Jadi Anda betul ingin menjadi seorang trainer / public speaker? (yang katanya orang bisa keliling Indonesia, tidur di hotel bintang lima sudah begitu masih dibayar pula) sebelumnya baca ini dulu ya.
Saya menjumpai banyak orang beraspirasi untuk menjadi seorang trainer / public speaker. Jika saya cermati biasanya hal ini berawal dari hobby, kesukaan atau passion untuk mengajar, bisa jadi hal ini muncul karena aktif di klub Toastmasters, organisasi, atau memang sudah mengajar sebagai guru / dosen.
Mereka menikmati aktivitas berbicara dan berbagi di atas panggung (atau dalam kondisi sekarang di zoom meeting 🙂 ). Perasaan bahagia bisa melakukan sesuatu yang disukai sambil menyaksikan audiens mendapatkan manfaat akhirnya membuat mereka berpikir untuk melakukan sesuatu yang tidak terpikir sebelumnya.
Mereka memutuskan untuk mencoba terjun di dunia professional speaking / training.
Nah, jika deskripsi di atas menggambarkan diri Anda, berikut adalah artikel yang wajib Anda baca.
Menyenangi dan kompeten melakukan public speaking tidaklah cukup untuk membuat Anda bisa menjadi seorang public speaker.
Berdasar pengalaman saya, memiliki kemampuan public speaking dan mampu menyampaikan materi secara menarik akan membantu untuk membuat Anda di hire kembali atau direkomendasikan ke pihak lain.
Akan tetapi kemampuan tersebut ( skill public speaking yang mumpuni) masih kurang membantu untuk bisa mendapatkan calon – calon klien (yang tentunya di awal – awal karir sangat Anda butuhkan). Sehingga untuk bisa sukses dalam bidang ini (baik secara performance maupun secara bisnis), ada beberapa aspek lain yang harus Anda kuasai.
Untuk bisa menjadi seorang public speaker seutuhnya paling tidak ada tiga hal utama yang harus Anda kuasai. Kehilangan salah satu aspek ini akan membuat Anda kesulitan untuk mengembangkan karir. Apa saja hal – hal tersebut? Ini dia jawabannya…
Saat Anda ingin menjadi public speaker, inilah mindset pertama yang harus Anda miliki.
You are not a speaker, you are an expert who speaks – Brendon Burchard.
Artinya adalah “Anda bukanlah seorang pembicara, akan tetapi Anda adalah seorang ahli / pakar yang menggunakan berbicara sebagai cara untuk meyampaikan pesan Anda.” Jadi di sini positioning Anda bukanlah seorang public speaker, akan tetapi seorang expert di suatu bidang / topik.
Mengapa demikian?
Calon klien tidak mencari dan menghire seseorang karena dia memiliki skill public speaking yang bagus dan menarik. Dalam hal ini berhasil memenangkan atau menjuarai kontes public speaking tidak akan membantu Anda mendapatkan klien.
Jikalau demikian apa sebenarnya alasan sebuah organisasi, instansi atau perusahaan memutuskan untuk menggunakan jasa seorang trainer / public speaker? Berikut adalah alasannya:
Atau dengan kata lain mereka berharap untuk mendapatkan value / result dari sebuah program training atau seminar. Oleh karena itu mereka akan mencari expert di topik tersebut yang bisa membantu mereka.
Buktinya?
Di pencarian google, calon klien tidak akan mencari menggunakan kata kunci “public speaker menarik”, “trainer yang humoris” atau “pembicara yang tidak membosankan”. Tidak.
Melainkan, mereka akan mencari menggunakan kata kunci sesuai topik yang mereka butuhkan, misal: “training presentasi”, “pembicara pelayanan prima”, “trainer leadership”
Jadi apa implikasinya?
Sebagai seorang public speaker, Anda harus menentukan topik / expertise di mana Anda ingin bermain. Kelihatannya hal ini cukup jelas, akan tetapi dalam kenyataannya banyak orang beraspirasi menjadi public speaker tanpa tahu pasti topik apa yang ingin mereka dalami.
Di sisi lain Anda juga tidak bisa menjadi pembicara serba ada, misal:
Saran saya adalah, terutama di awal – awal karir, fokuslah di satu bidang / topik dan bangunlah expertise Anda di topik tersebut. Belajarlah dari expert – expert ternama di topik tersebut, jika perlu asosiasikan diri Anda juga dengan mereka. Brandingkan diri Anda menjadi seorang expert di topik tersebut.
Di jaman sekarang ini tersedia sekian banyak pilihan topik, mulai dari yang general (umum) sampai ke topik yang spesifik (niche). Berikut adalah beberapa contohnya:
Extra tips: sering memulai dari topik niche bisa memberikan nilai lebih dan diferensiasi untuk Anda.
