Pengalaman di Millionaire Mind Intensive (MMI) Part 2

By David Pranata | Inspirasi

Mar 28

Setelah pada artikel yang lalu saya sudah membahas tentang preview isi workshop MMI, maka pada kesempatan kali ini saya akan membagikan apa saja yang sudah saya pelajari dari workshop selama tiga hari ini. Karena jika materi 3 hari langsung saya bagikan dalam satu tulisan bakal puaannjaaanng banget, maka untuk artikel yang kali ini saya akan bagikan khusus apa yang saya dapatkan pada hari pertama.

Semoga dari sharing ini anda juga bisa mendapat manfaat dan inspirasi daripadanya.

MMI

Tentang belief system

Di sesi awal workshop kami diberikan satu list yang berisi belief atau kepercayaan yang kita miliki tentang uang. Total ada 72 pernyataan yang musti kita identifikasi seberapa setuju atau tidak setuju kita terhadap pernyataan tersebut, Beberapa contoh diantaranya adalah:

  • Uang adalah akar segala kejahatan
  • Saya tidak layak untuk bisa menjadi kaya
  • Untuk menjadi kaya, saya harus bekerja keras dan mengorbankan waktu dengan keluarga
  • Tidak mudah untuk mendapatkan uang

Ternyata setelah diidentifikasi, saya masih juga punya banyak keyakinan-keyakinan yang kurang mendukung (haha.. masih banyak PR yang perlu saya benahi nih)

Seringkali yang menghambat kita untuk bisa lebih berhasil di dalam hidup ini adalah keyakinan-keyakinan yang tidak mendukung tersebut. Misalnya saja anda punya keyakinan  “Untuk menjadi kaya saya harus mengorbankan waktu dengan keluarga”, padahal menurut anda keluarga adalah prioritas penting di dalam hidup. Apa yang terjadi? Tentunya akan banyak konflik internal di dalam diri anda yang akhirnya membuat pencapaian anda tidak maksimal.

Tujuan dalam winning the money game

Setelah itu kita juga mendapat pencerahan πŸ™‚ bahwa tujuan kita untuk memenangkan money game adalah untuk mencapai kebebasan finansial. Sedang apa itu sendiri definisi kebebasan finansial? Apakah itu….

  • memiliki uang yang banyak sekali? (yang sampe ngitungnya saja susah dan nggak selesai-selesai)
  • memiliki rumah mewah seluas 2 hektar beserta mobil dan helikopter

Ternyata definisi bebas finansial bukanlah seperti gambaran di atas. Kebebasan finansial berarti jika anda memiliki passive income yang lebih besar dari pengeluaran dan gaya hidup yang anda inginkan. Dengan mencapai kebebasan finansial berarti anda bisa menjalani hidup yang anda inginkan tanpa harus bekerja atau tergantung pada orang lain akan uang. Ada quote yang bagus tentang hal ini yaitu:

“I work because I choose to, not because I have to”

Dari deskripsi di atas ada satu istilah yang menarik yaitu passive income. Apa sih itu passive income? Passive income adalah penghasilan yang diperoleh tanpa kita perlu aktif bekerja, contoh yang paling gampang adalah bunga deposito. Anda tinggal meletakkan uang anda di bank, maka otomatis anda akan mendapat bunganya. Nah.. anda disebut bebas finansial jika bunga deposito tiap bulannya tadi bisa cukup untuk membiayai gaya hidup anda.

Sampe di sini mungkin anda protes…“Tapi Pak, bunga deposito kan kecil, mana mungkin cukup membiayai biaya hidup saya?”

“Benar sekali” πŸ™‚ oleh karena itu jika anda ingin lebih cepat mencapainya, musti juga mempelajari instrumen-instrumen lain yang bisa dan lebih cepat menghasilkan passive income. Misalnya saja:

  • Bisnis yang bisa menghasilkan income tanpa perlu kehadiran anda
  • Investasi di pasar modal
  • Hasil sewa properti (bisa saja rumah yang anda kontrakkan atau kost kan)

Jadi sekali lagi.. tujuan anda adalah bisa mengembangkan passive income sampai lebih besar dari jumlah pengeluaran dan gaya hidup yang anda inginkan. Jika itu tercapai anda bisa berteriak “I am financially free” πŸ™‚

Tentang Money Management

Untuk bisa menjadi kaya, ternyata yang dibutuhkan bukanlah kemampuan menghasilkan uang dalam jumlah besar saja. Banyak cerita tentang seseorang dengan penghasilan yang super besar, yang akhirnya bangkrut bahkan terjebak utang karena mereka tidak memiliki skill yang satu ini. Apakah skill tersebut?

