Bahasa Public Speaking: Ini Dia Perbedaaan Gaya Bicara Mengobrol dan Presentasi

By David Pranata | Tips Presentasi

Feb 04

Mengapa Anda bisa tetap terjaga dan fokus ketika mengobrol dengan teman akan tetapi harus berjuang keras menahan kantuk ketika mendengarkan sebuah presentasi? Simak artikel berikut untuk mengetahui sebab-sebabnya.

ngobrol-presentasi

Mengobrol dan Presentasi: Apa Perbedaannya?

Di saat santai mengobrol bersama teman di sebuah cafe, Anda sering tidak sadar jika waktu bisa berlalu dengan demikian cepat. Ketika melihat jam Anda kaget karena tidak terasa sudah menghabiskan lebih dari tiga jam untuk mengobrol (dan bergosip). Dalam pembicaraan tidak sekalipun Anda menguap, plus Anda bisa fokus menangkap dan memperhatikan teman Anda yang asyik bercerita.

Nah.. ceritanya akan menjadi sangat berbeda jika Anda harus mendengarkan sebuah presentasi 🙂

Waktu melihat jam, Anda merasa heran “Kok dari tadi nggak maju-maju sih.. masih tetap jam segini” bahkan Anda sempat curiga ada yang sengaja melambatkan putaran jamnya. Selama mendengarkan presentasi, Anda juga berjuang keras menahan kantuk. Ketika selesai dan ada teman yang bertanya “Apa tadi isi presentasinya?” Anda hanya bisa melongo karena tidak ingat sama sekali.

Situasi yang kontras bukan? Dan mengapa hal ini bisa terjadi?

Karena kedua hal ini memang konteksnya berbeda. Dibutuhkan gaya bicara dan skill yang berbeda pula untuk bisa melakukan kedua hal tersebut dengan efektif.

Sayangnya kebanyakan orang kerapkali tidak mengerti perbedaannya. Dan mereka tidak mempelajari skillnya. Ketika presentasi mereka mengandalkan skill mengobrol yang mengakibatkan akhirnya mereka harus berpresentasi menghadapi audiens yang sebenarnya berharap bisa berada di tempat lain.

Haha.. untung saja kebalikannya lebih jarang terjadi (orang yang mengobrol dengan menggunakan skill presentasi). Walaupun ada juga sih orang yang seperti itu… mereka ini adalah yang tiap mengobrol selalu mendominasi pembicaraan dan bicara tiada henti (sampai Anda bingung menghentikannya dan akhirnya terkantuk kantuk).

Berikut akan saya uraikan lebih lanjut apa yang menjadi perbedaan antara mengobrol dan presentasi. Dengan ini Anda akan mendapat pencerahan dimana di satu situasi Anda bisa senantiasa terjaga tapi di situasi lain Anda harus berjuang keras menahan kantuk.

Mengobrol: Dan mengapa lawan bicara Anda bisa tetap terjaga

Inilah skill yang saya rasa Anda sudah expert, sudah dari sejak kecil Anda terus melatih dan mempraktekkan skill ini. Saya kira Anda juga relatif tidak butuh bantuan untuk cara mengobrol dengan teman (apalagi bergosip).

Obrolan santai: saat kita bisa tetap fokus dan memperhatikan

Obrolan santai: saat kita bisa tetap fokus dan memperhatikan

Inilah beberapa sebab mengapa Anda dan lawan bicara Anda bisa terus terjadi terjaga sepanjang pembicaraan.

(1) Pembicaraannya terjadi secara bergantian

Ketika mengobrol pembicaraan terjadi secara bergantian, seperti ketika bermain badminton. Kita mengucapkan sesuatu, lawan bicara menanggapi, kita ganti menanggapi dan seterusnya. Dan supaya hal ini berlangsung dengan mulus Anda harus senantiasa memperhatikan lawan bicara supaya tahu kapan nantinya giliran untuk Anda bicara tiba.

(2) Anda harus menunjukkan jika Anda mendengarkan

Selain mengetahui tanda-tanda kapan giliran Anda untuk berbicara, Anda juga harus fokus dan mendengarkan isi pembicaraan lawan bicara. Mengapa? Karena akan tiba saatnya dimana Anda harus berkomentar atau menjawab isi pembicaraan dari lawan bicara.

Tidak ingin ketika ditanya bingung begini kan?

Tidak ingin ketika ditanya bingung begini kan?

