Dalam mempersiapkan, membawakan dan merekam hasil presentasi, tanpa disadari saya menggunakan sekian banyak resources untuk membantu saya. Berikut daftar komplit resources (hardware dan software) yang saya gunakan.
Untuk daftar resources ini akan saya bagi menjadi empat kategori besar yaitu:
Langsung saja kita mulai dengan kategori yang pertama yaa….
Inilah software utama yang menjadi teman saya sehari-hari (sampai kadang melihatnya saja sudah mblenger / mabuk). Saya tahu bahwa ini bukanlah versi Microsoft Office yang terbaru, setelahnya masih ada PowerPoint 2013 dan setelah ini bahkan akan keluar yang versi 2016.
Secara umum saya masih merasa nyaman dan belum merasa perlu untuk mengupgrade ke versi berikutnya (lagian kalau upgrade kan musti beli softwarenya lagi 🙂 ).
Selain PowerPoint memang ada beberapa alternatif software lain untuk desain slide, misalnya saja Keynote (saya sendiri belum pernah coba, soalnya saya bukan pengguna Apple) dan prezi (aplikasi desain slide secara online). Untuk prezi, saya pernah coba sebentar akan tetapi akhirnya kembali ke PowerPoint karena lebih simple, mudah dan umum digunakan banyak orang.
Saat Anda membutuhkan bantuan atau tutorial untuk menggunakan PowerPoint, Anda bisa menyimak program online course saya Slide Design Made Easy, yang akan membantu Anda menggunakan PowerPoint dan menciptakan slide yang bisa Anda banggakan.
Kebanyakan editing gambar untuk slide saya lakukan di photo editor bawaan PowerPoint. Di sana fiturnya sudah tersedia dengan komplit, mau crop, resize, edit warna, hilangkan background dst semuanya sudah tersedia.
Akan tetapi ada kalanya saya juga menggunakan website yang bernama PicMonkey. Ini adalah website editing gambar untuk kita yang amatir (baca: bukan desainer yang jago photoshop), sehingga simple dan mudah untuk digunakan. Oh ya.. perlu juga saya sebutkan, kalau website ini gratis 🙂
Saya justru lebih banyak menggunakan PicMonkey untuk editing gambar di luar pembuatan slide, misalnya saja editing gambar untuk ditampilkan di website atau membuat brosur sederhana.
Alternatif website lain yang serupa dengan PicMonkey ini adalah Canva. Silahkan dicek ya!
Terkadang dalam presentasi saya perlu menggunakan video untuk menyampaikan pesan. Kalau videonya sih saya yakin Anda tahu dimana harus mencarinya. Hayoo.. pasti Anda sudah langsung bisa menjawab: “Youtube Pak!”
Nah.. masalahnya setelah itu, banyak orang yang tidak tahu cara mendownload-nya dari youtube. Di sinilah website savefrom.net ini berperan. Anda tinggal copy url youtube video yang ingin Anda download dan paste-kan saja di website ini. Nanti Anda bisa download langsung dari website tersebut (kecepatan downloadnya juga tinggi plus tidak perlu registrasi).
Satu lagi masalah yang sering timbul ketika Anda sudah mendapat video untuk presentasi Anda yaitu format video nya tidak cocok dengan PowerPoint. Jikalau formatnya tidak cocok dan Anda paksakan insert video di PowerPoint, yang terjadi adalah videonya tidak bisa diputar (bahkan seringkali juga PowerPoint langsung hang).
Untuk mengetahui detil tentang jenis file video yang disupport PowerPoint, Anda bisa cermati artikel saya yang berikut ini.
Oleh karena itu jika Anda mendapatkan video dalam format yang tidak disupport oleh PowerPoint, maka yang perlu Anda lakukan adalah mengubah terlebih dahulu formatnya ke format yang disupport PowerPoint. Nah.. untuk itu Anda membutuhkan satu software. Yang biasa saya gunakan adalah flv converter, bisa Anda download secara gratis di link berikut ini.
Untuk merencanakan konten, mengorganisasikan pikiran dan menyusun outline presentasi, saya menggunakan satu tools ampuh yang bahkan sudah digunakan dari dahulu oleh kakek nenek moyang kita. Haha.. apa lagi kalau bukan selembar kertas kosong. Dan jikalau Anda sudah membaca artikel saya berikut, tentunya Anda mengetahui bahwa persediaan kertas notes saya sangatlah berlimpah.
