Cara Membuka Presentasi yang Akan Membuat Anda Disukai Audiens dengan Kilat

By David Pranata | Tips Presentasi

Nov 24

Sebuah riset mengatakan bahwa audiens hanya membutuhkan waktu 30 detik untuk memutuskan apakah mereka akan mendengarkan Anda atau tidak. Dalam artikel ini Anda akan mendapatkan cara membuka presentasi yang mampu mendapatkan perhatian audiens sekaligus membuat mereka menyukai anda.

cara membuka presentasi

Ini Dia Cara Membuka Presentasi yang Akan Membuat Anda Disukai Audiens

Pembukaan presentasi yang baik akan memuluskan jalan kesuksesan keseluruhan isi presentasi anda. Jika cara membuka presentasi yang Anda lakukan tepat, maka audiens akan cepat connect dengan Anda sekaligus termotivasi untuk mendengarkan keseluruhan isi presentasi.

Ada beberapa cara membuka presentasiย yang bisa anda gunakan dalam gunakan. Hanya saja kali ini saya ingin menyajikan sebuah teknik favorit saya, bahkan bisa dikatakan ini adalah senjata rahasia yang saya miliki.

Jarang sekali atau hampir tidak ada buku yang mengulas tentang teknik pembukaan ini. Padahal berdasar pengalaman saya, inilah teknik membuka yang paling ampuh.

Teknik apakah yang saya maksud? Sebut saja nama teknik ini adalah callback.

Cara Membuka Presentasi dengan teknik callback

Waduh.. apa itu teknik callback Pak? dari namanya saja kok terdengar rumit.

Justru sebaliknya teknik ini malahan simpel sekali untuk diterapkan. Yang Anda butuhkan hanyalah pengamatan akan kondisi yang terjadi sebelum presentasi dimulai. Nantinya Anda akan membuka presentasi dengan memberi komentar akan kondisi tersebut.

Saya yakin Anda pasti masih bingung dan tidak ada gambaran sama sekali ๐Ÿ™‚

Saya akan berikan contoh-contoh berikut supaya lebih jelas penerapannya.

Contoh #1: Saya Seperti Gubernur Jatim

Pengamatan akan kondisi sebelum presentasi:

Waktu itu saya harus memberikan sebuah seminar di universitas, hal yang spesial yang terjadi adalah waktu tiba saya sudah disambut oleh panitia sejak dari pintu gerbang. Tidak hanya itu, saya langsung dibawa ke sebuah ruangan khusus untuk menikmati sajian kopi dan snack.

Yang lebih heboh lagi acara seminar saya dibuka oleh wakil dekan dengan pemukulan gong sebanyak 3x. Seumur-umur saya menjadi pembicara baru kali ini acara dibuka dengan seheboh ini.

Hal di atas akan sangat menarik untuk dikomentari dan dijadikan pembuka. Saya hanya perlu menemukan kalimat pembuka yang pas dan bisa memancing rasa ingin tahu. Dan inilah kalimat yang saya gunakan untuk membuka:

Waktu memberi seminar di sini, saya merasa seperti menjadi Gubernur Jatim.

Jikalau Anda duduk sebagai audiens, apakah mulai timbul pertanyaan dan rasa ingin tahu? Mungkin Anda jadi penasaran dan dalam hati bertanya “Kok bisa? mengapa merasa jadi seperti Gubernur Jatim???”

Dan itulah tujuan kalimat pembuka, untuk menimbulkan rasa penasaran supaya audiens tertarik mendengarkan kalimat berikutnya. Inilah yang saya ucapkan berikutnya untuk menjelaskan:

Karena tadi begitu saya sampai di pintu gerbang, panitia sudah berbaris menyambut dan mengantarkan saya. Belum lagi acara dibuka dengan pemukulan gong. Hal ini persis seperti sambutan ketika seorang gubernur datang. Sampai-sampai setelah ini saya berharap apakah ada acara pelepasan burung merpati.

Hasilnya? hampir seluruh audiens tertawa karena mereka bisa membayangkan kejadiannya. Suasana bisa cepat cair dan saya juga bisa cepat connect dengan audiens.

Contoh #2: Presentasi = Striptease Show

Pengamatan akan kondisi sebelum presentasi:

Dalam sebuah training yang saya adakan, saya melihat peserta begitu antusias untuk mengikuti. Ketika peserta mulai datang mereka bahkan sampai berebut untuk bisa menempati baris terdepan.

Bukankah situasi di atas sangat menarik untuk dikomentari? Itu adalah sesuatu yang unik, karena biasanya peserta justru memilih untuk duduk di bangku paling belakang. Jadi ini dia kalimat pembuka saya:

Saya sudah berulang kali mengadakan training dan seminar, akan tetapi hari ini saya melihat sesuatu yang benar-benar unik dan spesial. Mari kita tepuk tangan bersama untuk diri Anda!

Anda bisa bayangkan situasi yang dialami audiens bukan? Sambil bertepuk tangan mereka terbengong-bengong dan bertanya dalam hati “Apanya sih yang unik dan spesial?” ๐Ÿ™‚

Sampai disini audiens pasti sudah terpancing rasa ingin tahunya dan ingin mendengarkan penjelasannya. Setelah itu saatnya saya menjelaskannya dengan:

Karena saya lihat anda tadi masuk ruangan dan berebut untuk duduk di depan. Kebanyakan peserta seminar yang lain biasanya justru memilih untuk duduk di belakang. Padahal orang yang sama ketika menonton striptease show justru berebut duduk di depan.

Nah… karena anda berebut duduk di depan, saya merasa training ini seperti acara striptease show.

Hasilnya? hampir seluruh audiens tertawa (dan mungkin sambil membayangkan saya mulai melakukan gerakan striptease)

Dari dua contoh di atas, sudahkah Anda mendapat gambaran tentang teknik callback?

Simpel sekali bukan, yang anda butuhkan untuk memulai dengan teknik ini hanya tiga langkah:

  1. Amati situasi dan kondisi yang ada
  2. Mulai dengan kalimat pembuka yang mengundang rasa ingin tahu
  3. Jelaskan apa maksud kalimat pembuka tadi

Sekali lagi berdasar pengalaman saya, ini adalah teknik membuka presentasi yang paling powerful. Anda akan mendapatkan perhatian audiens di kalimat pertama yang anda ucapkan. Audiens juga akan cepat connect dengan anda karena apa yang anda sampaikan relevan sekali dengan situasi yang mereka alami.

Dan hasil akhirnya adalah anda akan disukai oleh audiens secara kilat sejak dari awal presentasi. Sebagai seorang presenter ini adalah sebuah aset yang sangat berharga.

Pertanyaan: “Tips membuka presentasi apa lagi yang anda ketahui?” Silahkan mensharingkan jawaban anda pada kolom komentar di bawah ini.

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"

(11) comments

Add Your Reply