Karena ketika tidak fokus dan tiba-tiba ditanya lalu tidak bisa menjawab, hal ini akan menunjukkan bahwa kita tidak mendengarkan atau kurang mengapresiasi lawan bicara. Tentunya jika ini terjadi dampaknya terhadap hubungan Anda dan lawan bicara akan kurang baik.

(3) Anda bisa bertanya, mengklarifikasi bahkan mengubah topik pembicaraan

Dalam obrolan, jika ada sesuatu yang kurang jelas atau ingin Anda klarifikasi bisa Anda lakukan saat itu juga. Si pembicara akan langsung mendapatkan feedback dan menjelaskan lebih lanjut. Hal ini akan memastikan bahwa Anda akan senantiasa bisa mengikuti topik pembicaraan.

Ataupun jika topik pembicaraan tidak sesuai dengan minat, Anda bisa saja langsung mengganti atau membelokkan topik pembicaraan. Sehingga Anda berdua akan senantiasa berbicara di topik-topik bahasan yang Anda minati.

Nah, jadi itulah tadi insentif atau situasi yang membuat Anda bisa senantiasa terjaga di dalam pembicaraan atau obrolan dengan teman. Akan tetapi bagaimana dengan presentasi? Yuk simak ulasannya berikut.

Presentasi: Dan mengapa audiens harus menahan kantuk

Berbeda dengan obrolan, ini adalah skill yang relatif jarang (atau bahkan tidak pernah) Anda pelajari sebelumnya. Frekuensi melakukannya juga lebih jarang, bahkan belum tentu tiap hari atau tiap minggu Anda bisa presentasi.

Presentasi: Saat kita harus berjuang tidak tertidur

Presentasi: Saat kita harus berjuang tidak tertidur

Berikut adalah sebab-sebab mengapa situasi dalam presentasi bisa sedemikian berbeda dengan apa yang terjadi dalam sebuah obrolan santai.

(1) Pembicaraan didominasi oleh satu pihak

Dalam presentasi, mayoritas pembicaraan akan dilakukan oleh satu pihak. Dan presentasi sendiri bisa berlangsung dalam waktu yang cukup panjang, bisa jadi 10 menit, 30 menit sampai dengan 90 menit. Selama jangka waktu itu audiens hanya duduk mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara.

(2) Audiens tahu bahwa mereka tidak harus berbicara

Dalam presentasi audiens juga tahu bahwa mereka tidak dituntut untuk berbicara, berkomentar atau menanggapi. Oleh karena itu intensif (atau ketakutan) untuk harus fokus memperhatikan dan mengetahui konten pembicaraan hilang.

Mereka merasa aman karena kecil sekali kemungkinan tiba-tiba ditunjuk untuk berkomentar atau menjawab pertanyaan dari pembicara. Sebagai akibatnya seringkali dalam presentasi pikiran audiens pun bisa mengembara ke mana-mana (memikirkan apa menu makan siang atau mau jalan-jalan ke mana setelah ini).

(3) Susah atau (bahkan tidak mungkin) bertanya dan mengganti topik

Dalam presentasi, jika ada satu topik bahasan yang kurang Anda mengerti akan susah sekali untuk tiba-tiba langsung bertanya. Sesi tanya jawab biasanya diadakan khusus di akhir presentasi (ketika sampai saat itu biasanya Anda malah sudah lupa apa pertanyaannya tadi). Sehingga begitu audiens tidak mengerti topik yang sedang disampaikan, mereka akan langsung berhenti untuk mendengar.

Demikian juga halnya dengan topik, seringkali presenter berbicara di dalam topik yang sebenarnya kurang Anda minati. Jikalau hal ini terjadi tidak mungkin Anda langsung berdiri dan berkata “Pak.. saya kurang cocok dengan topik ini, bisa nggak diganti dengan yang lain”. Bisa-bisa Anda dikira tidak sopan bahkan disangka orang aneh oleh presenter dan peserta yang lain.

Jadi itu dia tadi perbedaan situasi antara sebuah obrolan dan presentasi yang menyebabkan Anda bisa tetap terjaga atau harus berusaha keras untuk menahan kantuk. Secara kondisi, memang dalam presentasi nantinya akan membutuhkan skill-skill khusus yang berbeda dengan skill mengobrol pada umumnya.

Untuk mengetahui tips-tips dan apa yang harus Anda lakukan supaya bisa tetap menjaga audiens terjaga dan fokus dalam sebuah presentasi, nantikan dalam artikel berikutnya ya! Pada artikel berikutnya saya akan membahas tentang strategi dan cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk memenangkan perhatian dan fokus audiens.

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"