Our Story Part #9 – Epilogue

By David Pranata | Our Story

Mar 20

Our Story adalah rangkaian artikel blog yang menceritakan kisah saya dan Niken, mendiang istri saya. Bagian kesembilan ini menceritakan sekelumit kisah saya dan Gwen sesudah kepergian Niken.

Our Story Part #9 – Epilogue

Artikel ini termasuk rangkaian kisah “Our Story” yang sangat saya sarankan Anda baca secara berurutan mulai dari bagian pertama. Untuk melihat seluruh daftar rangkaian kisah Our Story yang ada silahkan klik link berikut ini.

Prosesi untuk mengantar Niken ke tempat peristirahatan terakhir saya lakukan dengan memenuhi segala permintaan yang telah dia buat sebelumnya. Diperabukan, peti yang sederhana, total prosesi 3 hari dan setelah itu abu dilarung ke laut. Semua saya jalankan sesuai dengan telah dipesankan oleh Niken sebelumnya.

Saat seusai ibadah penutupan peti

Melepas Niken untuk terakhir kalinya

Trip to Bandung & Kudus

Setelah semua prosesi selesai, saya pun berpikir untuk mengunjungi Mami saya yang berada di Kudus. Saat saya mendampingi Niken di Bandung (persisnya saat Niken opname pertama di RS), Mami juga terkena serangan jantung dan sempat opname di Kudus. Adik sayalah yang full mendampingi Mami.

Di saat bersamaan saya menerima info dari WA group jika akan diselenggarakan kelas untuk anak – anak di HanaRa. Saya juga ingat kalau masih punya sisa kredit hotel di Bandung, plus ada beberapa urusan administrasi asuransi yang musti saya selesaikan di RS Bandung. Jadilah saya melihat tanda – tanda ini sebagai panggilan untuk berangkat ke Bandung dan Kudus 🙂

Akhirnya saya bersama Gwen berangkat, pertama – tama kami jalan ke Bandung dulu dan menginap di sana selama 4 malam. Saya juga memanfaatkan waktu ini untuk kembali bisa bertemu, berterima kasih dan berpamitan pada segenap komunitas di HanaRa yang sudah banyak membantu saat kami berada di Bandung.

Saat mampir di HanaRa

Main dengan doggie milik teman

Selesai dari Bandung kami langsung meluncur ke Kudus. Saya mengunjungi Mami yang sudah sekian lama tidak ketemu. Saat itu saya juga menceritakan tentang konsep terapi di HanaRa yang saya kira bakal bisa membantu kondisi dan kesehatan Mami pasca serangan jantung. Di akhir cerita saya menambahkan “Kalau Mami tertarik dan cocok, nanti David temani pergi ke Bandung”

Dan ternyata 2 hari setelah saya kembali dan berada di Surabaya, Mami telepon dan berkata “Iya Vid.. Mami mau ke Bandung”

Another Journey Back to HanaRa Bandung

Akhirnya 2 minggu setelahnya, saya balik lagi ke Bandung untuk mendampingi Mami. Kali ini Gwen kembali ikut (untung sekolahnya online jadi masih bisa dibawa kesana kemari). Dan ternyata Papanya Niken serta temannya (sepasang suami istri) juga tertarik untuk ikut, jadilah kita berangkat rame – rame.

Rencana awal kita bakal berada di sana selama 1 bulan.

Makan pagi sebelum sekolah

Ini gayanya waktu sekolah

Tapi ternyata saat berada di sana, Mami malahan sempat mengalami serangan jantung. Waktu itu serangan terjadi jam 10 malam, yang langsung saya larikan ke rumah sakit. Mami akhirnya opname selama total 7 hari (bahkan 3 hari awal masuk ICU). Saya sampai merasa deja vu, karena seperti mengulangi proses – proses di rumah sakit kembali.

Akan tetapi di akhir saya tetap merasa bersyukur, untung saat terjadi serangan jantung Mami bersama saya di Bandung. Jika terjadinya di Kudus (yang tinggalnya sendirian hanya dengan pembantu) mungkin ceritanya sudah berbeda. Selain itu karena dulu sudah terbiasa bolak – balik mendampingi Niken di RS, saya sudah tahu RS mana yang akan dituju (bahkan sampai hafal prosedur pendaftaran opnamenya).

