Pernahkah anda bertemu dengan seseorang yang baru saja anda kenal akan tetapi sudah merasa seperti menjadi teman lama? Anda bisa membuat hal tersebut lebih sering terjadi dengan mempraktekkan tips dari artikel ini.
Mungkin anda pernah mengalami hal di atas (cepat klik dengan orang lain), akan tetapi anda tidak tahu hal apa yang bisa menyebabkan diri anda sedemikian cepat klik dengan orang tersebut. Di sisi lain ada juga orang lain yang sudah anda kenal sekian tahun akan tetapi susah sekali bisa klik dan lebih dekat dengan mereka.
Tentunya ada beberapa faktor yang bisa membuat anda bisa cepat klik dengan seseorang. Pada artikel ini saya akan sharingkan satu diantaranya. Faktor tersebut tidak lain adalah….
Yup benar sekali, kita akan cepat klik dengan orang yang memiliki kesamaan dengan kita. Dengan memiliki kesamaan maka kita akan merasa menjadi bagian dari satu kelompok dan dari situ pulalah topik pembicaraan bisa mulai berkembang.
Misalnya saja anda bertemu seseorang yang kebetulan nama depan atau tanggal lahirnya sama dengan anda, saya cukup yakin anda bisa langsung merasa klop dengan dia. Rasanya seperti menjadi bagian dari komunitas pemilik nama “Andi” atau komunitas orang yang lahir di tanggal 29 Februari 🙂
Dari kesamaan pulalah, topik pembicaraan bisa berkembang. Anda bisa bayangkan betapa susahnya menjalin pembicaraan jika anda tidak bisa menemukan kesamaan seperti contoh sebagai berikut:
A Â : Ngomong-ngomong, kamu suka baca buku nggak?
B Â : Waduhh… lihat buku sebentar saja saya sudah langsung ngantuk
A Â : Kalau nonton film, suka nggak?
B Â : Bagi saya nonton film itu cuma buang-buang waktu saja
A Â : Ohh… begitu ya, kalau jalan-jalan menikmati pemandangan?
B Â : Itu sih cuma bikin capek aja
A Â : @_@
Tentunya ada cara untuk bisa menghadapi orang yang sama sekali berbeda dengan anda seperti contoh di atas. Akan tetapi pembicaraan dan hubungan akan lebih cepat klik jikalau anda bisa menemukan kesamaan satu sama lain. Misalnya saja anda bertemu dengan orang yang ternyata memiliki hobi yang sama yaitu bersepeda. Dari situ biasanya pembicaraan akan mulai berkembang dan anda menjadi cepat klik.
Jadi kalau begitu tugas anda ketika ingin lebih cepat klik dan membangun hubungan baik dengan orang lain adalah menjadi detektif dengan mencari kesamaan dengan orang lain. Lalu.. hal apa saja yang bisa disamakan?
Ada beberapa hal yang bisa anda cari dan jalin kesamaannya dengan orang lain, berikut adalah beberapa diantaranya:
Kesamaan latar belakang tentu saja tidak bisa dibuat, hanya bisa ditemukan saja. Misalnya adalah kesamaan nama, daerah asal, tempat tinggal, agama dst.
Dalam kondisi yang ekstrim (mayoritas orang lain lain berbeda) hal ini akan menjadi semakin kuat efeknya. Misalnya saja ketika anda berwisata ke Zimbabwe, ketika menoleh ke kanan dan kiri semua tulisan, billboard dan petunjuk ditulis dalam huruf dan bahasa yang tidak anda ketahui. Tiba-tiba ada seseorang menepuk bahu anda dan berkata “Hi.. dari Indonesia ya, perkenalkan nama saya Dani. Saya juga dari Indonesia”.
Saya yakin anda pasti langsung cepat sekali klik dengan dia.
