Dua Senjata Utama Saya dalam Berpresentasi

By David Pranata | Tips Presentasi

Feb 23

Jikalau saya diminta menyebutkan dua hal yang bisa membuat presentasi menjadi menarik, berbeda dan berdampak, maka tanpa ragu saya akan menyebutkan dua hal ini.

dua-senjata

Dengan menguasai dua hal ini maka anda akan berada di atas rata-rata kebanyakan presenter lain. Mereka biasanya tidak berani mencoba atau beranggapan bahwa mereka tidak pernah akan bisa menguasai dua hal ini. Padahal sama dengan ilmu-ilmu lain, dua senjata utama ini juga bisa dipelajari.

Nah, sampai di sini anda pasti sudah penasaran 🙂 . Apa sih yang dari tadi disebut-sebut dengan dua senjata rahasia presentasi ini?

Dua senjata rahasia tersebut adalah kemampuan storytelling dan humor.

Kuasai dua hal di atas dan anda akan mampu membuat audiens duduk lekat di kursi mereka, mengikuti jalannya presentasi anda dengan antusias dan tertawa terbahak-bahak sambil belajar. Sekarang mari kita pelajari kedua senjata rahasia ini.

Storytelling / kemampuan bercerita

Sudah bukan rahasia lagi jika kita suka mendengarkan cerita. Sebuah film atau novel jika ingin sukses haruslah didukung dengan jalan cerita yang kuat. Sama halnya dengan presentasi, jika anda ingin presentasi anda diingat dan disukai orang, gunakanlah juga cerita yang berkesan.

Dalam hal ini cerita yang saya maksud bukanlah cerita Cinderella, Pinokio atau Malin Kundang. Bukan juga cerita yang tidak ada hubungannya dengan poin presentasi yang hendak anda sampaikan. Cerita yang anda gunakan haruslah sesuai dengan poin presentasi karena sebenarnya cerita digunakan untuk menyampaikan poin anda supaya lebih mengena dan diingat.

Anda bisa menggunakan cerita dari orang terkenal, cerita rakyat yang ada, cerita yang mengandung pesan moral, akan tetapi saran saya sedapat mungkin gunakanlah cerita yang berasal dari pengalaman pribadi anda. Anda memiliki kredibilitas tertinggi ketika menceritakan pengalaman pribadi anda, selain itu juga menunjukkan kepada audiens bahwa anda pernah mengalaminya sendiri.

Saya sering sekali menggunakan cerita dalam presentasi saya. Berikut saya berikan contoh cerita-cerita yang saya gunakan beserta pesan yang hendak saya sampaikan:

  • Menyampaikan pesan “kenalilah audiens anda”, silahkan simak ceritanya di link berikut
  • Menyampaikan pesan “kemampuan berpresentasi bisa dipelajari”, silahkan simak ceritanya di link berikut

Plus jangan ketinggalan juga menonton video dari “World Champion of Public Speaking 2014”, di mana dia juga menggunakan cerita untuk menyampaikan pesannya. Silahkan nikmati videonya di link berikut.

Kemampuan menggunakan humor

Gabungkan kemampuan bercerita dengan humor, maka anda akan mendapat kombinasi yang mematikan (eh salah.. maksud saya kombinasi yang memukau 🙂 ). Hanya saja ketika saya menyebutkan penggunaan humor sebagai salah satu senjata rahasia, banyak orang langsung berkata:

  • Waduh Pak.. saya ini orangnya serius, sama sekali tidak bisa melucu
  • Wahh.. humor itu bukan kekuatan saya deh
  • Masa kita harus ngafalin buku jokes sih

Nah, ini dia respon saya. Humor juga adalah sesuatu yang juga bisa dipelajari, dulu saya juga tidak tahu bagaimana caranya membuat orang tertawa. Di awal-awal saya belajar, saya hanya bisa membuat 2 orang dari total 80 audiens tertawa dengan kalimat yang saya anggap sudah paling lucu. Menyedihkan sekali bukan?

Anda juga tidak perlu menghafalkan buku jokes untuk bisa menggunakan humor. Justru menggunakan jokes dari internet atau buku kurang efektif, berikut sebabnya:

  • Salah seorang dari audiens mungkin pernah mendengar jokes itu dan berkomentar mendahului persis di bagian punchline / bagian yang lucu (saya pernah mengalaminya 🙁 )
  • Audiens sudah siap dan tahu bahwa anda akan mencoba melucu (yang justru membuat mereka lebih susah tertawa)
  • Bagi yang sudah pernah mendengar jokes tersebut bisa saja menganggap presentasi anda tidak orisinil

Lahhh… kalau begitu bagaimana cara menggunakan humor dalam presentasi?

Solusi paling cepat adalah dengan mengikuti program audio tips “Make Them Laugh” yang saya miliki (loo. kok malah jadi promosi? 🙂 )  Haha… berikut saya coba sharingkan bagaimana satu kunci menggunakan humor dalam presentasi.

Pernahkah anda melihat acara sitkom? contohnya acara televisi Friends, Big Bang Theory atau How I Met Your Mother. Bagaimana mereka bisa lucu? bukan karena saling menceritakan jokes bukan?

Anda bisa tertawa karena dialog yang terjadi antar karakter. Dialog adalah kunci untuk memunculkan humor. Sedang dialog sendiri bisa terjadi di berbagai tempat, berikut saya berikan dua contohnya:

  • Dialog antar karakter dalam cerita. Contohnya dalam cerita, saya sedang bercakap-cakap dengan teman saya dan dia berkata “David.. kalau kamu ingin jadi orang sukses kamu butuh tiga hal yaitu hasrat yang kuat, ketekunan dan ….(hening sejenak) pacar yang kaya” (semoga anda bisa ketawa 🙂 )
  • Dialog antara anda dengan audiens. Contohnya waktu menerima jawaban dari audiens saya berkata “Okay.. bagus sekali jawaban yang sudah anda berikan. Saya cermati bahwa semua jawaban anda ada satu kesamaan yaitu… (hening sejenak) semuanya salah” (semoga anda bisa ketawa lagi 🙂 )

Jadi untuk bisa membuat humor kuncinya ada di dialog, akan susah membuat humor dengan bentuk narasi. Dari dua contoh di atas bisa anda cermati bahwa kemampuan storytelling dan kemampuan membuat presentasi yang interaktif akan sangat membantu.


Jadi itu tadi adalah dua senjata utama saya dalam menciptakan presentasi yang menarik dan menghibur. Dua hal ini sebetulnya sangat berkaitan erat, cerita akan menjadi lebih menarik jika ada unsur humor. Humor juga akan menjadi lebih mudah ditimbulkan ketika berada dalam dialog sebuah cerita.

Silahkan bereksperimen menggunakan dua senjata utama presentasi ini dan alamilah sendiri hasilnya!

Pertanyaan: “Mengapa anda bisa tertawa ketika menyaksikan atau mendengar sesuatu?” Sharingkan jawaban anda pada kolom komentar di bawah. Jawaban anda itulah kunci humor, jika anda bisa mengetahui alasan mengapa orang tertawa anda tinggal menduplikasikannya di kesempatan yang lain.

 

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"