Singkat cerita akhirnya saya  mendampingi Mami di RS Borromeus Bandung, menyelesaikan pembelajaran di HanaRa, dan langsung lanjut membawa Mami ke Surabaya untuk kateterisasi dan pasang stent (ring jantung). Dari yang rencana awal mendampingi selama 1 bulan akhirnya menjadi total mendampingi 2.5 bulan lamanya.

Saat kondisi Mami sudah pulih dan siap saya antarkan kembali ke Kudus, waktu itu kalender sudah berada di minggu ketiga Desember. Bisa dikatakan sudah 10 bulan lamanya telah saya lalui, absen dari pekerjaan, dan menjalani hari – hari menjadi pendamping.

Oleh karena itu saat akan mengantarkan Mami balik ke Kudus, saya berkata pada Gwen “Daddy butuh liburan… Let’s go for an adventure”

Holiday Trip with Gwen

Jadilah setelah itu saya liburan (berdua saja dengan Gwen) keliling ke Borobudur, Jogja dan Bali. Lebih dari 2 minggu lamanya kita keliling berpetualang menggunakan kendaraan sendiri (jalan darat).

Saat membaca tulisan di atas mungkin Anda bertanya “Wahh Pak.. saat – saat pandemi kok malah pergi liburan dan jalan – jalan? Nggak takut malah ketularan kah?” Maka jawaban saya adalah “Saya rasa tiap orang punya pilihan dan keputusannya masing – masing”. Saya merasa itu adalah saat – saat dalam hidup di mana saya membutuhkan untuk pergi liburan.

Dan yang penting, tetap patuh protokol kesehatan dan syarat yang ditetapkan pemerintah. Saat liburan juga lebih banyak kami habiskan berada di hotel menikmati fasilitasnya. Hehe.. apalagi di saat – saat pandemi ini tarif hotel benar – benar miring, kami bisa tinggal di hotel yang berbintang – bintang banyak dengan harga yang super duper terjangkau.

Boleh ya berikut saya share beberapa foto – foto kami saat liburan di sini:

Saat di Borobudur

Gwen berani banget – kalau saya pasti sudah lari duluan

Ini sudah di Bali

Ini aktivitas favorit kita

Waktu di Pantai Dreamland – Bali

The New Routine

Saya dan Gwen baru benar – benar memulai rutinitas saat minggu kedua Januri, tepatnya waktu Gwen sudah masuk sekolah lagi. Tiap hari, dari pagi sampai siang kami akan duduk bersama di satu meja. Gwen sekolah secara online, sedangkan saya bekerja. Sebagian besar tulisan seri “Our Story” ini ditulis pada saat – saat tersebut (atau waktu malam – malam saat Gwen sudah tidur 🙂 ).

Saya juga mulai kembali aktif untuk memberikan training, yang mayoritas dilakukan secara online via zoom meeting. Sisi positifnya adalah berarti saya tidak perlu travelling sehingga masih bisa mendampingi Gwen dari waktu ke waktu.

Siang hari biasanya kami gunakan untuk istirahat dan bermain, entah itu main game, buat lego, menggambar atau melakukan hobby yang baru – baru ini saja kami temukan yaitu… merakit Gunpla 🙂 Bagi yang tidak tahu Gunpla itu apa, Gunpla adalah mainan robot plastik rakitan. Yang asyik memang proses merakitnya, musti telaten supaya hasilnya cantik dan rapi.