Setelah oret-oretan (favorit saya adalah dalam bentuk bullet points) di kertas sudah selesai, setelah itu barulah saya pindah ke catatan dalam bentuk digital. Untuk catatan dalam bentuk digital ini, software yang saya gunakan (bukan MS Word ya) adalah Evernote.
Evernote adalah software untuk menyimpan catatan apapun yang Anda miliki. Anda bisa menyimpan teks, gambar dan audio di sana. Ada juga versi gratis-nya (saya pakai yang versi gratis juga kok) dan bisa digunakan di Windows, Mac, Android dan IoS.
Ini adalah laptop kesayangan saya (yang cicilannya baru saja lunas 🙂 ) yang selalu setia menemani saya baik ketika membuat materi ataupun memberikan presentasi. Walaupun sudah disediakan laptop oleh panitia, akan tetapi saya selalu meminta untuk menggunakan laptop sendiri.
Alasannya adalah dengan menggunakan laptop sendiri, saya sudah tahu persis letak file-file yang saya simpan dan software yang ada di dalamnya. Selain itu juga menghindari masalah ketika font dalam slide ternyata tidak terinstall di laptop orang lain.
Untuk file slide presentasi, saya termasuk orang yang sangat berjaga-jaga. Saya selalu menyiapkan tiga backup untuk file slide presentasi saya. Pertama adalah di hardisk komputer, kedua di flash disk dan ketiga di google drive. Saya kira ini sudah cukup aman, kecuali tiba-tiba di saat yang bersamaan laptop saya dicuri, flash disk saya hilang dan tidak ada internet untuk mengakses google drive.
Ini bukanlah remote control clicker dengan spesifikasi yang tercanggih atau termahal yang ada. Justru saya memilihnya karena harganya yang relatif bersahabat. Dengan harga sekitar Rp 300 ribuan, fitur yang tersedia (tombol previous next, laser pointer dan tombol fade to black) sudah mencukupi untuk saya.
Psstt.. walaupun sebetulnya saya mendapat clicker ini juga bukan karena membeli. Saya mendapatnya dengan usaha sendiri lo. Ini dia cerita riwayat clicker Targus saya ini.
Di salah satu in-house training di mana saya menjadi trainernya, semua peserta mendapat goodie bag berisi clicker merk ini. Melihat clicker lama saya yang sudah usang (bahkan tombol previous next nya saja terpaksa diisolasi karena patah terlalu banyak dipencet) hati saya pun tergerak.
Akhirnya saya pun bertanya ke panita “Ummm… ada sisa goodie bag satu nggak?” . Dan karena tergerak oleh belas kasihan akhirnya mereka-pun berkata “Oohh.. masih ada kok (walaupun mungkin sudah habis)”.
Itulah cerita riwayat saya memiliki clicker Targus ini (sambil menulis ini tersenyum bangga).
Berhubung selama ini training yang saya adakan sifatnya adalah in-house training (di mana semua perlengkapan sudah dipersiapkan oleh panitia), maka saya sendiri tidak memiliki (atau menggunakan) LCD projector sendiri. Secara pribadi saya pun belum pernah mengevaluasi merk mana yang bagus.
Haha.. saya juga termasuk tipe orang yang tidak cerewet, jadi biasanya asalkan LCD nya bisa nyala dan gambarnya tidak buram berarti sudah ok. Jadi mohon maaf, untuk bagian ini Anda mungkin perlu mencari sumber di lain tempat 🙂 Atau ada dari pembaca yang bisa memberikan saran? Silahkan tulis di kolom komentar ya..
Saya selalu merekam presentasi live (tatap muka) saya untuk keperluan feedback, plus nantinya jika diolah ulang juga bisa menjadi konten yang berharga untuk Anda. Hanya saja karena keterbatasan alat, sampai saat ini yang saya rekam hanya dalam bentuk audio saja.
Berikut adalah tools yang saya gunakan untuk merekam presentasi live saya:
Ini adalah lavalier mic yang bisa langsung Anda hubungkan ke handphone Android atau iPhone. Jadi sambil berpresentasi Anda tinggal pasang saja microphone ini, hubungkan dengan handphone Anda yang ada di saku. Maka secara otomatis Anda akan bisa merekam presentasi Anda langsung ke handphone.
Kualitas suaranya memang tidak sempurna, akan tetapi cukup okay. Keterbatasan lain adalah panjang kabel microphonenya yang cukup pendek (hanya sekitar 1 meter), jadi memang cocok hanya untuk merekam audio dengan handphone di kantong saja.