Notes: contoh ini efektif ketika anda berada dalam lingkugan di mana mayoritas berbeda ya. Jika anda tinggal di Surabaya dan tiap kali bertemu orang baru anda berkata “Wah… saya juga tinggal di Surabaya”, bisa-bisa bukannya cepat klik, malahan anda dianggap orang aneh 🙂
Hal-hal yang sama-sama anda ketahui dan suka tentunya akan menjadi topik pembicaraan menarik untuk anda berdua. Dan sebenarnya ini adalah hal yang otomatis anda lakukan ketika bertemu dengan orang yang baru anda kenal. Misalnya saja serangkaian pertanyaan ini:
“Asalnya dari mana? Dulu kuliahnya di mana? Oh.. di sana kenal dengan si A nggak?”
Dan dari serangkaian pertanyaan di atas, anda menemukan bahwa anda berdua sama-sama mengenal si A. Akhirnya si A akan menjadi awal topik pembicaraan ketika anda mengobrol dengan dia.
Contoh-contoh lain membangun kesamaan dalam hal ini adalah menemukan hobi yang sama, teman yang sama, minat dan kesukaan yang sama. Nantinya hal tersebut akan menjadi topik awal pembicaraan anda.
Misal suatu waktu anda hendak meminta seorang abang becak atau tukang ojek untuk mengantarkan anda ke suatu tempat. Apakah anda akan berkata:
“Abang pengendara becak, bersediakah Bapak mengantarkan saya ke tempat tujuan saya di sana. Jika Bapak bersedia bisakah Bapak memberikan penawarannya terlebih dahulu?”
Saya yakin jika anda berbicaranya seperti itu pasti abang becaknya menatap anda dengan tertegun. Mengapa? Gaya bicaranya tidak pas banget. Jikalau anda bercakap-cakap dengan abang becak, sesuaikan pula gaya bicara anda. Misalalnya saja dengan berkata “Pak… antar ke sana berapa?” atau bagi yang tinggal di Jawa dan mengerti bahasa Jawa akan berkata “Pak… sampeyan nganggur? Nang kono piro?”
Akan tetapi gaya bicara dengan abang becak tersebut, tentu saja tidak bisa anda terapkan ketika menghadapi klien atau Bapak Direktur tempat anda bekerja 🙂 Sesuaikan gaya bicara anda dengan konteks yang ada. Jika menghadapi abang becak, berbicaralah seperti abang becak. Jika menghadapi klien atau bos, berbicaralah seperti gaya bicara mereka.
Kelihatannya hal ini adalah sesuatu yang simpel, akan tetapi tahukah anda jika salah satu keluhan paling besar dunia profesional terhadap mahasiswa adalah masalah komunikasi? Salah satu yang sering terjadi adalah ketika mahasiswa berbicara di konteks profesional (menghadapi klien dan boss), mereka berkomunikasi persis seperti ketika mereka menghadapi teman baiknya. Hasilnya tentu saja mereka tidak akan bisa klik.
Ilmu NLP (Neuro Linguistic Programming) mengatakan bahwa salah satu cara untuk cepat membangun rapport (hubungan baik) dengan orang lain adalah dengan menyamakan bahasa tubuh anda dengan lawan bicara. Istilah ini disebut di NLP dengan proses mirroring.
Misalnya saja lawan bicara anda sedang duduk, badan agak condong ke depan dan posisi kaki menyilang, maka anda juga bisa mengikuti bahasa tubuhnya yaitu dengan duduk agak mencondongkan badan ke depan dan menyilangkan kaki.
Hanya saja saran saya, lakukan hal ini dengan halus (tidak kentara). Kalau tidak bisa-bisa malah terlihat aneh, misal lawan bicara garuk-garuk kepala, anda ikut garuk-garuk kepala 🙂
Okay.. itu tadi empat tips membangun kesamaan yang bisa anda gunakan untuk membangun hubungan baik dengan orang lain. Silahkan mencoba dan mempraktekkan sendiri untuk melihat hasilnya.
Pertanyaan: “Adakah kesamaan lain yang bisa anda bangun selain dari 4 hal di atas?” Sharingkan jawaban anda pada kolom komentar yang ada di bawah.