Beberapa hari yang lalu saya mengadakan survey dengan meminta anda untuk mengajukan pertanyaan seputar komunikasi dan presentasi, responnya ternyata sungguh luar biasa. Ini dia jawaban dari beberapa (pertanyaan anda).
Awal mulanya saya ingin menggunakan pertanyaan anda sebagai bahan materi konten audio yang akan saya terbitkan satu kali dalam sebulan. Haha.. hanya saja jika saya membahas pertanyaan anda di konten audio, jelas-jelas akan membutuhkan waktu sampai bertahun-tahun (waktu pertanyaan anda akhirnya terjawab-pun bisa-bisa anda sudah tidak ingat lagi jika pernah bertanya 🙂 ).
Tidak mungkin juga saya bisa menjawab pertanyaan anda satu-persatu mengingat sekian banyaknya pertanyaan yang masuk baik melalui form maupun melalui email. Oleh karena itu mohon maaf jika pertanyaan anda masih belum bisa terjawab sekarang, akan tetapi saya akan berusaha menjawabnya di artikel-artikel mendatang.
Berita baiknya adalah ada beberapa pertanyaan yang sebenarnya sudah pernah saya jawab / bahas di artikel-artikel sebelumnya. Mungkin karena ada sedemikian banyak konten, sehingga akhirnya artikel-artikel ini tertimbun dan terlewatkan oleh anda. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini.
Saya akan menjawab pertanyaan anda dengan memberikan link ke artikel terkait beserta komentar singkat mengenainya. Jadi langsung saja kita mulai, ini dia jawaban atas (beberapa) pertanyaan anda:
Ini adalah pertanyaan yang diajukan oleh Pak Radhito dan Pak Sholahudin Yusuf, berikut saya quotekan untuk anda:
Kita sudah mempersiapkan segalanya saat persentasi dengan matang, namun ditengah persentasi kita bank, terlebih ketika melihat audiens yang sebelumnya tidak pernah melihat persentasi kita. Mengapa hal itu bisa terjadi? Bagaimana cara mengatasinya?
Bagaimana cara mengatasi pikiran yang tiba tiba blank karena audience yang iseng mengganggu presentasi kita dan bagaimana cara mengembalikan alur presentasi seperti semula?
Untuk jawabannya, silahkan cek artikel saya yang berikut ini:
Selain itu dalam presentasi saya selalu menyarankan anda untuk menggunakan notes. Anggap saja notes ini sebagai sebuah asuransi, anda tidak pernah tahu kapan akan lupa atau blank. Nah. jika sampai itu terjadi, dengan memiliki notes anda akan terselamatkan.
Untuk cara membuat notes versi high-tech silahkan anda simak caranya di dua artikel saya berikut ini:
Ini adalah pertanyaan yang diajukan oleh Pak Stery Erick, berikut pertanyaannya:
Bagaimana mengajak audiens berdiskusi? Masalah yang sering saya hadapi adalah audiens jarang sekali berpartisipasi. Akhirnya, sering yang terjadi seperti hanya mengajar saja, padahal harusnya saling berdiskusi.
Saya ada dua artikel yang membahas mulai dari mengapa audiens cenderung pasif beserta tips-tips untuk mengatasinya. Salah satu teknik yang saya andalkan adalah metode discuss and debrief. Silahkan saja simak penjelasan lebih lengkapnya di artikel-artikel berikut ini:
Berikut adalah pertanyaan dari Pak Rahmansyah dan Galih:
Beban terberat dalam presentasi adalah ketika presentasi di depan para ahli atau petinggi perusahaan. Bagaimana mengatasi kondisi tersebut ?
Kadang ketika presentasi saya di hadapkan langsung dengan yang lebih ahli (prof/dokter) yang tentunya beliau sudah lebih tahu dari saya. Saat itu ketakutan dan rasa percaya diri saya hilang. menurut Pak David apa yang harus saya lakukan agar tetap percaya diri dan memberikan presentasi yang menarik?
Kali ini masalah yang dihadapi adalah bagaimana berpresentasi di depan audiens senior, silahkan simak artikel berikut ini untuk tips-tips menghadapinya: Cara Berbicara di Depan Audiens yang Lebih Senior dari Anda.
Kunci dalam menghadapi audiens tipe ini adalah libatkan mereka. Berilah kesempatan supaya mereka juga bisa menyumbangkan pendapat mereka. Atau singkat kata – Make Them Feel Important –
Ini adalah pertanyaan dari Pak Darwoto:
Materi yang akan saya sampaikan ini penting bagi masa depan audiens, menurut saya. Tapi audiens tidak mendengarkan dengan fokus terhadap materi yang sedang saya sampaikan. Bagaimana mengatasi hal ini?
Untuk tips mengatasinya, silahkan simak artikel saya yang berikut ini: Cara Menghadapi Audiens yang Tidak Tertarik dengan Topik Anda.
Kunci dalam menghadapi audiens tipe ini adalah buat mereka menyadari pentingnya topik yang anda bawakan – Start with Why – Ada satu buku berjudul sama “Start with Why” karangan Simon Sinek yang juga saya sarankan ke anda.
Ini adalah satu hal yang pernah dialami Pak Misbahusurrur, demikian ceritanya:
Saya pernah bingung hingga presentasi saya menjadi relatif gagal. Saat saya tiba di tempat kegiatan, secara sepihak dan mendadak, panitia mengurangi jatah waktu hingga hanya 45 menit. Padahal presentasi sudah saya susun untuk durasi paling cepat 70 menit. Jika mendapat masalah semacam ini, menurut Pak David, bagaimana sebaiknya sikap dan tindakan saya?
Saya pernah mengalami hal serupa dengan yang dialami Pak Misba, silahkan juga disimak ceritanya di artikel berikut ini: Ketika Hal yang Tidak Anda Inginkan Terjadi.
Kunci utamanya adalah kita benar-benar harus memotong materi yang akan kita sampaikan (haha.. saya tahu ini tidak mudah seperti memilih mana anak kita yang harus kita selamatkan). Untuk saya pribadi, yang saya lakukan adalah dengan mengurangi jumlah poin yang ingin disampaikan.
Nah.. pada kesempatan kali ini itulah pertanyaan-pertanyaan yang sempat saya bahas. Di lain kesempatan saya akan membuat artikel seperti ini lagi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anda. Jika Anda memiliki pertanyaan, silahkan tuliskan saja di kolom komentar di bawah!