Selain itu, berikut adalah beberapa hal yang bisa membantu meningkatkan kredibilitas Anda sebagai seorang expert di topik yang Anda pilih.
Biasanya inilah hal pertama yang dimiliki oleh mereka yang beraspirasi menjadi seorang public speaker, yaitu mereka memiliki skill public speaking yang mumpuni. Dalam dunia professional speaking / training, kira – kira hal ini akan berpengaruh signifikan di mana?
Yup.. dari hasil pengalaman saya, skill public speaking yang bagus akan membuat Anda mampu bertahan dalam bisnis ini. Karena terbukti mampu membawakan program dengan menarik, maka klien akan menggunakan jasa Anda kembali atau bahkan merekomendasikan jasa Anda ke pihak lain.
Akan tetapi tidak-kah Anda penasaran bahwa di point kedua ini tidak saya tulis skill public speaking, melainkan skill transfer expertise?
Jawabannya adalah karena public speaking bukanlah satu – satunya cara untuk mentransfer expertise Anda kepada para peserta. Ada banyak cara – cara lain yang bisa Anda gunakan untuk mentransfer expertise, berikut adalah beberapa contohnya:
Hal ketiga yang wajib Anda miliki adalah skill marketing untuk memperkenalkan produk atau jasa Anda. Sebagai seorang public speaker, Anda harus memiliki sebuah sistem di mana Anda merancang:
Jika tidak ingin melakukan hal ini, bisa saja Anda bergabung ke sebuah training company yang sudah berjalan. Hanya saja di sana berarti Anda hanya sebatas membawakan training, bukan benar – benar membangun brand dan kredibilitas Anda sendiri.
Dulu saya memulai karir sebagai public speaker dengan menggunakan strategi “Hope Marketing” artinya sekedar berharap saja. Hints: strategi ini bukanlah strategi yang baik dan bisa diandalkan untuk pendapatan kontinu dalam jangka panjang.
Berikut adalah hal -hal yang saya lakukan saat itu:
Hasilnya? Sangatlah minim. Kemungkinan bertemu atau menjalin kontak dengan orang yang tepat tidaklah besar (walaupun pernah juga terjadi), berhasil bertemu-pun belum tentu saat itu mereka membutuhkan jasa seorang trainer.
Satu dua kali saya bisa mendapatkan kontrak training menggunakan cara – cara di atas. Akan tetapi untuk bisa mendapatkan income kontinu dan menjadikan public speaker sebagai profesi yang bisa dijalani secara full time masih belum mampu.
Barulah setelah itu, melalui teman baik saya Pak Sukarto, saya belajar cara marketing yang tepat. Berikut adalah beberapa hal yang saya pelajari, terapkan dan membuahkan hasil:
Hasilnya adalah saya bisa mendapatkan calon – calon klien potensial secara kontinu. Sistem ini jugalah yang akhirnya berhasil membuat saya mendapat kesempatan untuk bisa sharing di berbagai perusahaan dan instansi ternama seperti: Bank Indonesia, PLN, Pertamina, Kementrian Luar Negeri, Ditjen Pajak, Unilever, Astra, HM. Sampoerna, Medco, Adira Finance, Adidas dll.
Berdasar pengamatan saya, skill ketiga (marketing skill) inilah yang saya cermati paling jarang dimiliki dan diketahui oleh mereka yang beraspirasi menjadi public speaker. Cukup banyak orang yang sudah memiliki expertise (skill #1), mampu membawakan materi dengan menarik (skill #2) akan tetapi tidak tahu bagaimana cara yang tepat memarketingkan produk / jasa mereka.
Hal ini menjadikan mereka harus bergantung pada training company atau event organizer untuk memasarkan jasa mereka (dan berakhir tidak bisa membangun branding / karir mereka sendiri) atau akhirnya mengubur impian untuk menjadi public speaker karena tidak bisa mendapatkan steady income dari profesi ini.
Saat Anda benar-benar ingin memantapkan karir menjadi public speaker, maka saran saya adalah segera pelajari dan kuasai ketiga skill utama di atas.
Carl Newport dalam bukunya “So Good They Can’t Ignore You” mengatakan bahwa bermodal passion saja dalam menjalani suatu profesi tidaklah cukup. Sama halnya dengan ketika Anda ingin menjalani profesi sebagai public speaker, bermodal passion suka mengajar dan berbagi saja tidaklah cukup.
Untuk sukses menjadi public speaker, dedikasikanlah tenaga dan waktu Anda untuk menguasai tiga skill utama tersebut. Belajar, terapkan dan praktekkan sampai akhirnya Anda menjadi benar – benar cakap, benar – benar baik sampai orang lain pun tidak bisa menghiraukan diri Anda lagi. Good luck on your journey!