Gunpla hasil rakitan perdana kami

Hasil painting kami – Elsa yang obesitas

Sore hari saya sudah jadwalkan aktivitas untuk Gwen, tujuannya adalah untuk mengajarkan dia skill – skill yang kedepannya akan dia butuhkan (plus juga olahraga dan hiburan). Kalau Anda kepingin tahu, ini adalah jadwal aktivitas kami seminggu:

  • Senin – menggambar (kalau ini sih hobby nya Gwen, dia lebih jago dari saya malahan) Kita punya buku step by step drawing supaya skill dan teknik gambarnya juga meningkat
  • Selasa – wushu. Berbekal skill saya jaman dahulu 🙂 , saya ajarkan ke Gwen, biar badannya lebih kuat dan lentur.
  • Rabu – komputer. Saya ajarkan ke Gwen skill – skill praktis komputer, misal: note taking dan organisasi catatan menggunakan evernote, cara scan, cara print dll
  • Kamis – magic. Kami sama – sama cari magic trick sederhana di youtube dan setelah itu dipraktekkan. Lihat salah satu hasilnya di video di bawah yaa
  • Jumat – presentasi & storytelling. Ini skill utama yang saya ajarkan ke Gwen. Jumat siang juga kami gunakan untuk shooting video – video yang ada di channel youtube saya. Silahkan dilihat ya karya – karya kami dan jangan lupa subscribe. Berikut link youtube channelnya
  • Sabtu – jalan pagi atau adventure time. Hari ini waktunya kita jalan – jalan dan makan pagi di luar bareng. Salah satu goal jangka pendek saya adalah mengajari dia supaya bisa naik sepeda roda dua
  • Minggu – free nggak ada jadwal

 

Itu tadi aktivitas saya dan Gwen sehari – hari, plus kunjungan rutin ke toko buku minimal seminggu sekali untuk beli majalah Bobo. Saya benar – benar menggunakan saat – saat ini untuk bisa benar – benar mendampingi Gwen, sesuai dengan apa yang sudah saya utarakan kepada Niken.

Penutup

Jadi itulah kisah “Our Story”, jika Anda sudah membaca sampai sejauh ini saya ucapkan terima kasih banyak (karena 9 seri artikel yang bersambung itu bukanlah tulisan yang pendek).

Saya akan menutup keseluruhan kisah “Our Story” ini dengan sebuah buku cerita karya Gwen. Buku ini dia karang dan buat atas inisiatifnya sendiri. Suatu siang tiba – tiba dia sibuk sendiri menulis, potong – potong kertas dll. Saat ditanya lagi ngapain Gwen.. katanya rahasia. Setelah selesai barulah dia tunjukkan kepada saya.

Ini adalah sebuah buku cerita sederhana.. yang dia beri judul “What a Wonderful Life”

Cover depan

Halaman 3

Halaman 1

Halaman 4

Cover belakang

Berikut adalah scriptnya, saya tidak akan ubah atau perbaiki tata kalimatnya, saya hanya menambahkan tanda baca di tempat – tempat yang sekiranya membutuhkan supaya Anda lebih enak membacanya.

What a Wonderful Life

Once upon a time lives a baby girl name Gwen and her mom and dad. The mom is kind and the dad was good for Gwen too. And they all have a lovely life.

Until one day the mommy find a good school for her but its on Bandung. so the mommy and daddy have to fly to Bandung. But the Mommy birthday is on februari. So Gwen and aunty and her grandpa go to Bandung to celebrate Mommy birthday. Then Gwen, aunty and grandpa have to go to Surabaya again.

And one day Mommy give Gwen a song called “What a Wonderful Gwen” and when Mommy and Daddy came back tomorrow Mommy was in heaven.

The End.

Terima kasih sekali lagi untuk Niken yang sudah mengajarkan kepada kami tentang indahnya kehidupan ini dan senantiasa berpikir untuk memberi manfaat kepada orang lain. Saya dan Gwen masih akan lanjut menjalankan tugas kami di dunia ini sambil meneruskan kebaikan yang telah kau berikan dan contohkan.

And indeed… Life is Wonderful!

Daftar Artikel 'Our Story'

Berikut adalah daftar artikel “Our Story” yang sudah terbit. Anda bisa klik link di masing – masing judul artikel di bawah ini untuk membacanya:

  1. Part #1 – The Beginning
  2. Part #2 – The Shocking News
  3. Part #3 – A New Hope???
  4. Part #4 – Early Journey in HanaRa
  5. Part #5 – Going Through the Low
  6. Part #6 – The Truth
  7. Part #7 – The Final Days
  8. Part #8 – The Final Wish
  9. Part #9 – Epilogue

Follow

About the Author

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"