kita bisa hidup sukses?”
Bingung juga kan menjawabnya 🙂
Ada sekian banyak faktor yang mempengaruhi apakah sebuah presentasi akan menjadi menarik (atau membosankan). Plus setelah itu ada beberapa langkah – langkah yang harus diikuti untuk mulai mempersiapkan, mendesain sampai membawakan presentasi tersebut.
Dalam tulisan kali ini saya ingin mensimplifikasi dalam bentuk tips – tips sederhana (yang secara pribadi saya gunakan dan terapkan) untuk membuat presentasi menarik sekaligus mengena ke audiens. Yuk, langsung kita mulai pembahasannya!
Sebelum Anda memulai membuat draft presentasi Anda, ingatlah satu quote menarik dari Stephen Covey, pengarang buku 7 Habits for Highly Effective People berikut ini:
Begin with the end in mind – Stephen Covey
Artinya: Mulai-lah dengan hasil akhir yang Anda inginkan. Apa yang Anda inginkan dari audiens setelah mereka mendengarkan presentasi Anda? Apa pemikiran, perubahan atau tindakan yang Anda ingin audiens miliki sebagai hasil dari presentasi Anda?
Atau dengan kata lain, sebelum membuat draft presentasi, tentukan terlebih dahulu tujuan presentasi Anda.
Panduan bagaimana cara menentukan tujuan presentasi secara detil bisa Anda simak di video berikut ini. Sebagai informasi, video berikut adalah bagian dari pembelajaran online course Speak with Power Home Study Course. Info lengkap program ini, silahkan cek link berikut.
Setelah menentukan tujuan, sekarang barulah sekarang saaatnya Anda mulai menyusun draft presentasi. Berikut adalah tips – tips untuk merancang materi presentasi menarik dan mengena:
Ini adalah langkah sederhana dan penting yang sering dilewatkan oleh kebanyakan orang. Biasanya materi presentasi mereka hanya berasal dari copy paste makalah, data atau sumber informasi lain yang mereka miliki.
Sehingga wujud akhir Materi hanya berupa kumpulan data – data rumit, tidak terstruktur dan sering tidak berkorelasi antara satu dengan yang lain. Audiens dijejali dengan sekian banyak data yang tidak bisa mereka pahami (bahkan mengingat saja sulit).
Oleh karena itu langkah pertama supaya presentasi Anda bisa mengena, mudah dimengerti dan diingat oleh audiens adalah tentukan poin – poin utama yang ingin Anda sampaikan.
Jika presentasi Anda yang semula berdurasi 30 menit mendadak dipangkas waktunya hanya menjadi 1 menit, hal apakah yang harus Anda sampaikan?
Jawaban dari pertanyaan itu adalah yang seharusnya menjadi poin – poin utama presentasi Anda.
Analogi proses ini sama seperti ketika Anda menulis back cover sebuah buku. Anda harus merangkum seluruh isi buku dalam beberapa paragraf tulisan yang mampu memberikan informasi kepada pembaca tentang isi buku tersebut (sekaligus meyakinkan mereka untuk membawanya ke kasir dan membeli).
Satu hal yang perlu Anda ketahui bahwa banyak presentasi gagal bukan karena cara penyampaiannya yang kurang menarik, akan tetapi karena cara penyusunan materi (cara berpikir) yang tidak tepat.
Most presentation fail because of lack of thinking
Cerita itu mudah diingat (memorable). Cerita itu menarik. Cerita itu mampu mempertahankan perhatian audiens. Oleh karena itu gunakan cerita untuk mensupport poin – poin presentasi yang ingin Anda sampaikan.
Sedapat mungkin gunakan cerita atau pengalaman pribadi Anda. Audiens ingin mendengar kisah dan perspektif Anda (bukan kisah Colonel Sanders, Thomas Alva Edison dll). Selain itu dengan cerita pribadi berarti secara tidak langsung Anda sedang membangun kredibilitas.
Oleh karena itu temukan cerita yang bisa mendukung poin atau pesan yang ingin Anda sampaikan. Silahkan simak contohnya dalam video berikut ini.
Contoh cerita ini menyampaikan pesan “Penting untuk mengenal siapa audiens kita”. Sering saya menggunakan cerita ini dalam konteks menghadapi presentasi, interview atau menjual sesuatu.