Yup betul sekali.. kemampuan untuk mengelola uang.

Berapa pun uang yang anda dapatkan (Yup… BERAPAPUN, tidak peduli seberapa besar (atau seberapa kecil) penghasilan anda), anda harus mengelolanya. Jika anda tidak pernah mengelolanya kemungkinan besar anda tidak akan pernah bisa mencapai tujuan yang telah saya bahas di atas.

Nah.. di sini kita dijelaskan cara yang simpel dalam kita mengelola keuangan kita, yaitu dengan membagi penghasilan yang kita dapatkan ke dalam jar/toples-toples yang sudah kita alokasikan untuk hal tertentu. Berikut rincian alokasinya:

  • 10% untuk FFA (Financial Freedom Account)
  • 10% untuk LTSS (Long Term Savings for Spending)
  • 10% untuk Education
  • 55% untuk Necessities
  • 10% untuk Play
  • 5% untuk Give

Saya beri penjelasan masing-masing alokasi ya….

FFA adalah uang yang kita sisihkan untuk mengembangkan passive income anda, ini adalah kendaraan utama untuk mencapai kebebasan finansial anda. Contoh penggunaan alokasi ini adalah untuk membeli saham, reksa dana, bisnis franchise dst.

LTSS adalah uang yang kita tabung untuk keperluan di masa mendatang. Misal saja anda ingin membeli sebuah komputer baru, nah anda bisa menabung setiap bulannya di akun ini sampai terkumpul cukup untuk membeli komputer tersebut. Akun ini juga berfungsi sebagai dana cadangan untuk hal-hal yang tidak terduga (misalnya: perbaikan rumah, sakit mendadak dst)

Education adalah dana yang anda sisihkan untuk mengembangkan diri anda. Bisa jadi anda gunakan untuk membeli buku-buku, mengikuti seminar, belajar investasi dst.

Necessities adalah dana untuk kebutuhan sehari-hari anda. Biaya makan, bensin, belanjaan sehari-hari dst akan masuk ke dalam akun ini.

Play (saya yakin ini adalah akun favorit anda) adalah dana yang anda alokasikan untuk menikmati indahnya hidup ini πŸ™‚ Saran untuk penggunaan akun ini adalah “Go for quality not quantity”. Anda bisa gunakan untuk makan di restoran yang mungkin sebelumnya tidak pernah anda kunjungi (karena harganya yang wahh…), atau mungkin untuk menicure pedicure atau apapun itu yang anda sukai.

Give adalah dana yang anda sisihkan untuk memberi kepada orang lain yang membutuhkan. Bisa jadi memberi kepada organisasi amal, panti asuhan atau siapa pun itu yang mungkin membutuhkan bantuan anda.

Sampai di sini mungkin anda bertanya “Pak.. tapi saya susah deh mengikuti rumusan persentase tersebut.” Mungkin ada yang berpendapat Necessities saya kurang kalau cuma 55%, atau mungkin ada juga yang berkata Play saya kalau 10% nggak cukup πŸ™‚

Jikalau persentase di atas tidak sesuai dengan kondisi anda saat ini, silahkan saja anda atur ulang persentasenya. Yang penting adalah kebiasaannya bukan jumlahnya. Dan sekali lagi berapapun jumlah yang anda hasilkan, anda wajib untuk mengaturnya.

Saya sendiri sudah mempraktekkan loo…. ini dia foto stoples untuk akun FFA saya.

Toples FFA

Nah.. kurang lebih itulah apa yang saya dapatkan di hari pertama workshop, lalu apa yang saya dapatkan di hari kedua? Nantikan saja seri berikutnya ya..

Pertanyaan: “Adakah belief atau kebiasaan anda yang tidak mendukung untuk mencapai kebebasan finansial anda?” Silahkan anda sharingkan pada kolom komentar yang ada di bawah

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"