Menggunakan “Komitmen” untuk Memulai Perubahan

By David Pranata | Inspirasi

Mar 19

Tidak terasa sudah lama sekali saya tidak mengupdate blog ini, waktu saya lihat artikel terakhir tertanggal 5 Januari. Hmm.. berarti sudah 2 bulan lebih blog ini tidak terupdate. Sampai-sampai ketika mau login masuk saja passwordnya lupa-lupa ingat =)

Yes

Akhir-akhir ini memang waktu saya banyak tersita untuk membuat materi-materi video yang rencananya nanti saya luncurkan menjadi seri video tutorial belajar presentasi. Hehe.. tunggu tanggal launching nya ya! Akan tetapi alasan utama blog ini tidak terupdate adalah…… “malas dan suka menunda-nunda” 😥  padahal dulu saya pernah menulis artikel tentang cara mengatasi sifat suka menunda-nunda.

Akan tetapi berita baiknya nih.. pas akhir-akhir ini saya sedang membaca dua buku yaitu “How We Decide” dan “The Chimp Paradox”, dari dua buku ini saya jadi lebih bisa memahami tentang apa yang terjadi pada diri saya.

Ceritanya begini.. pada diri kita selalu ada bagian yang rasional dan emosional. Dan kedua bagian ini sering berkonflik, misalnya nih waktu kita mau olahraga lari pagi. Bagian yang rasional akan berkata “Ayo lari.. supaya sehat dan perut tidak tambah besar” akan tetapi bagian yang emosional berkata “Aduuuhh males, capek, ngantuk”. Tampaknya dalam diri saya yang lebih sering menang adalah bagian yang emosional deh, terutama dalam hal olahraga dan menulis artikel.

Sampai suatu hari saya merasa kalau saya perlu kembali lebih efektif, dan akhirnya saya putuskan untuk menggunakan “commitment and consistency” kepada diri sendiri.

Apaan sih itu yang namanya “commitment and consistency”?

Haha.. sebetulnya simpel kok, intinya jika kita sudah membuat komitmen terhadap sesuatu kita akan merasa wajib untuk melakukannya. Hal ini akan lebih efektif lagi jika ada bantuan dari pihak luar.

Langkah pertama yang saya lakukan adalah memasang jadwal harian di papan tulis yang mudah terlihat. Sebelumnya jadwal harian saya letakkan di notes (yg musti dibuka dulu supaya ingat hari ini musti ngapain aja). Ketika jadwal terpasang di papan tulis saya lebih sering kelihatan dan akhirnya lebih berkomitmen untuk menyelesaikannya.

Nah, tetapi yang lebih dahsyat efeknya adalah istri saya jadi ikut bisa lihat dan akhirnya turut berpartisipasi untuk “memaksa” saya menyelesaikan jadwal.  Bagian yang paling disukainya adalah target treadmill dan push up tiap hari. Dan karena sekarang sudah ada pengawasnya, tiap hari target treadmill dan push up akhirnya selalu tercapai =)

Hal yang lain lagi adalah dalam menulis blog ini. Setelah lama terlupakan, tiba-tiba minggu lalu saya menerima email seorang subscriber yang menanyakan “Pak, kok nggak pernah ada artikel lagi?”. Saya jadi gembira bercampur prihatin, gembira karena ternyata ada juga yang menunggu-nunggu tulisan saya, prihatin karena saya memang udah lamaa banget absen tidak menulis.

Akhirnya saya balas emailnya dan saya janjikan bahwa dalam waktu kurang dari satu minggu bakalan ada lagi artikel yang baru. Nah.. komitmen ini jugalah yang mendorong saya untuk akhirnya bisa menyelesaikan artikel ini. Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih banyak untuk Pak Deden yang sudah mengingatkan untuk terus menulis.

Jadi kesimpulannya.. jika anda ingin mengubah sesuatu, tidak ada salahnya untuk berkomitmen terlebih dahulu plus melibatkan orang lain. Niscaya anda akan lebih termotivasi (haha.. atau terpaksa) untuk menepatinya. Dengan menyelesaikan artikel ini saya pun berhasil mencoret satu lagi item dari jadwal harian saya. Tinggal kurang satu item lagi.. yaitu push up …hosh hosh.. kurang 25x lagi… hosh hosh hosh

Pertanyaan: “Hal apa lagi yang anda ketahui untuk memulai perubahan? Silahkan sharingkan jawaban anda di kolom komentar di bawah

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"

(2) comments

Add Your Reply