Oh ya satu hal lagi.. cerita adalah sesuatu yang memang sudah Anda persiapkan sebelumnya (oleh karena itu tips ini saya letakkan dalam bagian merancang materi presentasi). Sedari awal Anda memang sudah merencanakan, bukannya di tengah-tengah presentasi tiba – tiba ingat dan ingin bercerita.
Setelah draft presentasi siap, sekaranglah saatnya untuk membawakan materi ke hadapan audiens yang sudah merelakan waktu berharga mereka untuk mendengarkan Anda. Apa saja tips – tipsnya supaya bisa mewujudkan presentasi menarik dan mengena? Simak langsung berikut ini:
Sudah sekian banyak tulisan yang saya dedikasikan untuk tips presentasi yang satu ini. Jikalau Anda ingin menghadirkan satu presentasi menarik dan mengena, maka berlatihlah. Kita bisa karena terbiasa.
Banyak orang tampil ke depan tanpa sebelumnya pernah berlatih isi presentasi mereka. Tidak heran jika akhirnya mereka merasa nervous, gugup dan sering blank di tengah – tengah presentasi.
Jadilah seperti seorang atlit. Mayoritas atlit menghabiskan 90% waktu mereka untuk berlatih dan hanya 10% (bahkan kurang) untuk berlomba. Kita presenter sering sebaliknya.
Berlatih, berlatih, berlatih ini adalah tips presentasi paling jitu yang sering dilupakan orang.
Anda tidak perlu seperti memiliki kepribadian lain untuk mampu membawakan presentasi menarik. Banyak orang mengira bahwa mereka perlu berpresentasi seperti layaknya motivator baru bisa menarik perhatian audiens.
Belum tentu gaya mereka cocok dengan tipe dan kepribadian Anda. Anda boleh belajar teknik dan cara yang mereka gunakan, akan tetapi tetap jadilah diri Anda sendiri.
Be yourself, everyone else is alrady taken – Oscar Wilde
3. Gunakan humor
Hayoo… apa ada di sini yang tidak suka tertawa?
Semua orang suka tertawa. Tertawa adalah sebuah ekspresi universal bahwa Anda merasa nyaman, terbuka dan bisa menerima apa yang disampaikan oleh orang lain.
Oleh karena itu mengapa tidak menggunakan humor dalam presentasi Anda?
Untuk menggunakan humor dalam presentasi Anda tidak harus menjadi seorang stand up comedian atau Mr. Bean. Humor juga sesuatu yang bisa dipelajari, bukanlah hanya karena bakat atau pembawaan.
Gunakan self deprecating humor (humor yang menertawakan diri Anda sendiri) untuk menjalin koneksi lebih dalam dengan audiens. Selain itu Anda juga bisa menggunakan bantuan cerita, video atau interaksi dengan audiens untuk menggali humor yang ada dalam presentasi Anda.
The end of laughter is followed by the height of listening – Jeffrey Gitomer
Nah, jadi sudah kita bahas tips – tips untuk menciptakan sebuah presentasi yang menarik sekaligus mengena untuk audiens Anda. Bisa dikatakan ini adalah rangkuman singkat tentang hal – hal yang secara pribadi saya gunakan dan terapkan ketika membawakan presentasi.
Saat Anda ingin mengetahui secara lebih detil dan mendalam tentang “How To” atau cara melakukan tips – tips yang ada di atas (beserta strategi dan teknik presentasi dan public speaking lainnya) maka Anda bisa simak program online course saya berikut.
Speak with Power Home Study Course adalah program pembelajaran presentasi / public speaking secara online (dalam bentuk video tutorial yang bisa diakses melalui laptop atau gadget Anda).
Cocok sekali sebagai alternatif pembelajaran untuk Anda yang sibuk (materi bisa dipelajari tanpa batasan waktu dan tempat). Plus dengan investasi yang relatif terjangkau dibanding live workshop.
Dengan total 4 modul utama yang terdiri dari 38 video tutorial berdurasi total lebih dari 4.5 jam pembelajaran, program ini siap mengantarkan Anda untuk membuat dan membawakan presentasi lebih baik dari 95% orang pada umumnya.
Informasi lengkap program dan registrasi bisa disimak melalui tombol berikut ini:
Informasi Detil Speak with Power HSC