Silahkan cek saja detil spesifikasinya di link berikut.
Nah.. Android apps ini adalah pasangannya mic Rode di atas. Saat ini mungkin Anda bertanya “Pak, apa tidak bisa menggunakan apps audio recording yang gratis bawaan dari handphone saja?”
Kelebihan dari software RecForge ini adalah Anda bisa merekam audio langsung dalam format mp3. Seperti yang kita ketahui format mp3 ini adalah format audio yang paling umum digunakan. Apps bawaan handphone biasanya bisa merekam akan tetapi hasilnya adalah dalam format audio yang lain (misalnya wav).
Ini adalah apps yang berbayar (pro version), akan tetapi harganya relatif bersahabat (sekitar Rp 45.000). Jikalau Anda ingin coba versi gratisnya bisa di link berikut ini. Akan tetapi yang versi gratis recording mp3 nya dibatasi hanya bisa selama 3 menit. Untuk yang versi pro bisa tidak terbatas, saya sudah test sendiri seminar 2 jam non stop full recording juga tidak ada masalah.
Software yang ini berfungsi untuk mengedit hasil audio yang sudah Anda rekam di atas. Jikalau Anda ingin mempublikasikan suatu audio tentunya ada bagian yang harus diedit bukan? Misalnya saja bagian di mana Anda batuk-batuk atau ketika ke toilet lupa mematikan mic-nya (bagian yang ini tentu saja perlu dibuang).
Atau misalkan saja Anda ingin menambahkan background musik, nah di sinilah Anda membutuhkan software untuk editing audionya. Software yang saya sarankan adalah audacity. Berita baiknya software ini adalah software open source yang bisa Anda download dengan gratis. Jadi bisa langsung saja dicek di link berikut.
Selain merekam presentasi live, saya juga sering merekam presentasi untuk keperluan pembelajaran online. Jadi di sinilah saya khusus merekam presentasi untuk ditampilkan dalam bentuk video yang bisa Anda pelajari.
Untuk recording saya menggunakan cara screen recording, artinya yang saya rekam adalah layar laptop (yang menampilkan slide presentasi) beserta suara saya.
Apa saja tools yang saya gunakan untuk menghasilkan video rekaman presentasi ini? Ini dia tools-toolsnya:
Camtasia adalah sebuah software yang memungkinkan Anda untuk merekam layar laptop Anda. Sewaktu Anda merekam layar laptop, Anda juga bisa sembari berbicara dan merekam suara Anda. Sehingga hasilnya adalah sebuah rekaman slide presentasi dengan suara Anda sedang menjelaskan slide tersebut.
Selain untuk proses merekam video dan audio, Camtasia Studio juga sekaligus bisa melakukan proses editingnya. Di editornya Anda bisa memotong, menyesuaikan dan menambahkan efek-efek baik pada gambar atau suaranya. Setelah Anda puas dengan editingnya, barusan Anda produksi video hasil akhir rekamannya.
Camtasia Studio ini adalah software populer yang direkomendasikan oleh sekian banyak orang yang melakukan proses screen recording ini. Memang ini adalah sebuah software berbayar, akan tetapi Anda bisa mendapatkan free trialnya selama 30 hari, silahkan cek saja di link berikut ini.
Ini adalah headset yang saya gunakan untuk merekam suara dalam proses screen recording. Kualitas suara yang dihasilkan menurut saya sudah jernih dan sangat jelas. Konektor dari headset ke laptop untuk produk ini sudah menggunakan koneksi USB (bukannya melalui jack microphone seperti kebanyakan headset yang ada). Menurut teman saya, inilah yang menyebabkan kualitas suara headset ini menjadi prima.
Sebelumnya saya memang pernah menggunakan headset Logitech H-150 (tipe ini masih menggunakan konektor jack microphone) dan memang kualitas suaranya jauh berbeda. Ketika memakai yang tipe H-150 banyak orang yang berkata suaranya terdengar agak kecil dan tenggelam (Haha.. tapi harga headset nya juga berbeda, yang tipe H-390 harganya tiga kali lipatnya yang H-150)
Nah itu dia tadi daftar resources yang saya gunakan untuk presentasi saya, semoga bisa memberikan masukan atau review yang berharga. Jikalau Anda memiliki rekomendasi tools atau software yang lain, silahkan dibagikan melalui kolom komentar ya..