Sebagai seorang pemerhati dunia presentasi dan public speaking, saya mendengar banyak sekali presentasi, mulai dari yang membuat ngantuk sampai yang sangat menginspirasi. Di artikel ini saya akan membahas hal yang saya pelajari dari mengamati sekian banyak presentasi tersebut.
Saya sudah tidak bisa menghitung lagi berapa banyak presentasi yang sudah pernah saya dengarkan. Jenisnya pun beraneka ragam, berikut adalah contoh-contohnya:
Sebagai seorang pengamat seringkali sembari mendengarkan materinya saya juga mengamati bagaimana mereka membawakan presentasinya. Banyak presenter masih melakukan kesalahan-kesalahan yang mustinya masih bisa diperbaiki, berikut adalah beberapa yang sering terjadi:
Bahkan ketika saya melihat arsip artikel-artikel di blog, saya menemukan bahwa saya sudah beberapa kali menuliskan artikel tentang kesalahan – kesalahan yang terjadi ketika orang sedang berbicara di depan umum. Berikut saya berikan beberapa di antaranya.
Wuihh.. banyak sekali ya ternyata 🙂 Akan tetapi dari sekian banyak kesalahan tersebut ada satu jenis kesalahan yang sering sekali muncul. Apapun profesinya, entah itu mahasiswa yang masih berlatih presentasi ataukah pembicara yang sudah sering sekali presentasi, saya lihat masih rentan sekali melakukan kesalahan yang satu ini.
Padahal jika Anda sampai melakukan kesalahan ini maka bisa-bisa audiens tidak mengerti atau tidak jelas akan apa yang ingin Anda sampaikan. Bahkan bisa – bisa mereka menjadi kebingungan dan pulang tanpa mendapatkan apa-apa. Suatu kesalahan yang fatal bukan?
Sampai di sini Anda mungkin sudah penasaran 🙂 “Iya Pak.. kesalahan apa sih yang sebenarnya Bapak maksud? Kesalahan apa yang sering sekali dilakukan oleh banyak presenter pada umumnya?”
Haha.. kesalahan yang saya maksud, yang sering dilakukan oleh kebanyakan presenter adalah:
Terlalu banyak hal / poin yang ingin disampaikan ketika presentasi
Banyak presenter ingin menyampaikan sekian banyak hal dalam waktu yang sangat terbatas, berikut adalah beberapa contohnya:
Berikut juga adalah ciri-ciri slide sebuah presentasi yang memiliki terlalu banyak poin yang ingin disampaikan (dan membuat Anda gelisah sepanjang jalannya presentasi 🙂 )
Nah, bayangkan jika Anda duduk sebagai audiens mendengarkan presentasi dengan slide di atas, pasti menunggu dengan gelisah sambil melihat poin-poin yang buanyak tersebut bukan? Dalam hati paling berpikir “Kapan yaa akhirnya saya bisa pulang?”
1) Karena presenternya terlalu murah hati
Mungkin sebagai presenter Anda berpikir bahwa Anda harus murah hati dan menyampaikan segala sesuatu yang Anda ketahui. Jikalau Anda tidak menyampaikan SEMUA yang Anda ketahui, ini berarti menyembunyikan sesuatu pada audiens 🙂 Sehingga Anda pun menumpukkan semua informasi yang bisa Anda dapatkan ke dalam materi presentasi.
Hasilnya adalah audiens tidak bisa menangkap apa yang ingin Anda sampaikan. Terlalu banyak informasi yang ingin ditambahkan. Ada sebuah quote indah yang menggambarkan hal ini:
When you squeeze your information in, you squeeze your audience out – Craig Valentine
Yang artinya adalah “Ketika Anda menjejalkan sekian banyak informasi yang ada berarti sebenarnya Anda mendorong audiens untuk keluar”. Audiens tidak bisa menangkap sekian banyak informasi dalam waktu yang singkat.
Lebih baik Anda menyampaikan tiga hal secara lebih mendalam yang bisa diingat dan dimengerti oleh audiens, dibandingkan menyampaikan 30 hal yang tidak dapat mereka tangkap dan akhirnya terlupakan.
2) Karena tidak tahu bagaimana seharusnya struktur presentasi dibuat
Kesalahan bisa terjadi karena presenter memang belum benar-benar mengetahui cara membuat struktur presentasi yang simpel. Bahasa dan cara penyampaian pada presentasi berbeda dengan penyampaikan secara tulisan.
Pada bahasa tulisan kita bisa menuliskan lebih banyak hal karena pembaca masih bisa mereview dan membaca ulang apa yang sudah Anda tulis. Pada presentasi audiens tidak bisa melakukan hal tersebut. Haha.. akan terlihat tidak sopan jika di tengah-tengah presentasi audiens memotong dan minta diulang lagi poin yang sudah dibahas.
Oleh karena itu dalam presentasi gunakan pembahasan yang lebih simpel, batasi jumlah hal yang ingin Anda bahas dan gunakan repetisi / pengulangan untuk senantiasa mengingatkan audiens tentang apa yang sudah Anda sampaikan.
Nah, setelah mengetahui dua sebab mengapa kesalahan umum: terlalu banyak hal yang ingin disampaikan, sekarang mari kita bahas dua tips untuk bisa terhindar dari kesalahan ini.
1)Â Persempit topik yang ingin Anda bawakan
Banyak orang berpresentasi dengan topik pembahasan yang masih terlalu umum / general, misalnya saja di topik kepemimpinan, komunikasi atau travelling. Karena lebarnya topik ini maka materi yang dibawakan akhirnya tidak bisa fokus dan melebar ke mana-mana.
Oleh karena itu cobalah persempit cakupan topik pembahasan yang ingin disampaikan. Dengan ini Anda akan bisa lebih fokus dan juga membatasi jumlah hal yang ingin Anda sampaikan. Berikut adalah contoh versi lebih sempit dari tiga contoh topik yang saya sebutkan di atas (kepemimpinan, komunikasi dan travelling):
2)Â Kurangi jumlah poin yang ingin Anda sampaikan
Saya tahu bahwa hal ini susah untuk dilakukan 🙂 Berdasar pengalaman dan pengetahuan, mungkin Anda memiliki 37 tips untuk disampaikan pada audiens. Akan tetapi dengan keterbatasan waktu tidaklah mungkin menyampaikan itu semua.
Anda harus memilih dari sekian banyak tips tersebut manakah yang akan disampaikan dan manakah yang harus dilewatkan. Lebih baik Anda hanya membahas 4 tips tapi disajikan dengan detil, mendalam, plus disertai dengan contoh dan cerita, dibandingkan Anda membahas 37 tips yang disampaikan hanya sekilas, terburu-buru dan hanya seperti membaca daftar saja.
Bagi audiens juga lebih bermanfaat mendapat 4 tips yang bisa dimengerti dan diaplikasikan dibandingkan 37 tips yang kurang mereka pahami dan akhirnya mereka lupakan.
Nah, jadi itulah pembahasan tentang satu kesalahan yang menurut saya paling banyak dilakukan oleh kebanyakan presenter pada umumnya. Semoga dengan artikel ini Anda bisa lebih sadar dan mengetahui ketika nantinya mempersiapkan presentasi yang berikutnya.
Praktekkan dan buatlah audiens mengomentari presentasi Anda dengan berkata “Wahh.. materinya simpel, mudah dipahami dan diaplikasikan”. Sukses selalu untuk presentasi Anda!