Seperti yang sudah sempat saya sampaikan minggu lalu, pada artikel kali ini saya akan membahas tentang pelajaran presentasi yang saya dapatkan dari pengalaman menghadiri workshop Millionaire Mind Intensive (MMI) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Lead trainer dari program ini, Mr. Robert Riopel, bisa menyampaikan presentasi selama 3 hari penuh (jam 9 pagi s/d jam 11 malam) tanpa membuat kita mengantuk, bahkan terus bersemangat.
Apa rahasianya bisa mempertahankan perhatian dan semangat dari audiens sampai selama itu?
Tentu saja faktornya kompleks, banyak hal yang berpengaruh. Jikalau anda sudah mempelajari video pertama dari Free Video Series belajar presentasi yang saya berikan, tentunya anda sudah mengetahui apa saja faktor-faktor tersebut. Faktor-faktornya adalah topik, struktur, konten, cara penyampaian dan setting yang semuanya mendukung.
Dari sedemikian banyak hal yang saya pelajari dan menginsipirasi dari dia, ada dua hal yang sangat menarik perhatian saya. Â Setelah mengetahui dua hal ini langsung saya terapkan dalam presentasi saya yang berikutnya.
Hasilnya?
Benar-benar dahsyat, saya bisa merasakan bagaimana efektifitas presentasi dan kemampuan saya untuk mempertahankan perhatian dari audiens meningkat. Nah.. saya yakin anda pun tidak ingin ketinggalan mencoba betapa dahsyatnya teknik ini. Berikut adalah dua teknik presentasi yang saya pelajari dari dia.
[bluebox] Notes: Dalam hal ini  presentasi yang dimaksud adalah dalam konteks memberikan sebuah training (presentasi dengan durasi relatif panjang, banyak terdapat aktifitas dan bertujuan untuk mengajarkan skill baru kepada audiens). Beberapa teknik training sangat memungkinkan untuk digunakan juga dalam presentasi, tergantung dari konteks (situasi dan kondisi) anda berpresentasi. [/bluebox]Pertanyaan 100% adalah sebuah pertanyaan yang menuntut 100% dari audiens untuk merespon apa yang sampaikan. Pertanyaan yang disampaikan biasanya erat kaitannya dengan manfaat yang bakal mereka dapatkan dari presentasi anda.
Contohnya adalah sebagai berikut:
Anda membuka presentasi dengan bertanya “Siapa yang ingin lebih percaya diri dan lebih sukses dalam hidup?” (sambil anda mengangkat tangan mengindikasikan bahwa yang setuju supaya angkat tangan)
Sudah jelas-jelas bahwa semua orang ingin lebih percaya diri dan sukses dalam hidup, jadi respon yang anda harapkan adalah seluruh audiens mengangkat tangannya. Jikalau anda berhasil membuat seluruh audiens mengangkat tangan “Selamat, anda sudah mendapatkan perhatian dari seluruh audiens, anda tinggal melanjutkan ke step presentasi anda yang berikutnya”
“Tapi Pak.. bagaimana jika tidak banyak audiens yang angkat tangan atau bahkan hanya ada satu orang saja yang angkat tangan?” 🙂
Ini adalah indikasi bahwa anda masih belum berhasil mendapatkan perhatian dari mereka seluruhnya. Jika anda mengalami hal ini maka yang anda lakukan berikutnya adalah dengan berkata “Oohh.. Maaf, maaf.. mungkin tadi saya salah bertanya, (dan kemudian ulangi kembali pertanyaan anda dengan volume dan power yang besar) Siapa yang ingin lebih percaya diri dan lebih sukses dalam hidup?”
Niscaya anda akan berhasil membuat seluruh audiens mengangkat tangan 🙂 Dengan ini maka anda sudah berhasil mendapatkan perhatian dari seluruh audiens di awal presentasi anda.
Selama workshop tiga hari berlangsung, kami tidak henti-hentinya diminta angkat tangan (untuk menjawab pertanyaan), mengulangi apa yang dia sampaikan, menjawab apa yang dia tanyakan, ber hi five (tos tangan) dengan teman yang ada di sebelah kita dan berdiskusi tentang materi dengan peserta lain.
Saya akhirnya menyadari bahwa apa yang dia lakukan dan minta tersebut ada maksudnya. Hal tersebut dilakukan supaya kita berpindah state (posisi badan), yang menyebabkan energi mengalir dan kita tidak lagi mengantuk.
Hal ini akan sangat berbeda jika dari awal sampai akhir kita hanya duduk diam di kursi, mendengarkan, tanpa bergerak sama sekali. Sudah pasti anda akan mengantuk, apa lagi jika presentasi yang disampaikan berdurasi cukup panjang.
Oleh karena itu dalam presentasi (terlebih dengan durasi panjang, seperti sebuah training), anda musti juga pandai-pandai mengatur energi audiens. Sering-seringlah mengubah state mereka, anda bisa lakukan hal ini dengan lebih interaktif dan menggunakan beberapa cara seperti yang sudah saya sebutkan di atas.
————————————————————————————————————–
Hanya saja pesan saya, dalam penerapannya sesuaikanlah juga dengan konteks presentasi yang anda lakukan. Belum tentu teknik di atas sesuai digunakan untuk konteks presentasi anda. Contohnya adalah mungkin dua teknik tersebut akan kurang sesuai jika anda gunakan dalam presentasi sidang skripsi 🙂
Pertanyaan: “Adakah teknik lain untuk mendapatkan dan mempertahankan perhatian audiens yang anda ketahui?” Silahkan sharingkan jawaban anda pada kolom komentar